Hamzah tewas usai dilempar batu hingga motor tabrak pohon
Merdeka.com - Hamzah Dendi Ariyanto (16), warga Gemah Sari Selatan, Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah, tewas dalam bentrokan antar pemuda di wilayah Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Selasa (21/2) sekira pukul 04.00 WIB. Sementara, dari kelompok lawan yaitu Hanafi (23), warga Sendangguwo, Tembalang mengalami luka di kepala dan dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara di Kawasan Kabluk, Kota Semarang.
Kapolsek Tembalang Kompol Subagyo mengungkapkan, kejadian bermula saat Hamzah dan lima orang rekannya berniat mencari hiburan di rumah karaoke di daerah Pedurungan, Kota Semarang sekira pukul 02.00 WIB. Saat hendak masuk ke rumah karaoke, Hanafi dan istrinya yang merupakan pemandu karaoke di tempat tersebut keluar dan menyatakan kalau sudah tutup.
"Itu yang diduga jadi pemicu perkelahian sampai membuat kelompok HD (Hamzah) sakit hati dan marah," terangnya.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Dimana Hamzah Haz dimakamkan? Ia menghembuskan napas terakhir saat dalam perawatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
-
Dimana kejadian mobil nabrak tembok? Kejadian ini pun viral di media sosial terjadi di sebuah mall di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Kenapa mobil nabrak tembok? Seorang anak bermain di jok pengemudi mobil yang sedang pameran, tidak sengaja menginjak gas sehingga mobil tersebut menabrak tembok,' tulis akun tersebut.
-
Siapa yang nabrak tembok? Ada-ada saja kelakuan seorang bocah yang tidak sengaja menginjak pedal gas hingga membuat mobil pameran menabrak tembok.
Kemudian, Subagyo membeberkan, Hanafi dan istrinya yang meninggalkan tempat tersebut dengan berboncengan menggunakan sepeda motor dan langsung dikejar oleh Hamzah dan rekannya. "Saat di Jalan Kedungmundu, motor Hanafi dihentikan dan mereka terlibat perkelahian," bebernya.
NN (16), rekan Hamzah menyerang Hanafi dengan menggunakan sabuk yang dilengkapi gir hingga mengenai kepala korban. "Usai melukai Hanafi dengan sabuk gir itu, HD (Hamzah) dan NN serta rekan lainnya langsung kabur," ungkapnya.
Dengan kondisi luka parah di bagian kepala, Hanafi langsung dilarikan ke RS Bhayangkara oleh sang istri. Kemudian, dirawat dan dijahit kepalanya, Hanafi dan istrinya beserta rekan lainnya yang datang menemani pulang.
Namun saat melintas di daerah Meteseh Hanafi dan kelompoknya melihat dari kejauhan sepeda motor yang digunakan kelompok yang sebelumnya menyerang hingga mengakibatkan dirinya terluka.
"Spontan Hanafi langsung mengambil batu dan melempar ke arah sepeda motor Honda Beat yang dikendarai NN dan HD (Hamzah)," ucapnya.
Lemparan batu Hanafi langsung membuat sepeda motor yang dikendarai dua remaja tersebut oleng hingga masuk ke halaman rumah warga dan menabrak pohon. "HD (Hamzah) langsung dalam kondisi tak sadarkan diri. Dia sempat dilarikan ke RSUD Ketileng, Kota Semarang. Namun, dalam perjalananya korban meninggal dunia," terangnya.
Mendapat laporan warga, petugas Polsek Tembalang langsung bergerak ke tempat kejadian dan melakukan upaya proses penyelidikan. Tak kurang dari dua jam pelaku Hanafi berhasil diringkus. Sementara NN dari kubu lawan ditangkap karena melakukan tindak penganiayaan terhadap Hanafi.
"Akibat perbuatanya itu, keduanya kami jerat dengan pasal berbeda. Ini kami juga masih mengejar pelaku lain," tegasnya.
Pelaku Hanafi, saat diamankan di Mapolsek Tembalang mengaku tindakan melempar batu hingga mengenai sepeda motor Hamzah yang akhirnya meninggal karena kesal dengan tindakan kelompok Hamzah yang sudah menyerangnya. "Sakit hati, jadi saat melihat mereka langsung saya lempar," ujarnya.
Hanafi menuturkan, sebelum kejadian tersebut dia berniat melapor penganiayaan yang dialaminya ke Mapolsek Tembalang dengan diantar enam rekannya. "Usai berobat di RS Bhayangkara rencananya mau melapor ke Polsek Tembalang. Tapi di jalan ketemu dua orang itu sedang berboncengan sepeda motor," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini pohon yang tumbang sudah diasesmen dan korban telah diserahkan ke keluarganya untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaTerkait kasus kecelakaan, polisi mengimbau masyarakat agar tidak menyimpan handpone di dashboard atau jok sepeda motor.
Baca SelengkapnyaTragedi terjadi tepatnya di Gerbang Pintu Keluar Pos 20 wilayah Penjaringan
Baca SelengkapnyaDiduga, Tirza tewas usai dibacok segerombolan orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut ditangani Kanit Laka Polresta Padang. Pelaku sedang diperiksa Polresta Padang.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke RSCM untuk mendapatkan perawatan, namun sudah terlambat.
Baca SelengkapnyaBH mengajak tiga orang lainnya menuju ke Pati untuk mencari mobilnya yang tak kunjung kembali usai disewa. Rupanya dia malah diteriaki maling.
Baca SelengkapnyaAtas laporan tersebut pihaknya pun melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaSetelah selesai, sekitar pukul 04.00 korban berencana kembali ke tempatnya bekerja.
Baca SelengkapnyaAdapun eksekusi rumah milik Rasich Hanif diputuskan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MH (13) yang merupakan pelajar SMP telah diamankan Polresta Padang.
Baca SelengkapnyaSontak mereka berteriak yang memicu warga berkerumun dan mengejar para pelaku.
Baca Selengkapnya