Harga kopi bijian di Bengkulu naik turun

Merdeka.com - Seminggu terakhir, harga jual kopi biji asalan di wilayah Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, turun. Sebelumnya harga jual kopi berkisar Rp 20.000 kini menjadi Rp 18.000.

"Sejak seminggu belakangan harga jual kopi kembali turun ke harga sebelumnya antara Rp 18.000 sampai Rp 18.500 per kilogram, padahal dua minggu lalu sempat naik di kisaran Rp 20.000 per kg," kata Syamsul (55) warga Desa Tanjung Aur, Kecamatan Sindang Kelingi, seperti dikutip dari antaranews, Selasa (15/4).

Sejauh ini mereka tidak mengetahui apa penyebab turunnya harga kopi di daerah itu. Karena saat harganya naik beberapa waktu lalu produksi buah kopi yang dihasilkan petani setempat juga sedang mengalami penurunan akibat adanya pengaruh musim.

Petani kopi lainnya, Rusani (47) mengaku adanya penurunan harga jual buah kopi di wilayah Kabupaten Rejanglebong, sudah mereka perkirakan saat terjadinya kenaikan harga pada awal April lalu. Karena turun naiknya harga jual kopi bisa terjadi kapan saja dan sulit diperkirakan.

"Saat harga kopi naik kemarin buah yang dihasilkan kebun petani sedikit, sehingga petani tidak menikmatinya. Sebaliknya saat buah kopi berbuah lebat harganya malah turun, jadi kami tidak bisa memperkirakannya kapan harganya naik dan turun, semuanya bergantung dengan para toke kopi," ujar petani kopi asal Desa Pelalo, Kecamatan Sindang Kelingi.

Menjadi petani kopi bagi masyarakat di Desa Pelalo merupakan pekerjaan utama. Produksi per hektarenya jika sedang berbuah normal bisa menghasilkan 1,5 ton sampai 2,5 ton. Namun saat ini, produksi buah kopi setempat turun drastis dan cuma bisa menghasilkan antara 800 kg hingga 1,2 ton. Penurunan ini akibat adanya pengaruh musim sehingga buah kopi yang dihasilkan tanaman berkurang.