Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harapan Aco temukan istrinya di Perumnas Balaroa

Harapan Aco temukan istrinya di Perumnas Balaroa Aco korban gempa di Palu. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Tanah yang dipijak masih gembur, terkadang goyang dan hampir membuat terpeleset atau terperosok siapa pun yang menginjaknya. Di sekitar hanya ada gunungan lumpur, aspal yang terlipat dan mengangkat, sampai mobil terlempar dan rumah yang remuk tak berbentuk. Bencana gempa besar 7,4 SR di Kota Palu dua pekan lalu, benar-benar meninggalkan kehancuran luar biasa di lokasi ini, Perumnas Balaroa.

Bukan guncangan gempa yang secara langsung menghancurkan Perumnas Balaroa, tapi fenomena likuifaksi. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikannya sebagai fenomena hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat beban getaran gempa. Gempa membuat tanah terangkat, aspal terbelah, dan rumah di atasnya dilipat-lipat menjadi remukan.

Fenomena likuifaksi ini pula yang kini meninggalkan duka bagi Aco (22). Hari berganti, sudah dua pekan pascabencana gempa dan tsunami. Harapan Aco masih tinggi, meski harapan itu berseteru dalam dirinya, berseteru dengan rasa kehilangan yang tak mungkin mudah dilupakan.

"Saya yakin, istri saya masih bisa ditemukan. Apapun kondisinya, saya ingin memakamkan istri dengan cara terbaik," ungkapnya, Kamis (11/10).

Hari nahas itu, Jumat (28/9), Aco masih mengingat betul, istrinya Elisa (22) sedang mengendarai sepeda motor matik miliknya, menyusuri jalan-jalan kecil di Perumnas Balaroa. Sementara Aco ada di dalam rumah, menunggu azan Magrib.

"Istri saya sedang di luar bawa motor. Lalu gempa datang. Tanah terbuka. Aspal berlipat. Suara gemuruh sangat besar dari dalam tanah. Rumah saya bergerak mengikuti gemuruh tanah," ujar Aco mengenang momen ketika likuifaksi meremukkan Balaroa.

Aco bisa selamat karena naik genting rumah. "Tapi jalan aspal sudah hilang. Istri saya tenggelam ditelan tanah," ujar Aco dengan mata memerah, tanda sudah berhari-hari ia bergelut dengan tangis kehilangan.

Sudah hampir dua pekan berselang, Aco masih menjaga harapannya, harapan untuk bertemu dengan jasad istrinya walau memang hampir mustahil. Pasalnya, tanah dan apapun benda di atasnya sudah remuk tak berbentuk. Perumnas Balaroa sebagai salah satu perumahan paling awal di Kota Palu, kini hanya berupa serpihan berbukit-bukit. Tanah terangkat beberapa meter, lumpur dan air hitam menggenang di tiap petak-petaknya.

"Semua berubah posisinya di sini. Rumah saya terseret puluhan meter. Masjid Daarul Muttaqien yang tersisa tinggal menaranya ini juga pindah jauh dari posisi aslinya," cerita Asfan, penyintas gempa dan tsunami lainnya yang bertetangga dengan Aco.

Sore itu, Aco dengan matanya yang memerah masih melangkah hati-hati, merunduk ke bawah tumpukan kehancuran Balaroa. Ia mencari tanda, potongan atau bahkan serpihan sepeda motor yang bisa ia kenali, sepeda motor yang terakhir kali dikendarai istrinya sewaktu gempa besar datang.

"Hanya sepeda motor itu satu-satunya tanda. Kalau bekas-bekas motor matik itu ketemu, besar kemungkinan ada jasad istri saya di dekatnya," ujar Aco penuh harap.

Sementara itu, di pekan kedua pascabencana gempa dan tsunami di Palu-Donggala-Sigi-Parigi, Tim Emergency Response ACT masih berjibaku melanjutkan aksi evakuasi jenazah. Fokus pencarian masih dipusatkan di Perumnas Balaroa.

"Kalau pemerintah daerah meminta kita untuk membantu melanjutkan pencarian korban di sana, kita akan lakukan. Kalau tidak, maka kami akan hentikan," kata General Manager Komunikasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lukman Aziz saat memantau proses pencarian korban di kawasan perumahan Balaroa, Jumat (12/10).

"Sesuai prosedur standar unsur SAR yang bertugas di lokasi bencana Kota Palu, pencarian korban bencana berlangsung selama tujuh hari dengan perpanjangan tiga hari," kata Komandan Regu Tim Emergency Response ACT di Perumnas Balaroa, Tejo Kuntoro, di sela upaya pencarian jenazah korban.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menanti Pelukan yang Tercinta di Ujung Dermaga
Menanti Pelukan yang Tercinta di Ujung Dermaga

Info diterima, kapal mengalami kebocoran dan hilang kontak.

Baca Selengkapnya
Viral Momen Mantan Suami Istri Kembali Komunikasi usai 22 Tahun Bercerai, Bikin Anaknya Haru
Viral Momen Mantan Suami Istri Kembali Komunikasi usai 22 Tahun Bercerai, Bikin Anaknya Haru

Momen ini menjadi contoh nyata dari cinta dan kasih sayang yang tetap terjaga meskipun dalam situasi yang penuh tantangan dan perubahan.

Baca Selengkapnya
Curhat Suami Ditinggal Istri Wafat Anak Masih Usia 4 Bulan, Cobaan Bertubi-tubi Sempat 'Kibarkan Bendera Putih'
Curhat Suami Ditinggal Istri Wafat Anak Masih Usia 4 Bulan, Cobaan Bertubi-tubi Sempat 'Kibarkan Bendera Putih'

Setelah wafatnya sang istri, dia mengungkap banyak cobaan datang silih berganti.

Baca Selengkapnya
Resmi Bercerai Usai Ibu dan Adiknya Meninggal, Ini Potret Terbaru Ayu Anjani 'Lasmini'
Resmi Bercerai Usai Ibu dan Adiknya Meninggal, Ini Potret Terbaru Ayu Anjani 'Lasmini'

2 bulan usai ibu dan adiknya meninggal, Ayu Anjani pemeran Lasmini menggugat cerai suami.

Baca Selengkapnya
"Dunia Saya Telah Berakhir. Semuanya Lenyap Ditelan Gempa"

Gempa dahsyat 6,8 magnitudo mengguncang Maroko pada Jumat, menewaskan lebih dari 2.000 orang.

Baca Selengkapnya
Ditinggal Calon Suami untuk Selamanya Sehari Jelang Akad, Curhatan Wanita Ini Bikin Haru
Ditinggal Calon Suami untuk Selamanya Sehari Jelang Akad, Curhatan Wanita Ini Bikin Haru

Seorang wanita bernama Eka Kartini mengaku sangat terpukul atas meninggalnya calon suami.

Baca Selengkapnya
Viral Suami Curhat di Makam Usai Kepergian Istrinya, Bikin Sedih
Viral Suami Curhat di Makam Usai Kepergian Istrinya, Bikin Sedih

Kehilangan orang terdekat tentu menjadi hal yang menyakitkan. Begitu juga yang dialami seorang pria yang kehilangan istrinya ini.

Baca Selengkapnya
Tak Ada yang Mau Menolong, Aksi Heroik Ayah Lindungi 3 Anaknya Terombang-ambing di Laut Selama 2 Jam Ini Viral
Tak Ada yang Mau Menolong, Aksi Heroik Ayah Lindungi 3 Anaknya Terombang-ambing di Laut Selama 2 Jam Ini Viral

Tak ada yang mau menolong, aksi heroik nelayan lindungi anak-anaknya saat terombang ambing di lautan selama 2 jam ini viral.

Baca Selengkapnya