Hanya karena kangkung, Lisma kalap & bunuh anak kandungnya sendiri
Merdeka.com - Motif pembunuhan sadis yang dilakukan Lisma (53) terhadap anak kandungnya sendiri Eman Wijaya (12), terkuak. Warga Desa Tanjung Muning, Kecamatan Gunung Megang, Muara Enim, Sumsel, itu nekat menghabisi nyawa korban karena tak terima korban enggan memakan tumis kangkung yang disediakannya setiap hari.
Kapolres Muara Enim AKBP Nuryanto mengungkapkan, dari pengakuan pelaku, awalnya tidak ada niat membunuh korban. Beberapa menit sebelum kejadian, korban yang merupakan anak bungsu dari empat bersaudara itu pulang usai bermain bersama teman-temannya.
Merasa lapar, korban pergi ke dapur untuk makan. Namun, begitu melihat hanya lauk tumis kangkung dan tahu goreng yang ada, selera makan korban berkurang. Lalu, korban meminta pelaku memasakannya lauk yang lebih enak.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa pelaku melakukan pembunuhan? Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
Korban pun merengek dan sesekali berteriak. Tak lama kemudian, pelaku naik pitam emosi dan langsung mengambil sebilah parang di dapur dan membacoknya bertubi-tubi hingga korban tersungkur tewas di tempat.
"Persoalannya sepele. Korban bosan makan tumis kangkung, pingin lauk yang enak. Tapi, pelaku tak terima dan bikin dia kalap," ungkap Nuryanto, Senin (1/6).
Dijelaskannya, pelaku mengakui setiap hari dirinya hanya memasak lauk yang sederhana, seperti tumis kangkung dan sayur bening. Hal itu dilakukannya untuk menghemat pengeluaran keluarga karena penghasilan suaminya tidak besar sebagai penyadap karet.
"Ekonomi keluarga pelaku memang tergolong kurang, dia dan suaminya hanya penyadap karet," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Lisma nekat menghabisi anak kandungnya yang masih berusia 12 tahun, Eman Wijaya hingga tewas di rumahnya, Sabtu (30/5) sore. Korban mengalami luka bacokan di kepala belakang, leher dan bahu. Beberapa jam kemudian, pelaku ditangkap polisi beserta barang bukti parang setelah mendapat laporan dari warga sekitar.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang ayah sakit hati dengan perkataan anaknya yang kerap kali mengeluarkan kata tak enak kepadanya.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pemukulan, korban dan pelaku diketahui sempat terlibat cekcok mulut
Baca SelengkapnyaTersangka menganiaya istri karena tidak diberi uang dan tidak punya lauk saat mau makan
Baca SelengkapnyaPanca dengan kejinya menghilangkan nyawa keempat anaknya pada hari Minggu tanggal 3 Desember 2023
Baca SelengkapnyaSaat diperiksa polisi, pelaku alias ibu kandung korban kerap tertawa sendiri
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara dicekik pelaku hingga meninggal dunia dan jasadnya langsung dibuang ke sawah yang ada di sekitar rumah tinggal pelaku dan korban.
Baca SelengkapnyaKorban pun dievakuasi ke puskesmas untuk keperluan visum.
Baca SelengkapnyaPanca sempat menjalaninya di Mabes Polri dan Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca Selengkapnya