Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hanura sebut revisi UU agar KPK tidak sewenang-wenang

Hanura sebut revisi UU agar KPK tidak sewenang-wenang Ilustrasi Revisi UU KPK. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Fraksi Partai Hanura setuju dan mendukung dilakukannya revisi UU Nomor 32 tahun 2002 tentang KPK. Pandangan ini akan disampaikan pada saat rapat sidang paripurna di DPR, Kamis (19/2) besok.

Sekretaris Fraksi Hanura Dadang Rusdiana menganggap penting dibentuknya dewan pengawas KPK. Kata dia, tidak ada yang bisa menjamin jika penyadapan yang dilakukan KPK selama ini murni independen.

"Pengawas itu dibentuk agar penyadapan yang dilakukan oleh KPK itu efektif dan sesuai SOP. Siapa yang bisa menjamin bahwa penyadapan itu hanya berhubungan dengan kasus atau penyidikan yang sedang berlaku?," kata Dadang Rusdiana di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (18/2).

Orang lain juga bertanya?

Darus atau biasa disapa ini menambahkan, banyak kasus-kasus besar belum juga yang melibatkan tokoh-tokoh parpol belum tersentuh. Dia mencontohkan ketika mantan Ketua KPK Abraham Samad yang pernah terjerat dalam pusaran politik saat Pilpres 2014 lalu.

Politisi Hanura itu menegaskan, kasus tersebut jelas dianggapnya sebagai penyalahgunaan jabatan Pimpinan KPK. Padahal jelas bahwa KPK secara lembaga harus bersih dari unsur politis.

"Kita punya pelajaran berharga ketika Abraham Samad memiliki ambisi politik menjadi wapres. Kewenangan penyadapan bisa saja dimanfaatkan atau diselewengkan untuk kepentingan tertentu," terang Darus.

"Atau siapa yang bisa menjamin bahwa penyadapan itu tidak dilakukan untuk sekedar tebang pilih menghabisi kelompok tertentu, dan membiarkan yang lain," tambahnya.

Oleh sebab itu, tegas dia, menjadi sangat urgen dilakukan revisi UU KPK. Hal tersebut menurutnya bukan untuk melemahkan, tetapi menjamin agar penyadapan itu sejalan dengan kepentingan penyidikan.

"KPK dengan kewenangan besar tanpa pengawas, akan cenderung sewenang-wenang. Dan pengawas tentunya harus kita ambil dari orang yang punya integritas tinggi yang terseleksi dengan mekanisme yang baik dan transparan. Bukan ditunjuk presiden begitu saja, harus orang yang profesional dong?," tandasnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Capim Michael Rolandi Setuju Ada Revisi UU KPK, Ini Alasannya
Capim Michael Rolandi Setuju Ada Revisi UU KPK, Ini Alasannya

Ketika KPK yang sekarang berada dalam rumpun eksekutif, kata Michael, hal itu membuat independensi secara kelembagaan hanya di rumpun eksekutif saja.

Baca Selengkapnya
Soal Revisi UU KPK, Hasto: Sampai Sekarang KKN Semakin Merajalela
Soal Revisi UU KPK, Hasto: Sampai Sekarang KKN Semakin Merajalela

Dia pun menyinggung soal Singapura yang bisa maju berkat supremasi hukum.

Baca Selengkapnya
Gerindra Minta Pembahasan Revisi UU Penyiaran Ditunda
Gerindra Minta Pembahasan Revisi UU Penyiaran Ditunda

Revisi UU Penyiaran tidak boleh mengganggu kemerdekaan pers.

Baca Selengkapnya
Dewan Pers Sebut KPI Produk Politik, Tak Tepat Urus Sengketa Jurnalistik
Dewan Pers Sebut KPI Produk Politik, Tak Tepat Urus Sengketa Jurnalistik

Anggota Dewan Pers Yadi Hendriana menyebut, ada perbedaan mendasar antara KPI dengan Dewan Pers

Baca Selengkapnya
Komisi Yudisial Tanda Tangani MoU dengan KPK, Ini Isinya
Komisi Yudisial Tanda Tangani MoU dengan KPK, Ini Isinya

Nota kesepahaman juga dilakukan untuk mendukung pelaksanaan tugas KY dan KPK dalam koridor kewenangan masing-masing.

Baca Selengkapnya
Respons Polri Soal Revisi UU Beri Kewenangan Melakukan Penyadapan dan Galang Intelijen
Respons Polri Soal Revisi UU Beri Kewenangan Melakukan Penyadapan dan Galang Intelijen

Beberapa poin revisi UU Polri menjadi sorotan akan diberi kewenangan pengawasan dan akses blokir ruang siber, penyadapan, sampai penggalangan intelijen.

Baca Selengkapnya
RUU Penyiaran, NasDem Harap Masyarakat Proaktif Beri Masukkan
RUU Penyiaran, NasDem Harap Masyarakat Proaktif Beri Masukkan

RUU Penyiaran berawal dari sebuah persaingan politik antara lembaga berita melalui platform teresterial versus jurnalism platform digital.

Baca Selengkapnya
Blak-Blakan Abraham Samad Soal Sistem KPK Diobrak-abrik Pimpinan
Blak-Blakan Abraham Samad Soal Sistem KPK Diobrak-abrik Pimpinan

Sistem yang ada di sana (KPK) diobrak-abrik oleh pimpinan KPK makanya saya menganggap hebat ini karena dia bisa mengubah sistem.

Baca Selengkapnya
Mengurai Pasal Dalam Draf RUU Penyiaran yang Jadi Polemik
Mengurai Pasal Dalam Draf RUU Penyiaran yang Jadi Polemik

Draf RUU Nomor 32 tahun 2002 Tentang Penyiaran menuai beragam polemik.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Bicara Revisi UU KPK: Kita Pelajari, Mungkin Agak Lemah
Mahfud MD Bicara Revisi UU KPK: Kita Pelajari, Mungkin Agak Lemah

Mahfud MD menjawab pertanyaan soal revisi UU KPK bila terpilih bersama Ganjar menjadi Presiden dan Wakil Presiden.

Baca Selengkapnya
PDIP: Kalau UU Polri Disahkan, Kebebasannya Tidak Ada
PDIP: Kalau UU Polri Disahkan, Kebebasannya Tidak Ada

PDIP menyatakan Revisi UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia akan berdampak pada kebebasan publik.

Baca Selengkapnya
Begini Ganjar Perlakukan KPK jika Terpilih jadi Presiden
Begini Ganjar Perlakukan KPK jika Terpilih jadi Presiden

Ganjar turut mengutarakan keingiannya untuk melakukan revisi regulasi terkait KPK.

Baca Selengkapnya