Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Halangi pengukuran tanah, pengacara LBH diciduk polisi

Halangi pengukuran tanah, pengacara LBH diciduk polisi Ilustrasi borgol. ©2013 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Polres Jakarta Timur menangkap seorang pengacara Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, bernama Hendra Supriatna, saat kericuhan sengketa tanah yang terjadi di Jalan pemuda RT 2, RT 3, RW 02, Rabu (17/12) pagi tadi. Hendra ditangkap, lantaran mencoba menghalangi proses pengukuran tanah yang dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Direktur LBH Jakarta Febi Yonesta mengatakan, peristiwa di Rawamangun ini membuktikan bahwa Polres Jakarta Timur menjadi mesin kriminalisasi pesanan mafia tanah yang berpihak kepada pengusaha.

"Polres Jakarta Timur sesungguhnya belum memiliki kewenangan melakukan penyidikan, karena kasus ini jelas kasus perdata," kata Febi, di Mapolres Jakarta Timur.

Febi meminta masyarakat untuk memberikan dukungan terhadap kasus kekerasan tersebut. Menurutnya peristiwa seperti ini bisa mengancam siapa saja dan melemahkan perjuangan masyarakat dalam menuntut hak-hak dasarnya.

"Ini penghinaan terhadap profesi advokat. Berdasarkan UU Advokat, advokat memiliki kekebalan dalam menjalankan kerja-kerjanya sebagai penegak hukum. Polisi yang memukul harus dihukum karena pemukulan merupakan tindak pidana," jelasnya.

Kasat reskrim Jakarta Timur AKB Ade Rachmat Idnal belum bisa dikonfirmasi terkait kasus penangkapan tersebut saat dihubungi melalui sambungan telpon dan pesan singkat.

Sebelumnya, ratusan warga Jalan Pemuda RT 2, RT 3, RW 02, menolak pengukuran lahan oleh BPN terkait sengketa tanah seluas 2.900 meter persegi. Pengukuran tanah ini dilakukan untuk membatasi tanah kepemilikan warga dengan Wiliam Silitonga, yang mengklaim memiliki sertifikat resmi kepemilikan tanah.

Samsul Hidayat, salah satu warga menjelaskan, warga menolak pengukuran lantaran memiliki sertifikat sah kepemilikan tanah sejak tahun 1970-an. Namun demikian pihak Wiliam Silitonga memaksa untuk pembebasan lahan.

"Kami sebagai warga menolak pengukuran tanah. Itu harga mati kami tidak akan menyerahkan tanah yang kami tempati yang sudah berpuluh tahun," kata Samsul, di lokasi kejadian, Rabu (17/12). (mdk/tyo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisruh Pengelolaan Lahan Parkir di Malang Bikin Seorang Lansia Dihantam Potongan Paving
Kisruh Pengelolaan Lahan Parkir di Malang Bikin Seorang Lansia Dihantam Potongan Paving

Korban mengalami luka saat melerai perselisihan antara juru parkir.

Baca Selengkapnya
Anggota Polda Bali Diduga Peras Pengusaha Sebesar Rp1,8 miliar
Anggota Polda Bali Diduga Peras Pengusaha Sebesar Rp1,8 miliar

Seorang polisi berinisial Kompol H di Bali diduga melakukan percobaan pemerasan sebesar Rp1,8 miliar

Baca Selengkapnya
PN Padang Buka Suara Buntut Hakim Ancam 2 Advokat Perempuan LBH Padang
PN Padang Buka Suara Buntut Hakim Ancam 2 Advokat Perempuan LBH Padang

Namun, hakim B masih menjalankan tugas seperti biasanya. Dia sudah bertugas di sana elama 18 bulan dan akan pengsiun 2 tahun lagi.

Baca Selengkapnya
Pegawai PN Depok Todong Senjata Diamankan, Ini Motif Pelaku Ancam Korban
Pegawai PN Depok Todong Senjata Diamankan, Ini Motif Pelaku Ancam Korban

Polisi juga sudah mengamankan barang bukti. Antara lain video yang viral beredar dan CCTV.

Baca Selengkapnya
Sakit Hati Utang Tak Kunjung Dibayar, Pria Ini Nekat Bacok Temannya
Sakit Hati Utang Tak Kunjung Dibayar, Pria Ini Nekat Bacok Temannya

Motif pelaku melakukan aksi penganiayaan tersebut lantaran sakit hati terhadap korban yang selalu menjanjikan akan membayar utang

Baca Selengkapnya
Kubu Anak Eks Menteri Era Soeharto Ungkap Pengadilan Bawa Preman saat Eksekusi Rumah, Rusak Pagar Pakai Palu dan Linggis
Kubu Anak Eks Menteri Era Soeharto Ungkap Pengadilan Bawa Preman saat Eksekusi Rumah, Rusak Pagar Pakai Palu dan Linggis

Prosedur tetap eksekusi rumah itu dipertanyakan Tubagus Noorvan dalam rapat bersama dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Baca Selengkapnya
Saksi Ganjar Ceritakan Simpatisan Ditangkap dan Dipukuli Karena Bentangkan Spanduk 03
Saksi Ganjar Ceritakan Simpatisan Ditangkap dan Dipukuli Karena Bentangkan Spanduk 03

Kejadian itu terjadi saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Gunungkidul.

Baca Selengkapnya
Brimob Terkena Busur saat Ricuh Penggusuran Rumah Ilegal, Anak Panah Menancap di Bahu
Brimob Terkena Busur saat Ricuh Penggusuran Rumah Ilegal, Anak Panah Menancap di Bahu

Nasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.

Baca Selengkapnya
PDIP Ungkap Kader di Semarang Jadi Korban Pemukulan Ketua DPC Gerindra, Begini Duduk Perkaranya
PDIP Ungkap Kader di Semarang Jadi Korban Pemukulan Ketua DPC Gerindra, Begini Duduk Perkaranya

PDI Perjuangan mengingatkan supaya jangan mengedepankan emosi dalam menerapkan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Eksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok
Eksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok

Kericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Anggota Brimob Diduga Mabuk Aniaya Tukang Becak Hingga Lumpuh, Kini Dilaporkan ke Propam
Duduk Perkara Anggota Brimob Diduga Mabuk Aniaya Tukang Becak Hingga Lumpuh, Kini Dilaporkan ke Propam

Anggota Brimob diduga lepas tanggung jawab karena hanya bayar biara pengobatan 2 juta. Sementara luka korban sangat serius.

Baca Selengkapnya
KPK Respons Asisten Hasto Trauma Dibentak hingga Lapor Dewas dan Komnas HAM: Kesempatan Tanggung Jawab Kami Proses
KPK Respons Asisten Hasto Trauma Dibentak hingga Lapor Dewas dan Komnas HAM: Kesempatan Tanggung Jawab Kami Proses

Asisten Hasto Kristiyanto sebelumnya melaporkan penyidik KPK ke Dewas dan Komnas HAM.

Baca Selengkapnya