Hakim PN Surabaya geram terdakwa tak menyesal bunuh pacar
Merdeka.com - Kasus pembunuhan terhadap Merlinawati, yang dilakukan pacarnya sendiri, Randy Fauzi Mixvaza sudah masuk di persidangan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Agenda sidang perdana, Kamis (14/12), pembacaan berkas dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya.
Terdakwa seolah tak menyesali perbuatannya. Hal itu terlihat dari reaksi datar saat JPU mendakwa Randy dengan pasal berlapis.
"Penganiayaan yang dilakukan terdakwa (Randy Fauzi Mixvaza) itu secara sengaja dengan menghilangkan nyawa sesesorang, maka terdakwa dijerat pasal 338 KUHP subsider Pasal 351 ayat (3)," kata JPU Suparlan dalam bacaan surat dakwaan, Kamis (14/12).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kapan persidangan pertama dimulai? Menurut informasi dari SIPP (Sistem Informasi), sidang pertama untuk kasus kematian Dante yang melibatkan terdakwa Yudha Arfandi telah dimulai pada 27 Juni 2024, dengan nomor perkara 328/Pid.B/2024/PN JKT.TIM.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Kapan Kejaksaan Agung menetapkan tersangka? Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menetapkan satu tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan importasi gula PT SMIP tahun 2020 sampai dengan 2023.
Usai pembacaan dakwaan, persidangan yang diketuai majelis Hakim Maxi Sigarlaki dilanjutkan dengan mendengarkan keterangan saksi. Ada tiga saksi yang dihadirkan, mereka Didit Pujiati, Siti Laminah (orang tua korban) dan Agus (pengurus kampung).
Dalam keterangan saksi pertama yakni Didit Pujiati menjelaskan, bahwa Randy Fauzi Mixvaza itu sudah pernah melakukan penganiayaan di Sidoarjo. Bahkan juga sudah dilaporkan ke polisi.
"Anaknya (korban Merlinawati) itu sudah sering dianiaya sama dia (Randy Fauzi Mixvaza). Sampai pernah saya laporkan ke kantor polisi, karena anaknya (korban) itu mengalmi luka lebam di mata dan luka bakar di kakinya," kata Didit.
Mendengar dari keterangan saksi itulah yang membuat hakim Maxi Sigarlaki geram, dan memarahi terdakwa. Lantaran, tidak terlihat ada penyesalan telah melakukan penganiayaan berulang kali, yang akhirnya menyebabkan pacarnya itu meninggal.
Apalagi, saat sidang pertama sebelum digelar, terdakwa menolak didampingi kuasa hukum, dan berbelit tidak mau mengakui perbuatannya itu salah.
"Kamu tadi menolak didampingi kuasa hukum. Dan atas keterangan saksi kamu juga terlihat tidak ada penyesalan sama sekali," kata Hakim Maxi Sigarlaki.
Randy Fauzi Mixvaza membunuh Merlinawati, Sabtu (16/9), tetapi baru diketahui Senin (18/9) malam, setelah polisi mendapat laporan dari warga sekitar.
Kasus ini terbongkar setelah warga mencium bau busuk yang berasal dari indekos korban, di Jalan Kendangsari Gang III. Dari laporan itu, polisi menemukan korban ditemukan tewas di dalam kamar lantai dua, dengan kondisi sudah membusuk. Dari laporan itu, polisi melakukan olah TKP, penyelidikan dan penyidikan, akhirnya berhasil menangkap Randy Fauzi Mixvaza. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kajati Jatim Mia Amiati menilai JPU sudah melakukan penuntutan secara maksimal dengan hukuman 12 tahun penjara karena unsur pembunuhan terpenuhi.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abast memastikan pihaknya telah menyiapkan tim
Baca SelengkapnyaPihak Kejaksaan optimistis dapat menyerahkan memori kasasi sebelum masa tenggat waktu 14 hari kerja.
Baca SelengkapnyaPutusan sidang praperadilan menjadi pembuktian penetapan Pegi sebagai tersangka sah atau tidak secara hukum.
Baca SelengkapnyaTwedi memastikan, tersangka akan dijerat dengan pasal berlapis.
Baca SelengkapnyaTim kuasa hukum Pegi Setiawan, mereka meyakini penyidik Polda sudah melakukan salah tangkap. Sebaliknya Polda Jabar yang dilakukan sudah sesuai SOP.
Baca SelengkapnyaTim kuasa hukum Pegi Setiawan menyampaikan sejumlah poin untuk meminta kasus yang menjerat kliennya segera dibatalkan.
Baca SelengkapnyaTidak ada komentar sama sekali yang keluar dari ibu Ronald Tannur seusai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaIswandi menyayangkan sikap Polda Jabar yang memilih untuk tidak hadir dalam sidang perdana praperadilan.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum belum mau berkomentar soal kabar lokasi penahanan kliennya akan dipindah ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaAgenda sidang praperadilan Firli hari ini pembacaan kesimpulan.
Baca SelengkapnyaTersangka melakukan penganiayaan dengan menampar dan menarik kalung korban.
Baca Selengkapnya