Harga tomat anjlok, petani cuek tak mau panen
Merdeka.com - Petani di Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) membiarkan komoditas tomat membusuk. Alasannya karena harga tomat di pasaran anjlok. Hal tersebut memicu amarah dari para petani tomat, salah satunya Rommy T, petani tomat asal Minahasa.
Rommy mengatakan, pihaknya sangat rugi karena biaya tanam, pemupukan dan pemeliharaan tidak kembali pokok. Dan jika akan melakukan panen pasti biaya akan lebih besar.
"Tanaman tomat tidak kami petik atau panen karena biayanya tidak sesuai dengan harga jual nanti," katanya di Minahasa, Sulawesi Utara, Kamis (21/4).
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Kenapa Kemnaker minta anggaran pertanian dinaikkan? 'Kuncinya cuma satu Pak dan tidak bisa ditawar-tawar yaitu anggaran. Bapak harus Ingatkan semua pihak bahwa bapak punya posisi tawar untuk menambah anggaran agar lebih baik. Negara tidak ada salahnya menambah anggaran pertanian. Mohon maaf Pak, kita sampai 50 tahun lagi pindah ibukota enggak apa-apa, tetapi kalau kelaparan 2 tahun saja bisa bubar kita pak,' ujar Alimin, Rabu (8/11).
-
Siapa yang meminta anggaran pertanian dinaikkan? Anggota Komisi IV DPR, Alimin Abdullah meminta pemerintah menaikan anggaran sektor pertanian.
-
Bagaimana cara menghitung zakat pertanian? Dilansir dari laman Baznaz, langkah-langkah untuk menghitung zakat pertanian bervariasi berdasarkan jenis tanaman, sistem irigasi, dan hasil panen. Namun, terdapat prinsip umum yang dapat diikuti dalam menghitung zakat pertanian:1. Mengetahui Jenis Tanaman dan Hasil PanenIdentifikasi jenis tanaman yang ditanam dan hasil panen yang diperoleh, karena tiap jenis tanaman memiliki aturan perhitungan yang berbeda. 2. Mengetahui Jenis IrigasiTentukan apakah lahan pertanian menggunakan irigasi alami atau irigasi buatan, karena aturan perhitungan zakatnya berbeda untuk kedua jenis irigasi ini.3. Menghitung Jumlah Hasil PanenTimbang jumlah hasil panen dalam bentuk berat (biasanya dalam kilogram). 4. Menghitung Ambang Batas (Nisab)Tentukan apakah hasil panen telah mencapai ambang batas (nisab) yang ditetapkan atau belum. Ambang batas ini berbeda untuk irigasi alami dan irigasi buatan serta jenis tanaman pertaniannya.5. Menghitung Jumlah ZakatSetelah mengetahui jumlah hasil panen dan ambang batas, hitunglah zakat pertanian yang harus dikeluarkan. Berikut adalah rumus perhitungan zakat untuk kedua jenis irigasi:Irigasi Alami (Gharibah): Jika hasil panen lebih dari atau sama dengan nisab, maka zakat yang dikeluarkan adalah 10 persen dari hasil panen.Irigasi Buatan (Basah): Jika hasil panen lebih dari atau sama dengan nisab, maka zakat yang dikeluarkan adalah 5 persen dari hasil panen.6. Menyalurkan ZakatZakat yang telah dihitung harus diberikan kepada yang berhak, yakni 8 asnaf zakat.
-
Apa yang dilakukan Mentan untuk membantu petani? Mentan mengatakan Presiden juga berpesan hal sama terkait penyerapan gabah dan jagung nasional. Mentan mengaku khawatir jika Bulog tak menyerap, maka harga jagung dan gabah di tingkat petani akan semakin jatuh.'Apakah kita mau impor lagi? Kita kan sudah stop impor dan jangan sampai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog harus bergerak cepat, kami harap betul bulog bergerak, kenapa? Kalau ini terus menerus seperti ini Kapan selesainya itu impor beras dan jagung,' katanya.
-
Mengapa pisang Pakak Kresek Majang menguntungkan petani? Pisang yang tahan terhadap virus ini, tumbuh di Kecamatan Ranuyoso Pisang Pakak Kresek Majang memiliki cita rasa manis dan lembut. Harga pisang ini di pasaran juga cukup bagus sehingga menguntungkan petani.
Pernyataan serupa juga disampaikan, Lenny petani tomat asal Langowan Minahasa. Dia mengungkapkan, dirinya juga melakukan aksi yang sama. Bahkan hasil kebunnya bisa dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkannya.
"Karena ketika dihitung biaya akan lebih besar dari pendapatan," jelasnya.
Masyarakat juga hanya memetik sekedar sesuai kebutuhan rumah tangga, sehingga banyak sekali yang membusuk. Saat ini katanya, harga tomat di sentra perdagangan pasar tradisional sangat murah yakni di bawah Rp5.000 per kilogram.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Hanny Wajong mengatakan saat ini memang harga tomat mengalami penurunan yang cukup signifikan hingga Rp5.000 per kilogram.
Hanny mengatakan karena stok di tangan pedagang yang cukup banyak sehingga harga ikut menurun. "Memang hukum pasar terjadi jika stok banyak pasti harga turun begitu pula sebaliknya jika sedikit pasti harganya mahal," jelasnya.
Namun, Disperindag tetap melakukan pemantauan setiap hari baik harga maupun stok, sehingga kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi dengan baik. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram
Baca SelengkapnyaHarga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaKemarau panjang jadi bencana bagi petani karena tidak bisa menanam padi. Hal ini tidak terjadi dengan petani Jombang. Mereka justru cuan puluhan juta.
Baca SelengkapnyaDia heran, mengapa harga beras naik sangat tinggi, belum lagi ketersediaan beras di toko-toko ritel yang terbatas.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperliahtkan seorang petani pepaya california yang panen melimpah tapi tidak ada yang beli.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaDua petani tersebut marah karena harga wortel mereka turun drastis di pasaran.
Baca SelengkapnyaPara petani cabai di Jember tak bisa menikmati hasil panen seutuhnya
Baca SelengkapnyaKemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.
Baca Selengkapnya