Harga minyak dunia turun, BBM kok naik
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi meski harga minyak dunia saat ini sedang turun. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menilai naik atau tidaknya harga minyak dunia tetap akan menciptakan subsidi BBM.
Belum lagi, harga minyak dunia juga terus berfluktuluasi. Bambang memperkirakan turunnya harga minyak dunia hanya akan berlangsung 2-3 bulan.
"Kami melihat itu dari hari ke hari, bagaimana perkembangannya karena harga minyak ini kami lihat pasti akan rendah terus, pasti akan naik meskipun sedikit," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/11).
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa jenis BBM yang turun harganya? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Dimana harga BBM termahal di dunia? Biaya satu galon bahan bakar di Hong Kong mencapai Rp187.000.
Dengan alasan minyak dunia yang sedang turun itu, kritikan datang silih berganti dari para politisi menekan agar Jokowi membatalkan rencana menaikkan harga BBM. Kenaikan harga BBM bersubsidi diakui bakal memberatkan dan mengganggu stabilitas perekonomian nasional. Terutama kaitannya dengan angka kemiskinan yang saat ini sudah mendekati 68 juta. Kalau harga BBM dinaikkan maka dampaknya sangat besar menggerus daya beli masyarakat.
Berikut cibiran dari para politisi yang meminta Jokowi tidak menaikkan BBM:
Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)
Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menilai tak ada urgensi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Menurut dia, harusnya Jokowi menurunkan harga BBM karena harga minyak dunia turun.Ibas mengatakan, harga minyak saat ini turun drastis di bawah USD 80 per barel. Sementara asumsi subsidi BBM pemerintah yakni di atas USD 100 per barel."Kalau lihat gerak harga minyak sekarang sangat rendah di bawah 80, sementara asumsi kita di atas 100 belum ada urgensinya (naikkan BBM)," kata Ibas di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/11).Karena itu dia menilai harusnya Jokowi menurunkan harga BBM bersubsidi. Dia juga menyarankan agar Jokowi memikirkan dampak kenaikan BBM nanti.Apalagi baru saja tarif dasar listrik baru saja naik. Kemudian diiringi juga dengan kenaikan harga gas elpiji."Justru sebaliknya harusnya jika asumsi kita di atas USD 100 pemerintah bisa menurunkan (harga BBM). Kalaupun harus dinaikkan tolong diperhatikan, karena tahun ini sudah direpotkan kenaikan listrik, gas dan seterusnya," jelas Ibas.
Fadli Zon
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon dengan tegas menolak langkah Jokowi yang menaikkan harga BBM. Menurut dia, tidak ada alasan kuat buat pemerintah menaikkan harga BBM. Sebab saat ini harga minyak dunia justru mengalami penurunan."Sejauh ini kami tak dukung, karena seluruh dunia menikmati harga minyak dunia turun. Sekarang 77 per barel. Bagaimana harga minyak dunia turun malah menaikkan," jelas Fadli kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/11).Politisi Partai Gerindra ini menambahkan, saat ini posisi harga minyak dunia di angka 77 per barel. Padahal APBN mengalokasikan subsidi di angka 105 per barel.Sehingga, tegas Fadli, adanya rencana menaikkan harga BBM patut disesalkan. Di negara-negara lain menikmati turunnya harga BBM tetapi justru Indonesia malah menaikkan harga BBM."Justru anggaran uangnya (APBN untuk BBM ini) berlebih, sekitar angka 30 per barel," terangnya.Kenaikan harga BBM dengan dalih untuk dialihkan kepada sektor infrastruktur atau program yang tepat sasaran, Fadli menyatakan, rencana tersebut harus dikaji terlebih dahulu. Tidak bisa serta merta langsung menaikkan harga BBM yang justru dapat menjadikan beban rakyat.
Kardaya Warnika
Keputusan pemerintahan Jokowi-JK dalam menaikkan harga BBM, menjadi yang pertama kali dalam sejarah Indonesia, di mana kenaikan harga BBM bersubsidi dilakukan di tengah harga minyak dunia justru terjun bebas."Selama ini kenaikan harga BBM itu belum pernah dilakukan saat harga minyak dunia turun, jadi ini pertama kali, aneh," ujar Ketua Komisi VII DPR RI, Kardaya Warnika di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (15/11).Menurut politikus Gerindra ini, apa yang direncanakan pemerintah tersebut di luar prediksinya pribadi, mengingat selama ini pemerintah justru menurunkan harga BBM saat harga minyak dunia juga turun. "Memang indikator perubahan harga BBM itu ada dua, selain harga minyak dunia juga karena kurs, tapi ini tidak relevan," jelas dia.Presiden Joko Widodo, diminta untuk lebih transparan terkait berapa harga minyak sebenarnya dan alasan apa dirinya menaikkan harga BBM kepada masyarakat. Selisih harga minyak dari yang tercantum di APBNP 2014 dengan harga minyak sekarang yang ada di kisaran 74,29 per barel sebesar 30 persen.Sementara di sisi lain pelemahan nilai tukar rupiah dijelaskannya, sebesar 5 persen. "Kalau diseimbangkan itu masih ada sisa penurunan 25 persen ini ke mana? Jadi saya perkirakan pemerintah akan menurunkan, ternyata malah tidak," ungkapnya.
Nurul Arifin
Politikus Partai Golkar, Nurul Arifin, mengaku heran dengan rencana pemerintah Joko Widodo yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak. Menurutnya, pemerintah harus lebih berhati-hati saat mengambil kebijakan untuk menaikkan harga BBM karena harga minyak dunia yang sedang turun."Harga BBM di pasar dunia lagi turun, kenapa di Indonesia malah dinaikkan? Logikanya di mana?" kata Nurul di kantor Golkar, Jakarta (15/11).Mantan Anggota DPR itu meyakini, kenaikan harga BBM akan menyebabkan efek ke ranah politik, ekonomi, dan sosial. "Subsidi itu untuk apa? Kesejahteraan rakyat di bidang apa," katanya. Selain itu, ia mempertanyakan fungsi dari kartu sakti Jokowi yang ditujukan untuk rakyat miskin dalam antisipasi kenaikan harga BBM. "Semuanya harus dijelaskan agar masyarakat mengerti," pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai bahwa keputusan pemerintah terhadap harga BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaKini semua jenis SPBU di Indonesia seperti Pertamina, Shell hingga BP AKR Indonesia menaikkan harga BBM.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca SelengkapnyaSejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga BBM miliknya selama beberapa bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaPenurunan harga terjadi pada BBM jenis Revvo 90 yang memiliki RON 90 setara Pertalite. Saat ini, Revvo 90 dijual Rp13.500 per liter atau turun Rp300 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca Selengkapnya