HANI 2020, BNN Sebut 14 Jaringan Narkotika Skala Internasional Diungkap Saat Pandemi
Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional atau HANI 2020. Acara mengusung tema 'Hidup 100% di Era New Normal Sadar, Sehat, Produktif dan Bahagia Tanpa Narkoba' tersebut diselenggarakan secara daring.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Heru Winarko, mengatakan ada sejumlah pendekatan yang dijalankan pihaknya dalam rangka mengatasi peredaran dan penyalahgunaan narkotika.
Ada langkah yang dilakukan untuk menekan peredaran atau yang disebut supply reduction. Ada pula langkah edukasi dan pendekatan kepada masyarakat agar tidak tergoda untuk menyalahgunakan narkotika atau demand reduction.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Bagaimana Hari Anti Narkotika Internasional dirayakan? Melalui kampanye dan kegiatan yang diadakan di berbagai negara, Hari Anti Narkotika Internasional bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkotika serta mempromosikan solusi dan langkah-langkah pencegahan.
-
Dimana saja peredaran narkoba di Cianjur rawan terjadi? Berdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
-
Bagaimana cara memerangi narkoba? Peringatan ini juga menjadi ajang bagi berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memerangi narkoba melalui kebijakan yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan kampanye pendidikan yang luas.
-
Jenis narkoba apa yang paling banyak beredar di Cianjur? Narkoba jenis sabu dan ganja mendominasi peredaran di Cianjur,“ beber Kasat Narkoba Polres Cianjur, AKP Primadona di Cianjur Kamis (27/7), mengutip ANTARA.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
Dia menjelaskan ada sisi supply reduction, pihaknya telah berhasil memetakan 98 jaringan narkotika, 27 di antaranya sindikat berskala internasional. Dari jumlah tersebut, terdapat 33 jaringan telah diungkap dan 19 di antaranya melibatkan warga binaan di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas).
"Berhasil memetakan 98 jaringan sindikat narkotika, 27 jaringan di antaranya berskala internasional, dengan mengungkap 33 jaringan, dan sedikitnya ada 19 jaringan yang melibatkan warga binaan atau napi di lapas," kata dia, Jumat (26/6).
Pada 2019, lanjut Heru, BNN berhasil mengungkap 55 kasus dengan jumlah tersangka 59 orang. Sedangkan di masa pandemi corona, BNN juga mengungkap 14 jaringan narkotika berskala internasional.
"(Peredaran) kebanyakan lewat online, jasa pengiriman, tapi masih ada juga lewat jalur laut," ungkapnya.
BNN, tidak hanya memotong peredaran narkotika, tapi juga menumbuhkan kesadaran di tengah masyarakat akan bahaya penyalahgunaannya. Dengan demikian, peredaran narkotika dapat ditekan baik dari sisi suplai dan dari sisi permintaan.
Selain edukasi masyarakat, pihaknya juga menggelar pelatihan keterampilan kepada warga binaan atau para napi. Dengan demikian mereka bisa memiliki modal keterampilan tertentu untuk menyokong hidupnya secara ekonomi. Selain mengajarkan sejumlah keterampilan, BNN juga membantu proses pemasaran produk-produk hasil karya para warga binaan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BNN mengingatkan masyarakat untuk waspada dengan tawaran bekerja ilegal di luar negeri agar tidak terjebak sindikat narkoba internasional
Baca SelengkapnyaPuluhan kilogram sabu, ganja, ekstasi dan kokain disita polisi dari pengungkapan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaWNI tersebut bernama Dewi Astuti alias Dinda yang kini masih diburu oleh BNN karena merupakan bandar besar yang beroperasi di wilayah Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaKasus narkoba 100 kg ini menjadi sorotan usai disinggung Wakil Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni.
Baca Selengkapnya2.128 tersangka di antaranya sedang dalam proses penyidikan dan 303 tersangka lainnya dilakukan rehabilitasi.
Baca SelengkapnyaCara ini dilakukan diduga untuk menghindari kecurigaan polisi, dan melancarkan aksi penjualan barang ilegal tersebut.
Baca SelengkapnyaBea Cukai dan Badan Narkotika Nasional (BNN) memperkuat kerjasama dalam upaya pemberantasan narkoba
Baca SelengkapnyaLuqman juga menduga terdapat penggunaan drone untuk menjatuhkan narkoba di titik koordinat yang sudah ditentukan oleh para pengedar.
Baca SelengkapnyaPolisi turut menyita senjata jenis airsoft gun saat menangkap sindikat di Palembang
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaPuluhan kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi berhasil diamankan petugas gabungan
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku mengedarkan narkoba jenis sabu ratusan kilogram dan puluhan butir ektasi ditangkap.
Baca Selengkapnya