Hanya Pasien 37 Tahun Meninggal di RSPI Sulianti Saroso, Hasil Lab Belum Keluar
Merdeka.com - Pihak Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso menegaskan hanya ada satu pasien meninggal pada Kamis (12/3) kemarin. Yakni, pasien berjenis kelamin perempuan usia 37 tahun.
"Jadi saya ulangi, yang meninggal di sini hanya satu kemarin, pasien umur 37 tahun perempuan yang masuk sudah dengan ventilator. Bukan dua, satu itu bukan di sini. Sudah saya konfirmasi ke beliau, mungkin di rumah sakit yang lain," kata Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Mohammad Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Jumat (13/3).
Terhadap pasien meninggal, sudah diambil spesimen untuk mengetahui apakah kematiannya ada kaitan dengan virus corona atau tidak. Sampai Jumat siang, hasil laboratorium pasien tersebut belum keluar.
-
Dimana virus ada? Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksiselorganisme biologis.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Dimana virus berada? Virus merupakan kumpulan kecil kode genetik, baik DNA atau RNA yang dikelilingi oleh lapisan protein.
"Belum kami terima (hasil labnya)," ujarnya.
Dia tidak mau menjelaskan lebih detail soal pasien. Pasien itu rujukan salah satu rumah sakit pemerintah.
"Kan kita tidak boleh sebut identitas, kita sepakat pasien ini berasal dari rujukan rumah sakit pemerintah, dengan kondisi begitu sampai saat ini belum kita terima," tegasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara terkait Penanganan Corona, Achmad Yurianto, menyebut dua orang meninggal dunia di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso. Namun, belum bisa dipastikan penyebab dua orang tersebut meninggal ada kaitannya dengan virus corona atau tidak.
"2 kasus yang tadi pagi dilaporkan dua kasus meninggal," kata Achmad Yurianto, saat jumpa pers, Kamis (12/3) malam.
Dua pasien yang mendatangi RSPI, kata dia, sudah dalam keadaan sakit berat. Terhadap keduanya, pihak rumah sakit sempat mengambil spesimen untuk dilakukan pemeriksaan.
"Karena memang pasien ini sudah masuk di RSPI sudah pemburukan dengan ventilator, kondisinya sudah buruk, sudah ada tanda-tanda sepsis," katanya.
"Kita sempat mengambil spesimennya untuk dilakukan pemeriksaan tetapi hasil belum keluar, saya berharap sore ini tadi belum keluar juga. Tetapi pasiennya sudah meninggal," sambung Yuri.
Dua pasien meninggal berjenis kelamin perempuan. Satu berusia 57 tahun, sedangkan pasien satunya usia 37 tahun.
Terhadap pasien usia 57 tahun, apabila hasil pemeriksaan diduga ada kaitan dengan virus corona makan dilakukan kontak tracing.
"Sekarang sudah terindentifikasi, keluarganya kooperatif dan enggak masalah," katanya.
Hal yang sama juga dilakukan pada pasien usia 37 yang ketika tiba di RSPI sudah sesak. Pasien rujukan salah satu rumah sakit ini tiba-tiba saja mengalami gangguan pernapasan.
"Kita juga sudah coba komunikasi dengan RS yang ngirim dan mereka mengatakan awalnya baik-baik saja. Kemudian sudah dua hari, tapi kami belum tahu data-data lengkapnya di RS tersebut, tiba-tiba jadi sesak, sesak semakin parah, baru dibawa ke RSPI sudah dalam keadaan gagal napas," katanya
Yuri menambahkan, pentingnya mengambil dua spesimen korban untuk bisa mengetahui apakah kematian keduanya ada kaitan dengan virus Corona atau tidak.
"Sehingga kita akan mengetahui, apakah kasus ini positif atau tidak sehingga kita akan tahu kontak-kontaknya dan akan tracing. Ini mutlak harus dilakukan. Sehingga jika tidak dilakukan jika pada konteks pengendalian penyebaran ini jadi riskan," jelasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.
Baca SelengkapnyaPolisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaNama Harun kembali mencuat setalah calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengundang dan akan membantu menjawab keadilan orangtua Harun, Didin.
Baca SelengkapnyaKerabat korban, Aswan menjelaskan, ada sejumlah luka di tubuh Sahrullah.
Baca SelengkapnyaRencananya jenazah Rizal akan berada satu liang lahat dengan istrinya Herawati Moelyono.
Baca Selengkapnya