Harga anjlok Rp 200/kg, petani Cirebon timbun garam di pinggir jalan
Merdeka.com - Petani garam Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengeluhkan harga yang semakin anjlok hingga menyentuh Rp 200 per kilogram. Untuk meminimalisasi kerugian, petani memilih menimbun garam di tambak dan pinggir jalan.
Seorang petani garam Taryudi, mengaku untuk penurunan harga garam pada tahun ini sangat merugikan.
"Dalam satu minggu ini saja sudah turun, kemarin per kilogramnya Rp 220 dan sekarang Rp 200," kata Taryudi seperti dikutip Antara, Sabtu (5/12).
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Dimana kelebihan garam ditemukan? Kadar garam yang terlalu tinggi ini bisa terjadi karena konsumsi sejumlah kudapan atau makanan kemasan. Beberapa makanan ini memiliki kandungan garam yang sangat tinggi dan bisa berdampak pada tubuh.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Dimana garam berasal? Kandungan garam ini berasal dari proses alami hujan yang memiliki sifat sedikit asam. Saat hujan jatuh ke permukaan batu, sifat asamnya akan melarutkan sejumlah kecil garam dan mineral yang kemudian mengalir ke sungai dan danau.
-
Bagaimana mengatasi kurang garam? Kurang garam bisa menyebabkan kadar natrium yang terlalu rendah dalam darah atau dikenal sebagai hiponatremia. Kondisi ini bisa membuat Anda mengalami sakit kepala atau mual, menjadi bingung, mengalami kelemahan otot atau kejang, mengalami kejang, atau mengalami kesulitan bernapas dengan hiponatremia.
-
Kapan produksi garam meningkat? “Biasanya hanya 2,5 ton garam dalam sepekan. Tapi sekarang sampai 5 ton sepekan,“ ujar Kasipin.
Dia menjelaskan, tak mau semakin merugi, para petani garam lebih memilih menimbun hasil panen mereka di tambak dan pinggir jalan, mereka berharap harga garam bisa baik dalam musim hujan kali ini.
Penurunan harga garam pada musim panen tahun ini terus terjadi yang semula harga per kilogram Rp 600 rupiah sekarang sudah menyentuh angka Rp 200 rupiah.
Sementara itu pengepul garam Warto menuturkan, untuk musim panen kali ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya karena sekarang ini garam melimpah dan permintaan berkurang itu juga disebabkan adanya garam impor yang masuk.
"Sekarang ini para petani panennya melimpah dan kami untuk menjualnya sulit karena permintaan sekarang menurun drastis," ujarnya.
Warto juga mengaku terpaksa menimbun garam yang dibeli dari petani, tujuannya mengharap ketika musim hujan datang harga garam bisa naik dan stabil. Menurutnya harga garam memang tidak menentu apalagi setelah banyaknya garam impor dan permintaan pun tidak seperti dulu.
"Dulu saya bisa mengirim garam ke luar pulau Jawa sampai 200 ton per bulan. Sekarang sudah tidak pernah ngirim lagi, paling saya kirim ke daerah Jawa Barat saja," tutur Warto.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan ini dipengaruhi oleh pasokan gabah dari petani terbatas akibat panen padi di tingkat petani menurun.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca SelengkapnyaDi panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaBahkan, pelanggan terpaksa merogoh uang lebih dari biasanya untuk menambah porsi nasi agar menjadi lebih banyak.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaKemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang melihat ketersediaan stok bawang merah yang berada di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca SelengkapnyaKetua Perpadi Jakarta ini mengatakan penurunan harga mencapai Rp700-1.000 per kilogram di Cipinang.
Baca Selengkapnya