Hapus unggahan soal Ahok di Twitter, polisi minta tak dimasalahkan
Merdeka.com - Unggahan permohonan maaf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di akun Twitter @TMCPoldaMetro mendadak hilang. Itu setelah akun resmi milik Polda Metro Jaya ramai dituduh netizen berpihak pada Ahok.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, berdalih tidak mengetahui terkait penghapusan itu. Meski begitu, pihaknya meminta seluruh pihak tidak mempermasalahkan penghapusan unggahan soal Ahok di Twitter milik Polda Metro Jaya itu.
"Itu saya tidak tahu, itu operator. Tidak perlu lah dimasalahkan," ujar Awi saat ditemui Kantor Unit Pelayanan Pajak Daerah (UPPD) Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (11/10).
-
Siapa yang menggugat TikTok? Tujuh keluarga di Prancis telah mengajukan gugatan terhadap TikTok, raksasa media sosial, dengan tuduhan bahwa platform ini telah mengekspos anak-anak remaja kepada konten berbahaya.
-
Apa yang digugat dari TikTok? Keluarga-keluarga ini mengambil langkah hukum secara kolektif di pengadilan Crteil, dan Boutron-Marmion menyatakan bahwa ini merupakan kasus kelompok pertama di Eropa.
-
Siapa yang dihujat oleh netizen? Anak Sarwendah, Betrand Putra Onsu, merasa sedih mengetahui bahwa ibunya sedang dihujat di media sosial oleh netizen.
-
Kenapa polisi menyita akun Aiman Witjaksono? 'Yang jelas kami jamin bahwa penyidikan dilakukan secara profesional, transparan, akuntabel, dan bebas dari segala bentuk intervensi maupun intimidasi,' jelasnya.
-
Siapa yang menggugat Polda Jawa Barat? Pegi diketahui menggugat Polda Jawa Barat yang menetapkannya sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky.
-
Siapa yang dihujat oleh warganet? Meskipun jarang membaca komentar dari warganet, Sarwendah mengakui bahwa saat itu ia tidak sengaja menemukan hujatan terhadap dirinya dan Onyo, yang langsung membuatnya mengambil langkah dengan melayangkan somasi.
Walau unggahan telah dihapus, Awi menegaskan tidak ada kaitannya dengan suhu politik di DKI Jakarta. Bahkan dia menilai wajar adanya unggahan Ahok di akun @TMCPoldaMetro.
Informasi permohonan maaf Ahok, kata Awi, sama halnya seperti informasi selama ini disampaikan Polda Metro Jaya melalui Twitter. "TMC kepanjangan dari Polda Metro Jaya, terkait publik, selama ini sebarkan kasus-kasus seperti anak hilang, JPO rubuh dan lain-lain. Kemudian akhir-akhir ini kasus Ahok buat panas suhu politik, Polda Metro Jaya berusaha melakukan penggalangan tokoh-tokoh masyarakat agama untuk sejukkan, jangan terpancing, kita share di TMC. Saya pikir tidak ada yang aneh, kecuali Ahok bicara sendiri di TMC beritakan ini baru politik," pungkasnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi membebaskan tersangka karena alasan tidak menemukan niat jahat.
Baca SelengkapnyaPenyidik Polda Metro Jaya mengeluarkan Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) terhadap kasus Aiman
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi membeberkan alasan menghentikan kasus Aiman.
Baca SelengkapnyaPelaku mengunggah konten mengandung unsur politik, sehingga tindakannya merugikan institusi Kepolisian.
Baca SelengkapnyaAiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca SelengkapnyaGugatan Aiman itu terkait penyitaan handphone dan akun media sosialnya.
Baca Selengkapnya"Kebun Binatang Surabaya sama sekali tidak terlibat dalam kampanye politik dalam bentuk apapun," tulis akun @kebunbinatangsurabaya.
Baca Selengkapnya“Mendorong Kapolda metro Jaya Irjen Karyoto menunda sementara proses hukum terhadap Aiman Witjaksono," kata Ketua IPW
Baca SelengkapnyaLaporan itu menyeret Rocky ke Bareskrim Polri terkait dugaan penyebaran berita hoaks yang dianggap menghina Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSelain Handphone, akun Instagram, SIM Card, dan E-mail milik Aiman juga disita oleh penyidik
Baca SelengkapnyaAiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.
Baca Selengkapnya"Saya putuskan untuk mencabut laporan, apa yang disampaikan dr Rocky Gerung saya pikir lama-lama jadi benar juga."
Baca Selengkapnya