Hamil 9 bulan, menantu pemilik rumah putih selamat dari longsor
Merdeka.com - Rumah bercat putih di Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Banjarnegara Jawa Tengah itu masih berdiri utuh. Tak terlihat bekas longsoran menghampiri rumah yang berada di kaki bukit Telaga Lele. Dari informasi yang dihimpun beberapa relawan, rumah tersebut masih utuh seperti sediakala, meski pun di sekeliling rumah porak poranda diterjang longsor.
Beberapa relawan yang berhasil mencapai lokasi rumah putih di RT 05/RW 01 tersebut. Di belakang rumah, nampak kolam ikan lele yang dipelihara keluarga Mukheri bersama istri, anak, menantu dan cucunya. Wawan Wahyuni (21), seorang korban selamat yang selamat dari tragedi Jemblung mengemukakan, saat itu tidak ada firasat jika Bukit Telaga Lele yang selama ini berada di belakang rumah kakeknya akan longsor.
"Yang saya tahu, waktu itu tiba-tiba saya dengar ada suara ledakan beberapa kali dari arah Bukit Telaga Lele. Suaranya cukup keras, saat itu banyak anggota keluarga yang lari dari rumah kakek," kata Wawan saat ditemui di Puskesmas Karangkobar beberapa waktu lalu.
-
Kapan longsor di Banjarnegara terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kapan longsor terjadi? Peristiwa tanah longsor tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 06.50 WITA.
-
Kapan Dusun Tonjong sering diterjang banjir? Dusun Tonjong merupakan daerah rawan banjir. Kondisi rumah-rumah di desa itu kurang baik. Saat musim hujan, kampung itu selalu diterjang banjir dengan tingginya mencapai 1,8-2 meter.
-
Bagaimana kondisi rumah setelah longsor? Kondisi rumah-rumah yang berada di lokasi bencana tampak banyak yang hancur rata dengan tanah. Rumah yang masih berdiri sudah tak lagi menyisakan atap atau tembok dinding.
Saat itu, dia mengetahui ada luncuran tanah lumpur dari arah bukit yang menimpa sang kakek dan neneknya yang sedang berusaha menyelamatkan diri. Tetapi, pada longsoran kedua, kedua orang yang disayanginya ini tertimbun lumpur. Pun, Wawan yang mencoba menolong kakeknya hanya bisa melihat dari jarak yang tidak terlalu jauh. "Saya hanya bisa melihat mereka tertimbun lumpur," ucapnya sambil menerawang ke arah luar jendela puskesmas.
Lain lagi dengan cerita Chotimah (25) yang saat kejadian sedang menjemur pakaian saat kejadian. Dia mengaku melihat longsor yang menimbun puluhan rumah di Dusun Jemblung pada hari Jumat (12/12) sekitar pukul 17.30 WIB itu. Ketika itu dirinya tengah berada di luar rumah. Melihat adanya longsoran, dia kemudian menarik Wawan dan lari keluar rumah. "Longsor dari atas bukit, turun seperti ombak. Saya langsung lari ke dalam rumah dan menarik Wawan dan lari keluar rumah," jelasnya.
Namun longsoran bergerak lebih cepat, hingga dia dan keponakannya terseret material longsor hingga puluhan meter dengan kondisi badan yang tertimbun longsor sampai leher. Beruntung, dia dan keponakannya selamat. Kondisi ini berbalik dengan yang dialami suami dan anaknya. "Saya lihat suami dan mertua saya tergulung material longsoran, tapi saya tidak melihat Dafa (anaknya)," katanya di Puskesmas Karangkobar.
Kini Chotimah sedang dirawat di Posko pengungsian Desa Karangkobar, dia harus beristirahat cukup guna memulihkan tenaga untuk menjalani proses kelahiran, karena saat ini Chotimah sedang hamil sembilan bulan. Sementara itu, Sanis (70) nenek Chotimah berencana akan mengajak, cucunya, Chotimah tinggal di Dusun Tekik yang berada di Desa Sampang.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaSaat ini material longsor belum dibersihkan, karena butuh penanganan dari pihak terkait,.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, wilayah Kabupaten Tasikmalaya diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaErnawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang dan tanah longsor tersebut turut memutus akses jalan antara dua desa di Karo, Sumatera Selatan. Berikut penampakannya!
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaTanah longsor menimpa Pesantren At-Taqwiim di Karangasem menyebabkan seorang santri meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.
Baca SelengkapnyaSeorang perempuan ribut dengan suaminya di perjalanan pulang dengan mobil. Suaminya kemudian mendorongnya sampai jatuh ke jurang.
Baca Selengkapnya