Hanafi bicara soal lukisannya dicatut untuk '33 Tokoh Sastra'
Merdeka.com - Pelukis Hanafi angkat bicara soal karyanya yang diambil tanpa izin untuk dijadikan sampul buku '33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh'. Sampai detik ini, kata Hanafi, belum ada keterangan dari Tim 8, penulis buku, tentang pengambilan tanpa izin lukisan berjudul 'Dalam Genangan' itu.
Kepada merdeka.com, Hanafi bercerita, Jamal D Rahman (Ketua Tim 8) dan Agus S Sarjono (anggota Tim 8), sebelumnya beberapa kali memakai lukisannya untuk sampul Majalah Horison. Di majalah sastra itu, Jamal adalah pemimpin redaksi dan Agus adalah salah satu redakturnya.
"Ini kita lihat dalam konteks perkawanan. Kalau majalah tidak menjadi persoalan, sering saya bantu covernya, terbitan-terbitan mereka Agus dan Jamal untuk Jurnal Sajak juga. Setelah dicetak, dia kirim ke saya, tidak pernah izin formal," kata Hanafi lewat sambungan telepon, Kamis (23/1).
-
Siapa yang menendang Hanafi? Kejadian itu terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial tik tok. Peristiwa itu bermula saat pemain dari Kabupaten Blitar mencetak gol ke gawang Kota Malang melalui titik putih atau penalti. Para pemain futsal Kabupaten Blitar merayakan gol tersebut dengan selebrasi sujud syukur. Tidak disangka saat Hanafi, pemain futsal Kabupaten Blitar melakukan sujud syukur tiba-tiba ada seorang pemain lawan yang menendangnya dengan keras.
-
Siapa yang dikritik karena penampilan di pertandingan? Erling Haaland dan Martin Odegaard mendapat kritikan terkait penampilan mereka yang kurang memuaskan dalam pertandingan Kazakhstan melawan Norwegia.
-
Apa yang terjadi pada Hanafi? 'Tendangan pemain lawan mengenai bahu bukan kepala, jadi saat sujud syukur tiba-tiba ditendang oleh pemain futsal Kota Malang.' Hanafi sendiri sempat mendapatkan perawatan dari tim medis. Beruntung atlet futsal Kabupaten Blitar tersebut tidak mengalami luka serius.
-
Siapa yang melakukan kesalahan? Semua anak adam (manusia) melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah orang yang bertobat'
-
Apa jabatan Deni Hasoloan saat ini? Sejak 2 Oktober 2023 lalu, ia mengemban amanat sebagai Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kaskogabwilhan III).
-
Siapa yang mirip dengan Denny Caknan? Dengan wajahnya yang mulai diperlihatkan sedikit demi sedikit, netizen mengatakan bahwa Dek Cunda adalah versi mini dari Denny Caknan.
Hanafi melanjutkan, kemudian Agus dan Jamal menelepon istrinya, Adinda Luthvianti, sekitar 20 Desember tahun lalu. Kepada Adinda, Agus dan Jamal mengatakan akan memakai lukisan Hanafi untuk cover.
"Tapi tidak detail untuk cover apa. Istri saya bilang 'saya sih boleh-boleh saja, tapi telepon Mas Hanafi yang punya karya'," kata Hanafi, yang saat itu sedang berada di Bali untuk pameran.
Namun, kata Hanafi, sampai buku diluncurkan pada awal Januari 2014, Agus dan Jamal juga tak kunjung menghubunginya. "Sampai detik ini juga tidak datang. Saya sebut ini agak mengabaikan ya," kata Hanafi.
Hanafi curiga, saat Agus dan Jamal menelepon istrinya untuk menanyakan soal cover sekitar 20 Desember 2013, buku tersebut sebenarnya sudah cetak. Sebab kurang lebih dua pekan setelahnya, atau pada awal Januari 2014 buku sudah diluncurkan. "Saya yakin betul sudah dicetak," katanya.
Hanafi menyebutkan, keanehan juga terdapat pada halaman kolofon buku setebal 734 halaman itu. Pasalnya, di halaman kolofon hanya tertulis 'Lukisan Sampul: ... Karya Hanafi'.
"Tidak ada judul, ukuran, tahun, harusnya itu sudah jelas dalam proses penerbitan. Artinya, dalam percetakan mereka bersikeras untuk tidak minta izin," ujarnya.
"Kan tidak layak titik-titik. Apalagi ada tokoh-tokoh yang dianggap mereka penting dalam buku itu," imbuhnya.
Pelukis abstrak ini mengatakan, seandainya Tim 8 meminta izin lebih dulu kepadanya, dia tidak akan memberikan lukisan 'Dalam Genangan'. Sebab, lukisan itu adalah ilustrasi dalam buku 'Mirah Mini', karya kolaborasi bersama Nukila Amal pada 2012.
"Karya yang itu soalnya dibuat untuk buku anak 'Mirah Mini'. Karya itu tidak bisa dipisah," kata Hanafi.
Atas tindakan Tim 8 yang main comot itu, Hanafi mempertanyakan integritas artistik mereka. Namun, dia belum mau membawa kasus ini ke proses hukum.
"Sebenarnya sampai detik ini saya masih menunggu, mendengarkan keterangan dari mereka," kata Hanafi.
Seperti diketahui, buku '33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh' karya Tim 8 telah mengundang polemik. Bukan hanya isinya yang menobatkan konsultan politik Denny JA sebagai salah satu tokoh sastra paling berpengaruh, namun juga sampul buku yang belakangan diketahui diambil tanpa izin. Sejumlah pencinta sastra bahkan sudah membuat petisi untuk menghentikan sementara peredaran buku tersebut. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang penyanyi yang juga dokter bedah mengungkapkan bahwa tindakan kreator konten adalah sebuah kesalahan besar.
Baca SelengkapnyaJPU menilai pernyataan Haris melalui akun YouTube telah mencemarkan nama baik Luhut.
Baca SelengkapnyaPada putusan pertama, MKMK memutuskan untuk menjatuhkan sanksi teguran lisan kepada 9 hakim konstitusi.
Baca SelengkapnyaMKMK menemukan Anwar Usman melanggar etik saat proses pemeriksaan dan pengambilan keputusan nomor 90/PUU-XXI/2023.
Baca SelengkapnyaGalih membuat konten tebak nama hewan yang bisa mengaji
Baca SelengkapnyaHotman Paris protes mengenai Sirekap KPU yang dipersoalkan tim Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaDari 62 laporan dugaan pelanggaran kode etik yang diterima Dewas KPK, sebanyak enam laporan telah ditindaklanjuti karena bukti atau alasan yang cukup.
Baca SelengkapnyaHal ini karena justru sebagai pimpinan lembaga antirasuah malah bekerjasama dengan tersangka.
Baca SelengkapnyaJaksa menyebut penasihat hukum terdakwa berupaya menyembunyikan kebenaran dengan mengalihkan isu, ke arah isu Papua
Baca SelengkapnyaBahkan keputusan Ali yang dipulangkannya ke Kejagung itu pun bukan kehendaknya.
Baca SelengkapnyaAlbertina menilai komunikasi yang dilakukan Johanis dengan pejabat Kementerian ESDM berpotensi menimbulkan benturan kepentingan.
Baca SelengkapnyaAtta Halilintar dicatut bersama Raffi Ahmad dan Najwa Shihab dalam sebuah video editan AI.
Baca Selengkapnya