Harap-harap cemas keluarga tunggu hasil identifikasi tim DVI
Merdeka.com - Keluarga korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 mulai berdatangan ke posko ruang tunggu di Polda Jawa Timur. Keluarga langsung dibawa masuk setiba mereka tiba dari hotel tempat menginap.
Keluarga berdatangan untuk kembali mengikuti update perkembangan korban yang akan disampaikan hari ini, Jumat (2/1/2015). Rencananya Tim DVI akan menyampaikan hasil rapat rekonsiliasi hasil temuan beberapa dokter.
Kedatangan pihak keluarga, kini sedikit berbeda. Mereka mulai mendapatkan pengawalan ketat dari petugas yang mengenakan kaos hitam berkalung AirAsia. Setiap keluarga yang datang dikawal oleh dua orang atau lebih petugas.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
Wartawan yang berusaha mendapatkan informasi dari keluarga yang datang, selalu gagal. Mereka langsung memasuki ruangan dengan berjalan begitu cepat.
Suasana berbeda juga ditunjukkan dengan pengalihan fungsi tenda sebelah kanan tuang tunggu keluarga. Semula tenda digunakan untuk para wartawan, namun kini diubah menjadi ruang tunggu keluarga. Ruang itupun mendapat pengawalan petugas, yang men-screening siapa saja yang akan masuk.
"Sekarang Posko Ruang Tunggu yang di dalam hanya diisi 80 orang, biar nyaman. Sisanya dipersilakan menggunakan tenda yang sebelumnya digunakan wartawan," kata Dwi Fariadi, petugas penjaga tenda.
Namun sejak awal, katanya, memang akan digunakan untuk ruang tunggu keluarga. Kemarin hanya dipinjamkan untuk wartawan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa memastikan mayat ditemukan pada 30 Desember 2022 silam itu adalah calon siswa TNI AL Iwan Sutrisman.
Baca SelengkapnyaPihak RS Polri akan mempersiapkan jika mau dibawa ke kediaman masing-masing.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaPihak warga juga berharap agar Polda Sumbat segera mengungkap kasus secepatnya, dan menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaArtinya, tujuh mayat yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi semuanya sudah teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaLima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca Selengkapnya