Harga Cabai Rawit di Karawang Tembus Rp80 Ribu per Kilogram
Merdeka.com - Harga cabai rawit di pasar tradisional Cikampek, Karawang, mengalami kenaikan signifikan. Di tingkat pedagang saat ini harga jual menembus Rp80.000 per kilogram. Menurut para pedagang mahalnya harga cabai rawit diduga faktor cuaca ekstrem akibat kemarau panjang.
"Pasokan ke pedagang terus berkurang, harga per kilogram cabai rawit merah dan hijau tembus Rp80 ribu perkilogram," kata salah seorang pedagang, Wahyu, Senin (15/7).
Wahyu menuturkan kenaikan harga cabai rawit diduga akibat kemarau panjang, banyak petani cabai gagal panen akibat tanaman mati, yang berdampak pada stok pengiriman ke tingkat agen dan pedagang berkurang drastis.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga kedelai makin mahal? Hendro, salah seorang perajin tahu di Dusun Kanoman, mengatakan bahwa makin ke sini harga kedelai lokal semakin mahal. Oleh karena itu, mereka terpaksa mengandalkan kedelai impor untuk membuat tahu. Tapi harga kedelai impor saat ini cenderung tinggi.
"Informasinya dampak kemarau panjang, petani banyak gagal panen akibat busuk," tuturnya.
Harga cabai rawit kata Wahyu, semula di kisaran Rp30.000-35.000/kg. Dampak tingginya harga membuat penjualan turun drastis. Jika sebelumnya 30-40 kilogram per hari, saat ini hanya mampu menjual satu kilogram saja.
"Dampaknya penjualan menurun drastis, satu hari hanya 1 kilogram," imbuhnya.
Sementara Nina, salah satu penjual makanan di daerah Cikampek berharap harga cabai segera turun, sehingga tidak berdampak kepada pendapatan. "Menu penjualan saya makanan yang selalu membutuhkan cabai, sehingga jika cabai mahal tentunya berdampak pada penjualan makanan kami," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga bawang merah dan bawang putih naik akibat el nino.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaPenyebab lonjakan harga cabai rawit adalah masalah distribusi. Akibatnya sebaran komoditas cabai tidak merata dan menyebabkan terjadinya disparitas harga.
Baca SelengkapnyaHarga cabai naik karena produksi menurun akibat el nino.
Baca SelengkapnyaBadan Pusat Statistik (BPS) buka-bukaan mengungkap penyebab kenaikan harga cabai yang kian mencekik konsumen.
Baca SelengkapnyaKepala BPN menyebut produksi cabai rawit merah menurun.
Baca SelengkapnyaIkappi mendorong distribusi masif kepada wilayah dengan kebutuhan bawang merah cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaAjakan ini merespon kenaikan harga cabai rawit hingga Rp100.000/kg.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini sudah terjadi sekitar satu hingga dua minggu terakhir.
Baca SelengkapnyaHarga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca Selengkapnya