Harga sembako dan bahan baku di Aceh merangkak naik

Merdeka.com - Sejumlah harga sembako dan bahan baku di pasar tradisional Peunayong, Banda Aceh dalam satu bulan terakhir ini merangkak naik. Kenaikan harga barang ini diperkirakan karena nilai tukar rupiah kian melemah akhir-akhir ini.

Pantauan merdeka.com di pasar Peunayong, Banda Aceh, sejumlah harga merangkak naik, meskipun ada juga yang masih stabil atau melonjak sedikit dari harga biasanya. Komoditi mengalami kenaikan cukup besar adalah telur. Harga telur dijual di toko Istana Telur, Peunayong, Banda Aceh, dibanderol Rp 37 ribu per papan. Satu papan berjumlah 30 butir telur. Harga sebelumnya hanya Rp 32 ribu. Para pelanggan pun mengeluh, terutama pedagang menggunakan bahan baku telur. Selain itu, bahan baku lain harganya ikut merangkak naik adalah ayam potong dan beras.

"Harga telur ini naik sekitar satu minggu yang lalu, ini tidak terlepas nilai tukar rupiah kita jatuh," kata pelayan toko Istana Telur, Peunayong, Fia, di Banda Aceh, Selasa (25/8).

Seorang pelanggan, Husaini (40 tahun), yang berjualan martabak telur mengaku kenaikan harga ini sangat berpengaruh terhadap pendapatannya. Akibatnya keuntungan diperoleh semakin menipis, karena harga martabak tidak dia naikkan.

"Tentu sangat berpengaruh, harga mahal tentu pendapatan kami turun," kata Husaini.

Sedangkan harga ayam potong juga mengalami kenaikan yang signifikan. Sejak satu bulan lalu, harga ayam potong yang dijual di Pasar Peunayong, Banda Aceh naik menjadi Rp 30 ribu per kilogram, dari sebelumnya Rp 21 ribu.

Sedangkan harga satu ekor ayam potong naik menjadi Rp 45 ribu, dari sebelumnya dibanderol hanya Rp 35 ribu per ekornya.

"Hampir semua barang naik sekarang, saya pikir ini naik karena nilai tukar rupiah kita sekarang semakin anjlok," kata salah seorang pedagang ayam potong, Agus (40 tahun).