Hal tak patut ini muncul di bahan ajar, coreng dunia pendidikan
Merdeka.com - Niatan pemerintah memperbaiki kualitas pendidikan di Tanah Air tampaknya belum berjalan mulus. Banyak sekalian ditemukan hal-hal menyimpang yang mencoret dunia pendidikan dewasa ini.
Mulai dari kelakuan tak pantas seorang guru pada muridnya. Atau sebaliknya, anak didik yang bertindak tak santun pada pengajar.
Tak sebatas pada prilaku pendidik dan anak didiknya, potret pendidikan kian miris ketika banyak temuan soal atau buku panduan ajar yang isinya tak mencerminkan pendidikan. Beberapa tahun terakhir, sering ditemukan kata-kata tak pantas yang seharusnya tak muncul dalam dunia pendidikan, seperti pembunuhan, perceraian hingga berbau vulgar.
-
Bagaimana cara memperbaiki kualitas pendidikan? Masdar menyerukan perlunya reformasi mendalam dalam struktur pendidikan dan regulasi etika sosial untuk memperbaiki kualitas Pendidikan.
-
Bagaimana sekolah bisa meningkatkan kualitas? 'Jalinlah kerja sama yang erat dengan orang tua dan masyarakat untuk mendukung pendidikan.'
-
Bagaimana cara ANBK menilai mutu pendidikan? Mengutip Kemendikbud, ANBK adalah program evaluasi yang diselenggarakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses, dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
-
Bagaimana kualitas pendidikan yang tidak merata berdampak pada literasi? Kualitas pengajaran di sekolah-sekolah yang terpencil atau kurang berkembang sering kali tidak sebaik di kota-kota besar, sehingga siswa di wilayah tersebut tidak mendapatkan pendidikan yang optimal.
-
Apa yang menjadi masalah utama pendidikan? 'Lembaga pendidikan kita sedemikian rupa berada di bawah struktur politik yang menggerogoti kualitas,' katanya.
-
Apa yang ingin dicapai UT dengan standar nasional dan akreditasi yang baru? Dengan diluncurkannya standar nasional dan akreditasi yang baru ini insyaa Allah akan memberikan secercah harapan baru bagi kami di UT dan komunitas pendidikan tinggi
Terbaru, ditemukan soal ulangan SD di Jakarta Timur yang di mana siswa kelas 2 diminta menjawab alasan seorang pria yang disebut sebagai Bang Maman menceraikan istrinya. Di soal lain, ada pula yang bercerita tentang pembunuhan.
Temuan soal itu pertama kali diunggah akun Facebook, Agung Suharto Dirdjosbroto. Dia mengeluhkan kualitas pendidikan yang dinilainya masih rendah. Dia mengaku kecewa atas lolosnya soal tentang pembunuhan dan perceraian, di mana keduanya belum cocok untuk diberikan kepada siswa-siswa SD.
Kepala SD baru 02 Pagi Pasar Rebo, Ridoyo, mengaku guru yang memberikan soal tersebut sudah dikenakan sanksi.
"Iya diberikan sanksi teguran. Memang kurang ditelaah sebelumnya," kata Ridoyo, saat dihubungi di Jakarta, Senin (23/5).
Dia menjelaskan, lembar soal tersebut dibuat guru dari sejumlah sekolah pada tahun 2011. "Karena memang tahun 2011 enggak masalah, jadi mungkin dianggap guru sudah pernah diberikan enggak ada masalah, jadi dirasa aman-aman saja," ucap dia.
Disadarinya juga, materi soal memang tak layak diberikan pada murid kelas dua. "Untuk sekarang ini terkait dengan kekerasan dan masalah pornografi sedikit kurang tepat untuk kelas II ini. Ini peristiwa yang pertama kali di sekolah ini. Sekarang kami juga sudah koordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam menangani kasus tersebut," katanya. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Persoalan etika itu semakin diperparah dengan pengajaran akhlak di lembaga pendidikan yang cenderung verbal dan normatif.
Baca SelengkapnyaPanja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI menyampaikan lima kesimpulan terkait masalah anggaran pendidikan
Baca SelengkapnyaPISA skor Indonesia itu masih di bawah 500, ranking ke-72.
Baca SelengkapnyaAnies menilai kesuksesan pendidikan ditentukan oleh guru yang berkualitas, bukan kurikulum yang diotak-atik.
Baca SelengkapnyaMendiktisaintek menyatakan berkomitmen mempercepat penyelesaian beragam tantangan dalam pemajuan pendidikan tinggi tanah air.
Baca SelengkapnyaPeluang Indonesia menjadi negara maju sangat besar jika masyarakatnya lebih banyak lagi yang berpendidikan tinggi
Baca SelengkapnyaDibolehkannya kampanye di lembaga pendidikan, dikhawatirkan bisa mengganggu kondusivitas kegiatan pendidikan.
Baca SelengkapnyaSelain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.
Baca SelengkapnyaOrientasi keuntungan mengabaikan kualitas pendidikan untuk memanusiakan manusia.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan, pendidikan sering dipandang sebagai program. Sehingga dimonopoli oleh pemegang kewenangan, yaitu pemerintah.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta menanyakan Anies tentang fenomena perundungan di dunia pendidikan.
Baca SelengkapnyaDewan atau Mahkamah Etik Nasional ini diharapkan dapat memberikan sanksi yang tegas dan mandiri untuk mengawasi para penyelenggara negara
Baca Selengkapnya