Hadiri rapat bersama Mensesneg, Imam Prasodjo masuk tim independen?
Merdeka.com - Sosiolog UI Imam Prasodjo tiba-tiba hadir di dalam rapat tim independen yang dibentuk Presiden Joko Widodo dan Sekretaris Negara siang ini. Imam mengaku diundang dalam rapat ini oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
"Yang undang Pratikno, saya sebagai orang yang ditelepon untuk datang, lagi-lagi saya tahu tujuannya dalam rangka independen," ujar Imam di Kantor Setneg, Jakarta,Senin (26/1).
Menurut Imam, dia menduga tim independen akan ada tambahan anggotanya lagi. Yang dia dengar akan ada tambahan dua orang. Apakah dirinya termasuk, Imam mengaku belum tahu.
-
Siapa yang disebut sebagai timnya Jokowi? 'Prabowo-Gibran serta koalisi Indonesia maju, kami terang-terangan dan tidak malu-malu dan tidak mencla-mencle. Kami adalah timnya Pak Joko Widodo dan Anda tahu saya sekian tahun adalah lawan Pak Jokowi. Dua kali saya kalah (dari Jokowi),'
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang meminta kolaborasi KPK-Polri? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Bagaimana KPK dan Polri akan berkolaborasi? Kunjungan tersebut dalam rangka menandatangani kerja sama antara Polri dengan KPK terkait pemberantasan korupsi.
"Ini baru pertama datang, mungkin tim 9 independen, ini mungkin bertambah. Ini kan kemarin belum diresmikan, nanti lebih baik secara resmi. Ini kan belum formal, belum tentu semuanya jadi sembilan. Setahu saya ini jadi sembilan tetapi belum tentu semuanya menjadi sembilan," ujarnya.
Saat ditanya siapa lagi yang akan masuk di dalam tim independen itu, Imam enggan mengungkapkan. "Lebih baik nanti. Saya takut mengatasnamakan sesuatu nanti enggak jadi," ujarnya.
Imam mengaku mau hadir dalam rapat ini karena keinginannya sendiri. Namun dirinya tidak terlalu berharap jika dirinya tidak jadi masuk ke dalam anggota tim independen.
"Tapi yang jelas saya hadir, karena saya ingin menjadi bagian dari apa yang saya lakukan, tetapi agendanya kan belum jelas. Takutnya saya malah enggak jadi, malah bahaya nanti," ujarnya.
Diketahui, sejauh ini tim independen yang ditugaskan untuk membahas persoalan KPK vs Polri baru berjumlah 7 orang. Mereka adalah Oegroseno, Jimly Asshiddiqie, Tumpak Hatorangan Panggabean, Bambang Widodo Umar, Hikmahanto Juwana Erry Riyana Hardjapamekas, dan Ahmad Syafii Maarif.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para juru bicara ikut pada rapat hari ini. Mereka meganalisa perkembangan politik di berbagai macam media.
Baca SelengkapnyaKoalisi Indonesia Maju (KIM) yang diwakili oleh para sekjen partai menggelar rapat hari ini di DPP Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaForum sekjen ini juga membahas terkait visi misi yang akan menjadi prioritas kerja pemerintahan nantinya.
Baca SelengkapnyaDalam rapat perdana ini juga membahas soal cuti terhadap para menteri dan lainnya.
Baca SelengkapnyaYusril Ihza Mahendra hingga Hotman Paris selaku tim kuasa hukum, menegaskan hari ini membawa delapan ahli dan enam saksi ke persidangan.
Baca SelengkapnyaKetua umum partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) mulai membahas strategi pemenangan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTim hukum ini akan terus mendampingi guna menghalau kampanye hitam salah satunya.
Baca SelengkapnyaTim hukum Anies dan Ganjar protes terhadap saksi yang dihadirkan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaWilayah yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut diantaranya Jawa Tengah, Jakarta hingga Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaRekrutmen calon pimpinan dan dewan pengawas KPK dibuka sejak 26 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Ganjar belum mengumumkan sosok cawapresnya.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PBB Yuslir Ihza Mahendra ditunjuk Prabowo menjadi Ketua tim hukum untuk sengketa pilpres
Baca Selengkapnya