Hakim Tolak Rizieq Hadir di Sidang: Habib Banyak Simpatisannya

Merdeka.com - Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab menolak sidang secara daring dalam kasus kerumunan saat pandemi Covid-19 di Petamburan, Jumat (19/3). Agenda sidang pembacaan dakwaan jaksa penuntut umum di PN Jakarta Timur.

Hakim Ketua menegaskan, tak bisa mengabulkan permohonan untuk menghadirkan Rizieq langsung di PN Jaktim. Sebab. Rizieq memiliki banyak simpatisan yang memicu kerumunan.

“Tidak bisa, habib banyak simpatisan, nanti di luar ketika habib datang akan terjadi kerumunan sangat besar di luar,” kata hakim.

Hakim juga menegaskan, sidang secara daring tidak mengurangi nilai persidangan. Hakim juga mengungkit, permintaan penundaan yang diminta Rizieq sudah dikabulkan dua hari lalu.

“Kalau kemarin alasan Habibi audio visual, kami terima, makanya sidang ditunda larena memang beralasan, audio visual tidak bagus. Sekarang kami sudah benahi,” tegas hakim.

Tak terima dengan alasan hakim, Rizieq pun mengungkit sidang kasus Djoko Tjandra dan Jaksa Pinangki. Dimana dalam sidang itu, terdakwa dihadirkan langsung.

“Kemarin seminggu lalu, kita tahu, koruptor, Djoko Tjandra, Pinangki, Napoleon bisa hadir dalam ruang sidang. Kenapa saya tidak bisa?” jelas Rizieq.

Hakim tetap kukuh menolak alasan Rizieq. Dia menilai, alasan Rizieq tidak bisa dikabulkan.

“Itu beda, Habib ini kan banyak simpatisan, kalau habib hadir, banyak kerumunan, itu perbedaannya. bukan dikriminasi,” jelas Hakim.

Hakim pun meminta, Rizieq untuk tidak emosi menyikapi sidang ini. Sebab, dengan begitu terdakwa akan rugi sendiri jika tak ikut hadir dalam sidang.

“Duduk dulu lah, kalau dalam keadaan emosi, tidak bisa berpikir jernih,” kata hakim.

Namun, Rizieq tetap menolak hadir sidang online.

“Kalau alasannya simpatisan, saya siap bantu,” kata Rizieq.

“Tidak bisa, ada perintah UU, kita mau menguji dakwaan yang didakwa, apakah benar atau tidak benar, kita lihat bukti,” kata hakim.

Namun, Rizieq tetap menolak. Bahkan dia mengaku ikhlas berapapun divonis hakim. Dia menolak untuk hadir dalam sidang online.