Harapan warga ke Jokowi yang sudah 'gerah' banyak jalan rusak di Medan
Merdeka.com - "Ya harus segera dikerjakan kalau tidak segera dikerjakan keburu saya kerjakan. Benar itu. Saya minta Wali Kota (Medan) menyelesaikan."
Demikian 'ancaman' Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Wali Kota Medan Dzulm Eldin. Jokowi meradang, sebab ia mendapatkan laporan dari warga yang mengeluh banyaknya jalan rusak di kota tersebut.
Kekesalan Jokowi bertambah ketika ia melihat sendiri sejumlah jalan rusak saat kunjungan kerja di kawasan wisata Hutaginjang, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu (14/10) lalu.
-
Di mana jalan rusak yang Jokowi tinjau? Ruas jalan pertama yang ditinjau Jokowi adalah Jalan Terusan Ryacudu Kabupaten Lampung Selatan.
-
Dimana lokasi sampah menumpuk? Berdasarkan data di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Yogyakarta, per bulan Juni lalu total sampah yang diproduksi warga bisa sekitar 5.000 ton yang tersebar di beberapa titik di Kota Yogyakarta. Itulah mengapa, beberapa depo seperti Mandala Krida sempat penuh hingga mengganggu warga sekitar.
-
Dimana sampah di Kota Jogja menumpuk? Dalam sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover, tampak tumpukan sampah pada salah satu sudut jalanan Kota Yogyakarta.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Dimana sampah menumpuk? Dalam salah satu unggahan Instagram @merapi_uncover, terdapat unggahan yang menampilkan tumpukan sampah di tepi Jl. KH. Ahmad Dahlan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
Saat itu, Jokowi dan rombongan melintasi jalanan di depan Pasar Petisah yang berlubang dan becek menuju Pangkalan TNI AU Soewondo, Polonia, Medan. Pun demikian saat ia melintas di ruas jalan dekat Imam Bonjol. Banyak lubang di sana sini. Parahnya, selain jalan rusak dan berlubang Jokowi mendapati sampah yang menumpuk ketika melintas Jalan Mahkamah.
Bahkan ada beberapa titik tempat pengumpulan sampah yang masuk ke badan jalan.
"Saya mendapat keluhan banyak sekali mengenai jalan rusak itu, oleh sebab itu pagi-pagi saya lihat ke lokasi," tegasnya.
Jalur perjalanan Presiden dan rombongan dimulai dari Jalan Diponegoro - Jalan S Parman - Jalan Glugur - Gatot Subroto - Nibung Raya - Jalan Ibus Raya - lalu melintas di Pasar Petisah-Nibung Utama - Rasak Baru.
Rombongan kemudian kembali ke Jalan Gatot Subroto - Maulana Lubis - Imam Bonjol melintas di depan Kantor DPRD - Letjen Soeprapto - Brigjen Katamso - Jalan Mesjid Raya - Jalan Mahkamah menembus Jalan Letjen Soeprapto - Jalan Imam Bonjol kemudian masuk ke Pangakalan TNI AU Soewondo kawasan Polonia.
Sepanjang perjalanan tampak aparat keamanan berjaga namun tidak tampak upaya pembersihan jalan yang banyak sampah.
Pantauan merdeka.com, beberapa hari setelah sindiran tersebut tampak adanya perbaikan jalan. Salah satunya di Jalan Mahkamah yang sempat disentil Jokowi.
Terlihat sejumlah dump truck menurunkan material sirtu di sana. Jalan pun diratakan dan dikeraskan menggunakan alat berat. Namun hingga siang ini pengasapalan belum dilakukan dan alat berat sudah tidak ada di sana.
Perbaikan jalan mendapat perhatian warga. Respons cepat dari Pemkot Medan atas 'sindiran' Presiden membuat warga berharap hal yang sama dilakukan pada jalan rusak lainnya. Bukan hanya di jalan kota, tapi juga di jalan provinsi, dan jalan nasional yang kondisinya rusak parah.
"Maunya Presiden juga lewat ke jalan lain yang rusak. Supaya jangan hanya Jalan Mahkamah yang diperbaiki, tapi semua jalan rusak lainnya, terutama di jalan-jalan utama yang lebih vital terhadap perekomian," kata Wahyudi Siregar (33), warga Medan, Senin (16/10).
Kemudian di Jalan Yos Sudarso, Titi Papan, yang merupakan jalan nasional juga baru diperbaiki. Batu-batu besar di jalan itu diratakan dengan alat berat, Minggu (15/10) malam. Sebelumnya, kerusakan parah di jalan ini kerap diprotes warga.
Respons cepat serupa juga terjadi tahun lalu, saat Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama Mufidah Jusuf Kalla berkunjung ke kawasan Pasar Petisah, Medan, pada 2 November 2016. Sehari sebelum kunjungan itu, pedagang ditertibkan, jalan yang becek langsung ditimbun dan diratakan. Pengaspalan dilaksanakan hari itu juga.
Respons cepat serupa kini menjadi harapan warga yang sudah 'gerah' dengan jalan rusak di Kota Medan. "Kami berharap Pak Jokowi nanti lewat Jalan Flamboyan dekat jembatan. Sekarang jalan itu rusak parah. Saya beberapa kali hampir jatuh di sana," kata Dedi Ginting (35), warga Tanjung Anom.
Harapan warga bukan tanpa sebab. Jokowi diperkirakan akan kembali berkunjung ke Medan bulan depan, terkait pernikahan putrinya yang mendapatkan calon suami orang Medan.
Sementara itu, Wali Kota Medan T Dzulmi Eldin buka suara soal jalan rusak setelah 'disemprot' Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menuding Kemenpupera dan Dinas Tarukim Provinsi Sumut punya andil dalam kerusakan jalan di kota ini.
Eldin menyatakan dirinya bukan melempar tanggung jawab. Namun, kata dia, salah satu pemicu jalan rusak di Medan adalah perbaikan pasca penggalian proyek pipanisasi air limbah dari Kemenpupera yang dilakukan Dinas Tarukim Sumut.
"Ternyata kualitas perbaikan jalan yang dilakukan tidak sesuai dengan standar. Akibatnya perbaikan yang dilakukan tidak tahan lama dan rusak kembali. Kondisi ini diperparah dengan intesitas hujan belakangan ini cukup tinggi dan volume kendaraan yang melintas cukup banyak sehingga kerusakan semakin parah," katanya di Jalan Sutomo Ujung, Medan, Senin (16/10).
Menurut Eldin, apabila kualitas perbaikan jalan sesuai standar, persoalan jalan rusak ini tidak akan mencuat seperti sekarang. Dia mengklaim Dinas Tarukim Sumut telah berjanji menyelesaikan seluruh perbaikan jalan pasca penggalian pipa air limbah yang dilaksanakan akhir 2016.
Eldin juga mengaku telah berulang kali menyurati Dinas Tarukim Sumut, pelaksana proyek air limbah, maupun Kemenpupera, agar segera memperbaiki jalan-jalan yang rusak pascaproyek pipanisasi air limbah. Namun kualitas perbaikan yang dilaksanakan ternyata tidak sesuai harapan, sehingga jalan rusak kembali
Dia juga menjelaskan, Pemkot Medan tidak bisa serta-merta melakukan perbaikan jalan rusak akibat penggalian proyek pipa air limbah. Sesuai ketentuan dan aturan berlaku, perbaikan merupakan tanggung jawab pelaksana proyek.
"Kalau kita perbaiki, tentunya akan bersentuhan dengan masalah hukum. Itu sebabnya, setelah perbaikan jalan yang dilakukan tidak sesuai standar dan rusak kembali, barulah Pemko Medan mengajukan anggaran untuk melakukan perbaikan sehingga jalan rusak ini kembali bagus seperti semula," jelasnya.
Bahkan setelah anggaran perbaikan keluar, kata Eldin, perbaikan pun tidak bisa langsung dilaksanakan. Masih ada tahapan yang harus dilakukan, seperti lelang.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah jalan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat menjadi sorotan usai dipenuhi ceceran sampah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengunjungi Lampung, Jumat (5/5). Jalanan rusak di Lampung yang beberapa waktu lalu viral pun ditinjaunya. Penampilan berbeda Paspampres bermotor yang mengawalnya pun mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjelaskan bahwa Rp1,3 triliun dari total anggaran tersebut digunakan untuk memperbaiki sekitar 40 ruas jalan di Jateng
Baca SelengkapnyaJokowi merasa sudah bertahun-tahun diperbaiki selalu cepat rusak tapi tidak pernah beres.
Baca SelengkapnyaSebelumnya jalan ini digali untuk pemasangan pipa cukup besar milik proyek IPAL dari Sei Selayur hingga sekitaran kantor Wali Kota Palembang.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir jalan rusak di Solo-Purwodadi, Jawa Tengah yang bertahun-tahun
Baca SelengkapnyaDia kerap mendapat keluhan bahwa APBD tidak cukup untuk memperbaiki.
Baca SelengkapnyaSelain para pendemo, warganet juga keluhkan kondisi jalan melalui media sosial
Baca SelengkapnyaKabel semrawut yang menjuntai hingga jalanan kerap menjadi momok menakutkan bagi pengendara di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengkritik buruknya jalan di Solo-Purwodadi, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaTampak sejumlah kendaraan berlalu-lalang di atas jalan yang penuh dengan kubangan air.
Baca Selengkapnya