Hadiri sidang, istri jenderal pelapor wanita hamil melengos diberi koin Rp 2,5 juta
Merdeka.com - Kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang dilaporkan seorang istri jenderal di Bekasi, Jawa Barat mulai disidangkan di Pengadilan Negeri Bekasi, Rabu (29/8). Sidang perdana dengan agenda pemeriksaan saksi.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, sidang dimulai pukul 13.00 WIB, dan baru selesai 15.30 WIB. Terjadi kericuhan setelah jalannya persidangan yang digelar di lantai dua gedung PN Bekasi di Jalan Pramuka, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi ini.
Kericuhan bermula ketika tim kuasa hukum dari terdakwa FT (22) ingin menyerahkan uang berbentuk koin senilai Rp 2,5 juta dalam boks kepada pelapor, DW ketika turun tangga. DW diketahui adalah istri dari seorang jenderal.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang melakukan itu? Toh kamu juga tidak sendirian, karena banyak orang melakukan hal kamu juga lakukan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Sejumlah orang lalu mencoba menghalangi Tim Kuasa Hukum yang hendak menyerahkannya. Adu mulut kedua belah pihak tak terhindarkan. Kericuhan berlanjut sampai ke depan pengadilan.
Tim Kuasa Hukum FT dari LBH Apik mengadang sebuah mobil yang diduga ditumpangi DW. Mereka bersikukuh ingin memberikan uang tunai di dalam kotak plastik senilai Rp 2,5 juta. Uang lalu diletakkan di tengah jalan persis di depan mobil Terano.
Sejumlah orang dari Tim LBH Apik menendang-nendang kotak uang itu. Setelah pecah, sejumlah uang koin dilemparkan ke mobil, sementara mobil lalu pergi menuju ke Jalan Veteran. Kericuhan mulai reda, setelah tim LBH Apik mulai membubarkan diri.
"Kami hanya ingin mengembalikan uang," sebut seorang dari tim LBH Apik di depan PN Bekasi, Rabu (29/8).
Selama persidangan, awak media tidak bisa masuk ke ruangan sidang karena penuh sesak dengan sejumlah orang diduga pengawal pelapor. Sampai pelapor menuju mobilnya, awak media begitu kesulitan melihat sosok DW.
Uang yang dimaksud adalah uang yang ditransfer oleh DW untuk membeli batik kepada FT melalui online. Sebelum dikembalikan karena pesanan batik tidak bisa dipenuhi tepat waktu, rupanya DW melapor ke polisi atas tuduhan penipuan penggelapan.
Saat ini FT tengah mengandung tujuh bulan. Buah hatinya yang kedua. Anak pertamanya berusia dua tahun. FT yang tak memiliki suami mencari nafkah dengan berjualan batik secara online.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya/Jayakarta membenarkan pria bersama istrinya mengintimidasi sopir ambulans adalah anggota TNI.
Baca SelengkapnyaKPK menggeledah rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaWajah politisi Gerindra itu tampak was-was saat turun dari mobil komando.
Baca SelengkapnyaMengetahui kejahatan di depan mata, Fahmi sigap bereaksi melumpuhkan pelaku.
Baca SelengkapnyaDengan tangan diborgol, kedua tersangka bergaya necis menggunakan rompi pink milik kejaksaan agung
Baca SelengkapnyaPelaku tantang warga: 'Gua enggak peduli, lu semua siapa. Gw sikat lu semua'.
Baca SelengkapnyaPeran kedua tersangka adalah mengadang mobil Kajari Kediri.
Baca SelengkapnyaAnggota Polisi Lalu Lintas (Polantas), yang diduga meminta ‘uang damai’ ke sopir bakal dinonaktifkan
Baca SelengkapnyaTak terkira, Kapolres seketika memberi uang secara cuma-cuma.
Baca Selengkapnya