Harga pangan mahal, pemerintah gagal bersinergi dengan pelaku pasar
Merdeka.com - Kerap melonjaknya harga kebutuhan pangan menjelang hari raya, dinilai oleh Ketua Komisi VI DPR RI Teguh Juwarno sebagai pengaruh dari fenomena timpangnya jumlah persediaan dan permintaan (supply and demand).
Sebab, jika di satu sisi permintaan akan kebutuhan pokoknya sangat tinggi, namun di sisi lain ada keterbatasan persediaan dari bahan-bahan pangan yang amat diminati tersebut.
"Yang kita persoalkan adalah, karena ini menyangkut kebutuhan pokok dan juga menyangkut hajat hidup orang banyak," ujar Teguh saat dikonfirmasi, Selasa (7/6).
-
Bagaimana Kemendag mengontrol harga barang kebutuhan pokok? Kementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023, yakni pihaknya rutin melakukan kunjungan ke pasar-pasar di tanah air untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa yang Kemendag pastikan keberadaannya? Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menekankan, pemerintah terus memastikan keberadaan prasarana, sarana, dan utilitas perdagangan.Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir.
-
Bagaimana DPR ingin membantu mengatasi mahalnya beras? 'Untuk itu, kami ingin mendorong pemerintah supaya terus melakukan upaya-upaya untuk menjaga stabilitas harga beras,' ungkap Puteri.
-
Mengapa Kementan menjaga ketahanan pangan? Kita harus menjaga ketahanan pangan karena bila terjadi krisis pangan akan melompat menjadi krisis politik,' ungkap Amran.
Dalam situasi semacam ini, Teguh meminta agar negara bisa hadir guna menjaga ketersediaan kebutuhan pokok, dengan harga yang terjangkau saat menjelang hari raya.
Dirinya menyebut bahwa negara seperti Malaysia, kiranya bisa dijadikan tolak ukur mengenai bagaimana stok kebutuhan pokok selalu tersedia menjelang hari raya, sementara harganya pun sangat terjangkau dan ekonomis bagi masyarakatnya.
"Sehingga masyarakat merasakan manfaatnya. Salah satu temuan yang kita lihat adalah, pemerintah tidak mampu bersinergi dengan pelaku pasar," ujar Teguh.
Untuk itu, Teguh menyarankan agar bagaimana pemerintah bisa campur tangan dalam mengendalikan harga di pasaran, guna mencegah merebaknya spekulan pangan yang kerap melihat ruang untuk 'bermain' dengan stok barang dan harga menjelang hari raya.
Dirinya menyebut, strategi yang umum dilakukan para pedagang nakal dalam mengatur stok barangnya, membuat mereka bisa mendapatkan keuntungan yang tinggi saat stok barang terbatas namun sangat dibutuhkan oleh konsumen.
"Sehingga (kalau pemerintah tidak turun tangan), situasi pasar bebas yang kita anut ini akan terus terjadi," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca SelengkapnyaData Hasil Survei Biaya Hidup 2023 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, proporsi Jabodetabek terhadap inflasi adalah mencakup 46,15 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.
Baca SelengkapnyaDalam paparannya Bayu menjelaskan tentang permasalahan bidang pangan di Indonesia saat ini.
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaGuna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca SelengkapnyaBayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaPasalnya, beberapa komoditas pokok penting masih dijual di atas HET yang ditetapkan pemerintah, seperti terjadi pada minyak goreng.
Baca SelengkapnyaBapanas mencatat harga pangan nasional mulai stabil pada September.
Baca Selengkapnya