Harga Minyak Goreng Naik, Mahasiswa Anak Penjual Gorengan Ikut Demo 11 April
Merdeka.com - Dendi Febriansah yang mengaku sebagai anak penjual goreng turut diamankan aparat kepolisian ketika hendak mengikuti demo 11 April di depan Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Dendi terlihat turut diamankan aparat kepolisian karena ketika datang ke lokasi aksi dirinya tidak memakai almamater kampus. Sehingga pihak keamanan menyangka dia adalah penyusup.
Ketika diamankan, Dendi mengaku kepada petugas sebagai mahasiswa dari STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Sirojul Falah Cibinong, Bogor yang ingin turun demo, karena harga minyak goreng saat ini naik.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
"Saya anak penjual gorengan, minyak naik. (Turun aksi) didukung orangtua," kata Dendi ketika ditanyakan petugas, Senin (11/4).
Ketika diamankan, Dendi mengaku jika dirinya sedang menunggu 15 temannya yang berangkat menggunakan kereta.
"15 orang, kebanyakan cowok, naik kereta. Ada almamater di tas, kalau sudah kumpul (dengan temannya) nanti dipakai," ujarnya.
Sementara, personel polisi yang memeriksa Dendi mengatakan jika pemeriksaan itu dilakukan sebagai langkah pengamanan untuk mengantisipasi adanya penyusup dalam aksi mahasiswa kali ini.
"Tunggu di sini. Sudah diperiksa, aman. Kita enggak ada niat apa-apa," ujar anggota polisi yang periksa Dendi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaPara pengunjuk rasa melempari Kantor DPRD Kota Cirebon dengan berbagai macam benda.
Baca SelengkapnyaKapolda memastikan semua mahasiswa yang sempat diamankan sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaIa menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.
Baca SelengkapnyaMotif anak-anak tersebut melakukan tawuran hanya iseng dan agar diakui.
Baca SelengkapnyaPara pelajar itu mengikuti ajakan untuk bergabung di gedung DPR RI dari mulut ke mulut dan sosmed.
Baca SelengkapnyaSuasana mencekam saat ketiga pelaku, YN (54), MH (37), dan FJ (33), dievakuasi dari dalam mobil dekat rumah korban
Baca SelengkapnyaPelaku melakukan pengeroyokan sopir dan pengrusakan mobil truk berdasarkan bukti-bukti seperti rekaman CCTV dan saksi mata.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan berujung penusukan tersebut diketahui terjadi saat kedua santri berinisial SF, 19, warga Rembang
Baca SelengkapnyaMereka terjaring operasi saat tim Reskrim Polsek melakukan observasi kewilayahan
Baca Selengkapnya