Hadapi terorisme, Kapolri ibaratkan polisi sebagai pemadam kebakaran
Merdeka.com - Terorisme telah menjadi musuh bersama. Negara-negara menyatakan perang terhadap segala bentuk aksi teror dan paham radikal. Untuk memerangi dan mengikis habis paham radikal, tidak bisa dilakukan dengan pendekatan hukum.
Pada kenyataannya, hukum pidana tidak menimbulkan efek jera bagi pelaku teror. Bukti nyata, Bahrun Naim yang disebut-sebut sebagai otak di balik aksi teror yang dilakukan di depan Gedung Sarinah beberapa waktu lalu, sempat menjalani proses hukum sebelum akhirnya bebas dari penjara. Begitu pula dengan Afif, salah satu tersangka pengebom di Sarinah yang juga pernah dihukum lantaran mengikuti pelatihan teror di Aceh.
Sebagai penegak hukum, polisi hanya bertugas menangkap pelaku teror. Polisi tidak bisa mencegah berkembangnya paham radikalisme di masyarakat.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
"Polisi seperti pemadam kebakaran, karena sudah terjadi, tidak ada upaya pencegahan. Yang mendoktrin, tidak tersentuh," ujar Kapolri Jenderal Badrodin Haiti saat menghadiri silaturahmi perayaan 90 tahun Pesantren Gontor di Tangerang, Sabtu (23/1).
Kapolri menuturkan, ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk mencegah menyebarnya paham radikal dan teroris. Pertama, pencerahan kepada masyarakat umum yang belum terkontaminasi paham radikal. Kedua, peran pimpinan pondok pesantren dan ulama untuk memberi pemahaman soal agama sebagai penangkal paham radikal. Ketiga, memperbanyak diskusi terkait salah pandang menjadikan dalil Al Quran untuk menumbuhkan paham radikal.
"Paham mereka (teroris) tidak bisa hilang karena dipidana. Namanya paham harusnya diberi pencerahan pemikiran, bukan hanya fisiknya dipidana. Pemahaman yang benar diberikan oleh ulama dan para pemuka agama," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaSelain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaPolisi menggandeng tokoh agama untuk memastikan tahapan Pemilu berjalan damai.
Baca SelengkapnyaBustan menegaskan perlu adanya kolaborasi dan sinergisitas semua pihak, untuk memberantas paham radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaPersonel Polri menggandeng PMI untuk mengajak warga Tenayan Raya, Pekanbaru, menjaga situasi aman selama Pilkada
Baca SelengkapnyaDensus 88 memberikan pemahaman kepada para personel Polri dalam kegiatan pencegahan bahaya paham radikal.
Baca SelengkapnyaBNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.
Baca SelengkapnyaPenangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemilihan kepala daerah semakin dekat. Masyarakat akan mencoblos calon kepala daerah pada tanggal 27 November 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi gencar mendatangi warga untuk mengajak meredam potensi konflik selama tahapan Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini tahapan Pilkada 2024 di Kabupaten Pelalawan sudah memasuki tahap krusial.
Baca Selengkapnya