Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hakim MK Palguna akui pernah jadi anggota Fraksi PDIP

Hakim MK Palguna akui pernah jadi anggota Fraksi PDIP

Merdeka.com - I Dewa Gede Palguna menepis pencalonannya menjadi Hakim Konstitusi karena disponsori PDIP. Palguna mengatakan, pada tahun 1999 saat menjadi anggota MPR memang dirinya masuk ke dalam Fraksi PDIP. Namun hal itu tidak disengaja.

Palguna yang ingin masuk menjadi anggota MPR kala itu dibawa dari utusan daerah. Namun, tiba-tiba utusan daerah ternyata dihapuskan.

"Nah pada tahun 1999, entah bagaimana mulainya tiba-tiba utusan daerah dibubarkan, menurut ketentuan tata tertib MPR yang berlaku pada saat itu, tidak boleh ada anggota MPR yang tidak berfraksi," kata Palguna di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/1).

Orang lain juga bertanya?

Saat dihapuskan itu, dia mengisahkan, DPRD Provinsi Bali melakukan rapat bagaimana perwakilannya bisa masuk menjadi anggota MPR. Karena, saat itu PDIP menang di Bali sekitar 80 persen, maka DPRD Provinsi Bali memutuskan Palguna diusung masuk melalui Fraksi PDIP.

"Maka bagi saya pilihannya ada dua, karena yang memilih saya adalah DPRD Provinsi pilihannya adalah dua, pulang kembali ke daerah karena enggak ada anggota MPR yang tidak berfraksi, atau bergabung dengan salah satu fraksi yang ada di MPR pada saat itu. Itu yang kami sampaikan kepada DPRD provinsi yang memilih kami pada saat itu. Akhirnya mereka bersidang, sidangnya pleno, pleno diputuskan bulat kami diminta bergabung dengan Fraksi PDIP semata-mata dengan alasan bahwa, karena fraksi PDIP pada saat itu menang di Bali 80 persen, sehingga utusan daerah Bali dianggap mewakili itu. itu ceritanya mengapa saya ada di fraksi PDIP," ujar Palguna.

Untuk itu, Palguna menegaskan, saat dipilih menjadi Hakim Konstitusi tidak ada pesan khusus apapun selain tunduk kepada konstitusi. "Saya kira ini bukan SMS ya enggak ada pesan khusus karena seperti yang saya katakan begitu saya dilantik menjadi hakim konstitusi saya mengucapkan sumpah sebagai hakim konstitusi enggak ada ketundukan lain selain kepada konstitusi," pungkasnya. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PTUN Tolak Gugatan, Tim Hukum PDIP: Prabowo Yes, Gibran No
PTUN Tolak Gugatan, Tim Hukum PDIP: Prabowo Yes, Gibran No

Meski merasakan adanya kejanggalan dalam putusan yang tidak menerima gugatan PDIP itu

Baca Selengkapnya
Puan Maharani Bantah Jika Pencalonan Pramono Anung Bentuk Kompromi ke Istana
Puan Maharani Bantah Jika Pencalonan Pramono Anung Bentuk Kompromi ke Istana

Puan menegaskan, setiap partai termasuk PDIP memiliki hak mengusung calon di Pilkada.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Detik-Detik Akhir Hakim MK Tegas Potong Keterangan Saksi AMIN Singgung soal Gibran
VIDEO: Detik-Detik Akhir Hakim MK Tegas Potong Keterangan Saksi AMIN Singgung soal Gibran

Ketua MK Suhartoyo sempat memotong keterangan Patra yang dianggap sudah masuk dalam pendapat.

Baca Selengkapnya
PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDIP: MPR Punya Sikap untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran
PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDIP: MPR Punya Sikap untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Namun, menurut Gayus, dinamika dalam hukum bersifat luas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ketua MK Tegur Saksi Ahli AMIN Sebut Gibran Tak Akan Jadi Cawapres Jika KPU Tidak Melanggar
VIDEO: Ketua MK Tegur Saksi Ahli AMIN Sebut Gibran Tak Akan Jadi Cawapres Jika KPU Tidak Melanggar

Patra M Zen sempat mendapat teguran dari Ketua MK Suhartoyo dalam sidang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Detik-Detik Akhir Hakim MK Tegas Potong Keterangan Saksi AMIN Singgung soal Gibran
VIDEO: Detik-Detik Akhir Hakim MK Tegas Potong Keterangan Saksi AMIN Singgung soal Gibran

Mahkamah Konstitusi kembali menggelar sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum, Senin (1/4)

Baca Selengkapnya
Ini Pertimbangan PTUN Tolak Gugatan PDIP Terkait Pencalonan Gibran
Ini Pertimbangan PTUN Tolak Gugatan PDIP Terkait Pencalonan Gibran

Selain menolak gugatan, majelis PTUN juga menghukum PDI Perjuangan selak penggugat membayar biaya perkara sejumlah Rp342.000.

Baca Selengkapnya
Gugatan PDIP soal Dugaan Penggelembungan Suara PAN di Dapil Asmat I Ditolak MK
Gugatan PDIP soal Dugaan Penggelembungan Suara PAN di Dapil Asmat I Ditolak MK

MK menolak permohonan untuk seluruhnya terkait perkara PHPU pengisian anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota Provinsi Papua Selatan.

Baca Selengkapnya
PKB Nilai Semua Partai Sudah Menerima Presiden-Wapres Terpilih Kecuali PDIP
PKB Nilai Semua Partai Sudah Menerima Presiden-Wapres Terpilih Kecuali PDIP

PKB dan PKS telah sepakat menghadapi pasca-Pilpres dengan bersatu untuk hadapi tantangan yang kian besar.

Baca Selengkapnya
PDIP Gugat Hasil Pileg 2024 di 13 Provinsi ke MK, Ada Jabar dan Kalsel
PDIP Gugat Hasil Pileg 2024 di 13 Provinsi ke MK, Ada Jabar dan Kalsel

PDIP melampirkan bukti-bukti kuat yang bisa mengungkap adanya kecurangan di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya
Gibran Bantah Telah 'Dikuningkan' saat Jadi Cawapres Prabowo
Gibran Bantah Telah 'Dikuningkan' saat Jadi Cawapres Prabowo

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan jika Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sudah menjadi kader Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: PSI Buka Suara Calegnya Daftar Hakim HAM, Berakhir Bikin Emosi dan Diusir Komisi III DPR
VIDEO: PSI Buka Suara Calegnya Daftar Hakim HAM, Berakhir Bikin Emosi dan Diusir Komisi III DPR

Sekjen PSI, Raja Juli Antoni mengaku, kadernya Manotar Tampubolon tidak melakukan koordinasi ikut seleksi calon hakim Ad Hoc HAM

Baca Selengkapnya