Harga Beras Indonesia Mahal di Asean, Ini Penjelasan Ma'ruf Amin
Merdeka.com - Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin merespon soal harga beras Indonesia yang dinilai Bank Dunia paling mahal se-Asean.
Wapres Ma'ruf mengatakan, yang utama soal kebijakan Pemerintah Indonesia tentang beras itu yakni pengadaan, kualitas, dan distribusi beras.
"Kebijakan Indonesia itu tentang perberasan, kan pertama itu masalah pengadaan beras. Kemudian kualitas beras, itu terus dilakukan. Kemudian, distribusi juga dan tentu harga beras," kata Wapres Ma’ruf usai membuka Konferensi Islam Asean kedua, yang digelar di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada Kamis (22/12).
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Kenapa beras mahal? Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah. Warga menilai pemerintah gagal menjaga pasokan bahan pangan yang berujung pada melonjaknya harga yang ditanggung oleh masyarakat.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Siapa yang prihatin dengan mahalnya beras? 'Pastinya, kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu, karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
Menurut Ma'ruf, pengelolaan beras sudah berjalan dengan baik. Bahkan, kata dia, selama dua tahun Indonesia tidak melakukan impor beras.
"Sehingga dua tahun, kita bahkan tidak impor beras. Sekarang pun sebenarnya cukup, cuma cadangan. Jadi ada impor itu katanya hanya untuk cadangan," imbuhnya.
Ma'ruf menyebutkan, harga beras di Indonesia jika dilihat dalam kondisi sekarang memang sedikit naik. Tetapi bila musim panen beras, harga kembali turun.
"Harga beras itu, kalau dilihat pada saat seperti ini memang itu agak naik. Tetapi, kalau sebentar lagi panen itu turun. Jadi ada masa turun ada masa naik tapi di dalam batas-batas kewajaran," sebutnya.
Menurutnya, kalau mau menilai harga beras di Indonesia harus dirata-rata. Ketika jelang tahun baru atau lebaran harga beras di Indonesia naik. Tetapi, kenaikan itu tidak begitu mahal dan bisa dibilang masih murah.
"Kalau mau tahun baru itu naik kalau mau lebaran naik, dan kebetulan paceklik. Nanti kalau sudah (panen) turun lagi," imbuhnya.
"Jadi kalau indikasi secara keseluruhan tidak yang termahal, tidak. Iya mungkin juga bukan yang termurah, mungkin yah, tapi agak murahlah di atas termurah mungkin yah. Tapi bukan yang termahal," ujarnya.
Seperti diketahui, laporan Bank Dunia atau World Bank menyebut harga beras di Indonesia lebih mahal dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya.
Mahalnya harga beras di Indonesia dipicu oleh dukungan harga pasar bagi produsen di bidang pertanian, yang terdiri dari kebijakan yang menaikkan harga domestik untuk produk pertanian pangan.
"Harga eceran beras Indonesia secara konsisten merupakan yang tertinggi di ASEAN selama dekade terakhir," bunyi laporan Bank Dunia dikutip pada Selasa (20/12).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran bersama istrinya Selvi Ananda menyempatkan diri mengunjungi Pasar Tradisional Terong Makassar.
Baca SelengkapnyaKemendag menyebut bahwa jika harga beras murah maka akan berimbas pada petani.
Baca SelengkapnyaJokowi merincikan harga beras di Singapura rata-rata sekitar Rp21.600 per liter.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium di pasaran rata-rata telah melampaui harga acuan sebesar Rp 10.900-Rp 11.800 per kg.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia sangat tergantung dengan komoditas ini, kenaikan harga beras semakin menghimpit masyarakat paling miskin.
Baca SelengkapnyaMengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaHarga beras terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Impor beras menjadi solusi cepat yang dipilih pemerintah.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaHari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengungkap penyebab harga beras meroket.
Baca Selengkapnya