Hajar Guru sampai Berdarah, Siswa SMU Negeri 9 Kupang Dikeluarkan
Merdeka.com - Siswa Kelas XII SMU Negeri 9 Kupang, Nusa Tenggara Timur yang memukul gurunya di dalam kelas, dikeluarkan dari sekolah. Pengembalian siswa kepada orangtua, sudah menjadi aturan sekolah.
Kepala Sekolah SMU Negeri 9 Kupang, Adelgina N Liu mengatakan, keputusan mengeluarkan siswa tersebut karena sudah menjadi aturan sekolah. Keputusan ini dikeluarkan melalui rapat dewan guru.
Menurut Adelgina, kasus penganiayaan terhadap guru oleh siswa sudah ditangani oleh polisi, pihaknya kini hanya memberikan pendampingan.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Apa saja kriteria ketua kelas? Kriteria ini bisa mencakup beberapa aspek seperti:Kepemimpinan yang baik: Ketua kelas harus mampu menjadi pemimpin yang adil dan mendengarkan pendapat teman-teman sekelasnya.Kepribadian yang positif: Ketua kelas diharapkan memiliki sifat yang ramah, bertanggung jawab, dan mampu menjaga keharmonisan di antara siswa.Kecakapan berkomunikasi: Seorang ketua kelas harus bisa mengomunikasikan aspirasi siswa kepada guru dan pihak sekolah dengan baik.Integritas dan kejujuran: Pemimpin yang baik harus dapat dipercaya dan selalu berpegang pada nilai-nilai kejujuran.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
"Sanksi tegas untuk siswa sesuai aturan sekolah akan dikeluarkan, atau dikembalikan kepada orangtua tanpa rekomendasi," jelasnya, Jumat (23/9).
Walaupun perbuatan siswa dinilai menyalahi aturan, Adelgina tetap berharap kasus ini dikembalikan kepada sekolah untuk diselesaikan secara damai. Namun keputusan mengeluarkan siswa dari sekolah tetap dilakukan.
Sebelumnya, kasus siswa menganiaya guru kembali terjadi. Di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, seorang ibu guru SMA Negeri 9 Lasiana Kupang bernama Theresia, menjadi korban kekerasan siswanya, Rabu (21/9). Ironisnya, kasus pemukulan itu terjadi saat jam pelajaran sedang berlangsung di dalam kelas.
Theresia menceritakan, minggu lalu dia memberikan tugas kepada seluruh siswa kelas untuk belajar, sehingga hari ini dilakukan evaluasi. Namun tidak seluruh siswa pada minggu lalu mengikuti pelajaran, karena ikut kegiatan pembinaan osis.
Saat disuruh membaca, siswa itu malah bercerita dengan suara besar dan sibuk sendiri bersama teman sebangkunya. Sehingga Theresia menegur untuk di luar saja jika datang sekolah hanya untuk bermain, sehingga tidak mengganggu siswa lain yang ingin belajar.
Dia menambahkan, siswa tersebut disuruh untuk menjelaskan kembali materi yang telah diberikan tadi. Siswa itu balik memandangnya dengan wajah sini lalu bertanya dengan nada kasar halaman berapa?.
Saat Theresia ingin mengetuk lagi kepalanya, siswa itu mengambil buku sosiologi, lalu menutupi kepalanya. Sehingga ketukan itu mengenai buku bukan kepalanya.
Tanpa disadari, siswa itu membalas dengan kepalan tangan dan memukuli wajah Theresia, sehingga darah segar pun mengucur deras dari dalam hidungnya. Sedangkan mata bagian kanan membengkak dan kebiruan akibat tinju siswa tersebut.
"Saya langsung tidak sadar ternyata hidung saya sudah seperti keluar air, ternyata darah," kata Theresia.
Tidak hanya memukul, siswa itu juga beberapa kali menendang sang guru di hadapan siswa-siswi lainnya. "Bahkan dia berontak untuk kembali memukul saya tapi beruntung siswa lain cepat tahan dia. Saya sudah tidak ingat dia tendang saya kena dimana," tambah Theresia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswi tersebut dianggap melanggar tata tertib sekolah.
Baca SelengkapnyaHeru langsung bertanya kepada anak-anak kenapa berada di luar sekolah saat jam pelajaran sambil membagikan pensil warna.
Baca SelengkapnyaWali murid protes rambut anaknya digunduli guru gara-gara tak pakai ciput.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca SelengkapnyaInstruksi telah disampaikan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta. Menurutnya, kasus semacam ini tak bisa ditolerir.
Baca SelengkapnyaKesal dengan penampilan sang siswi, guru tersebut lalu memperingatkan mereka dengan hukuman agar memakai ciput.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.
Baca SelengkapnyaPadahal guru itu mengaku tidak sengaja karena murid itu sembunyi di balik pintu.
Baca Selengkapnya10 Siswa dan guru SMK Lingga Kencana Depok tewas usai kecelakaan tersebut
Baca SelengkapnyaTerdapat segelintir pengajar yang terkena mutasi diikuti dengan berbagai alasan.
Baca Selengkapnya10 Murid dan gurunya tewas usai kecelakaan saat menggelar acara perpisahan kelas 3 SMA di Subang
Baca SelengkapnyaAksi guru ini berbuntut panjang. Orang tua murid tidak terima anaknya diperlakukan demikian.
Baca Selengkapnya