Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hamili anak kandung, GPY didesak gelar upacara pembersihan desa

Hamili anak kandung, GPY didesak gelar upacara pembersihan desa Upacara adat. ©2015 merdeka.com/gede nadi jaya

Merdeka.com - Kehamilan Mawar yang dilakukan oleh ayah kandungnya, dianggap sebuah aib dan membuat kekotoran di desa tempat mereka tinggal. Pihak adat setempat menuntut GPY dan Mawar, melakukan upacara pembersihan 'Mepepada dan Mecaru Balik Sumpah ".

Upacara ini harus digelar oleh GPY dan Mawar yang dianggap sudah melakukan hubungan suami istri yang tak lazim karena hubungan ayah dan anak. ‎

"Kami sudah berikan sanksi adat kepada yang bersangkutan, dan ini tuntutan kami, dengan upacara mepepade, dan mecaru balik sumpah, dan anggarannya dari mereka yang nanggung, dan Desa yang melaksanakan. Jika mereka tidak sanggup, keduanya (ayah dan anak) akan dikeluarkan dari Desa Sudaji," ungkap Jro Bendesa Adat Pakraman Sudaji, Nyoman Sunuada, Jumat (18/9) di Singaraja, Bali.

Orang lain juga bertanya?

Menurut Jro Bedesa Sunuada, pihak keluarga GPY mengaku siap melaksanakan upacara tersebut. Bahkan diakuinya, untuk menyatakan kesiapan itu, pihak Desa Adat meminta GPY membuat surat pernyataan, mengakui segala perbuatannya dan siap melaksanakan tuntutan Desa.

"Surat pernyataan itu sudah dibuat, isinya GPY mengakui perbuatannya, dan siap membersihkan Desa melalui Upacara Keagamaan yang disepakati. Hari upacaranya sudah dipastikan, dilaksanakan di perempatan Agung Pasar Desa, dengan biaya hampir Rp 60 juta," tuturnya.

Dia pun mengatakan, kegiatan upacara ini akan dilaksanakan pada Selasa (22/9) dengan diadakan upcara Mepepada, dan Rabu (23/9) diadakan upacara Mecaru Balik Sumpah sekaligus melukat (buang sial) di Pantai.

"Saya harapkan, kejadian ini yang pertama dan terakhir. Yang bersangkutan juga harus di upacarai melukat. Tujuannya hanya untuk menghilangkan aib Desa dan orang itu," jelasnya.

Dia juga mengatakan, bahwa adat Bali melarang pernikahan antara anak dan ayah kandung tersebut.

"Kalau dinikahkan itu tidak kita terima, adat dan agama kami melarang pernikahan yang tak wajar ini. Solusinya, harus dicarikan laki-laki yang sanggup menanggung dan menikahi anaknya," pungkasnya.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Malu Hamil Duluan, Orang Tua Ini Tega Buang Bayi di Rumah Warga
Malu Hamil Duluan, Orang Tua Ini Tega Buang Bayi di Rumah Warga

Saat menikah, pelaku ternyata tengah hamil empat bulan. Mereka malu hamil di luar nikah.

Baca Selengkapnya
Nikahi Gadis di Bawah Umur Tanpa Izin Orang Tua, Pengurus Ponpes di Lumajang Dipolisikan
Nikahi Gadis di Bawah Umur Tanpa Izin Orang Tua, Pengurus Ponpes di Lumajang Dipolisikan

Pelapor merupakan ayah kandung dari anak yang dinikahi tersebut.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Ayah Hamili Anak Kandung Hingga Melahirkan, Korban Alami Trauma Barat
Pemerintah Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Ayah Hamili Anak Kandung Hingga Melahirkan, Korban Alami Trauma Barat

Kondisi korban anak saat ini ketakutan dan merasa trauma. Apalagi setelah mengetahui kasus ini viral.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Terungkap, Mama Neneng Selalu Merekam Saat Putrinya Berhubungan Badan dengan Pacar
Fakta Baru Terungkap, Mama Neneng Selalu Merekam Saat Putrinya Berhubungan Badan dengan Pacar

Pelaku merekam adegan persetubuhan antar anaknya dengan pacarnya di sebuah kontrakan.

Baca Selengkapnya
Upaya Kemenag DIY Tekan Angka Pernikahan Dini, Gencarkan Sosialisasi
Upaya Kemenag DIY Tekan Angka Pernikahan Dini, Gencarkan Sosialisasi

Sebagian besar penyebab pernikahan dini adalah kasus hamil di luar nikah

Baca Selengkapnya
Honeymoon Sebelum Nikah, Pemuda Ini Nekat Buang Anaknya
Honeymoon Sebelum Nikah, Pemuda Ini Nekat Buang Anaknya

Rasa malu membuatnya gelap mata dan membuang anaknya sendiri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Upacara Kukhuk Limau, Prosesi Pengharapan Kehamilan Seorang Perempuan Khas Masyarakat Lampung
Mengenal Upacara Kukhuk Limau, Prosesi Pengharapan Kehamilan Seorang Perempuan Khas Masyarakat Lampung

Tradisi turun-temurun ala masyarakat Buay Nuban ini bertujuan untuk mendapatkan generasi yang diharapkan dan mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat.

Baca Selengkapnya
Kemenag Buka Suara Soal Viral Pernikahan Dini di Media Sosial
Kemenag Buka Suara Soal Viral Pernikahan Dini di Media Sosial

Kemenag menegaskan KUA tidak melayani pernikahan dini atau pernikahan di bawah umur yang tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang.

Baca Selengkapnya
Pemkab Lebak Ajak Warga Hindari Pernikahan Dini, Ini Alasannya
Pemkab Lebak Ajak Warga Hindari Pernikahan Dini, Ini Alasannya

Terdapat berbagai risiko jika melakukan pernikahan dini.

Baca Selengkapnya
Potong Rambut saat Hamil Menurut Jawa, Dianggap Membawa Nasib Buruk
Potong Rambut saat Hamil Menurut Jawa, Dianggap Membawa Nasib Buruk

Menurut budaya Jawa, ibu hamil tidak boleh memotong rambut karena dipercaya akan membawa kesialan atau bahaya bagi ibu dan bayinya.

Baca Selengkapnya
Tradisi Larangan Pernikahan Ngalor Ngulon Masyarakat Jawa, Syarat Seseorang yang Akan Menikah
Tradisi Larangan Pernikahan Ngalor Ngulon Masyarakat Jawa, Syarat Seseorang yang Akan Menikah

Masyarakat di Desa Margopatut Nganjuk memiliki tradisi Ngalor Ngulon terkait dengan syarat seseorang yang akan menikah.

Baca Selengkapnya
Mengetahui Tradisi Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya NTT, Kini Jadi Sorotan
Mengetahui Tradisi Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya NTT, Kini Jadi Sorotan

Tradisi kawin tangkap merupakan perkawinan yang dilakukan dengan cara menangkap perempuan dengan paksa untuk dikawinkan dengan seorang pria yang tidak dicintai.

Baca Selengkapnya