Harga turun, BBM tetap mahal dan langka di sejumlah daerah di Sumut
Merdeka.com - Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Solar bersubsidi seakan belum sepenuhnya dapat dinikmati warga Sumatera Utara. Apalagi BBM juga masih langka di sejumlah daerah.
Kelangkaan di antaranya terjadi di Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Batu Bara, dan Padang Sidimpuan. SPBU setempat menyatakan stok Premium dan Solar habis. Pengguna terpaksa membeli Pertamax yang harganya lebih mahal dan memang tidak mengalami penurunan harga.
"Kondisi ini terjadi sejak kemarin. Harga premium memang turun, tapi stoknya tidak ada di SPBU. Kami terpaksa pakai Pertamax," kata Charles Ritonga, seorang konsumen yang mengisi BBM di SPBU Jalan Serma Lian Kosong, Padang Sidimpuan, Rabu (6/1).
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
Meski demikian, Premium hanya langka di SPBU. Sementara pedagang eceran tetap banyak menjualnya.
"Harganya lebih mahal, sedikitnya selisih Rp 1.000 per liter dibandingkan harga di SPBU," kata Saut, pengguna jalan lainnya.
Sementara, di jalur menuju Kabupaten Karo, Solar juga sulit ditemukan. Kelangkaan dilaporkan mulai dari Pancur Batu hingga Sibolangit.
Padahal, pemerintah sudah menurunkan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar sejak Selasa (5/1). Premium turun dari harga Rp 7.300 menjadi Rp 6.950, dan solar turun dari Rp 6.700 menjadi Rp 5.750.
Dikonfirmasi terpisah, Pertamina beralasan lonjakan permintaan menjadi penyebab kondisi kelangkaan BBM bersubsidi itu. Area Manager Communication and Relations PT Pertamina Sumatera Bagian Utara, Fitri Erika, menyatakan hari ini mereka sudah menambah pasokan BBM ke SPBU hingga 40 persen di atas kebutuhan normal.
"Penambahan ini untuk memenuhi lonjakan permintaan konsumen," tulis Fitri dalam pesan singkat.
Fitri mengatakan, pasca-pemberlakuan harga baru pada 5 Januari 2016, memang terjadi peningkatan konsumsi BBM di Sumut. Konsumsi premium di Sumut normalnya 4.400 kiloliter. Pada 5 Januari lalu, Pertamina memasok 5.047 kiloliter atau naik 14 persen. Konsumsi solar juga meningkat 26 persen pada hari sama, yaitu 3.282 kiloliter. Konsumsi normal harian BBM jenis ini hanya 2.600 kiloliter.
"Saat ini ketersediaan stok di lima terminal BBM kita dalam jumlah yang sangat cukup. Stok premium hari ini 41.800 kiloliter dan solar 45.000 kiloliter," lanjut Erika.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca SelengkapnyaSebelum SPBU dibuka antrean kendaraan pengantre sudah berjejer panjang, meskipun sudah dilakukan pembagian jalur antrean.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaJenis BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan pada Shell Super yang sebelumnya Rp13.990 per liter kini Rp13.390 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina ungkap alasan tidak menaikkan harga BBM.
Baca SelengkapnyaMelansir dari laman resmi BP AKR, jenis BBM BP 92 kini dibanderol Rp12.290 per liter dari Rp13.450 per liter atau turun Rp1.160 per liter.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca Selengkapnya