Hari Anak Nasional, aktivis orasi di rumah TKP pembunuhan Angeline
Merdeka.com - Memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh tanggal 23 Juli, sejumlah aktivis perlindungan anak menggelar peringatan Hari Anak Nasional di rumah Angeline (Engeline), Jalan Sedap Malam No 26, Denpasar, Bali.
Luh Anggraeni, perwakilan aktivis mengatakan, mereka sengaja mengunjungi rumah tempat bocah malang yang mendapat penyiksaan dan tewas dengan cara mengenaskan. Hal ini dilakukan sebagai momen mengenai perlindungan anak di Bali.
"Kami berharap kasus kematian Angeline cepat terselesaikan. Karenanya kami datangi tempat ini, di mana di tempat ini Angeline dibunuh dan dikubur dengan cara yang tak sepatutnya," teriak Anggraeni di Denpasar, Kamis (23/7).
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Dimana kerangka gadis itu ditemukan? Arkeolog menemukan kerangka seorang gadis berusia 15 tahun yang dikubur secara tidak lazim pada tahun 680-880 di desa Conington, Cambridgeshire, Inggris.
Pihaknya juga mendesak kepada penegak hukum, baik tingkat kepolisian maupun pengadilan, untuk segera menuntaskan kasus yang merenggut nyawa anak berusia delapan tahun ini.
"Masih banyak kasus-kasus kekerasan serupa yang terjadi selain Angeline. Namun, di hari Anak Nasional ini, cukup sudah ada kekerasan yang dialami anak-anak kita. Jangan lagi ada peristiwa serupa seperti yang dialami Angeline," Pungkasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga saat ini, pelaku pembunuhan mahasiswa Ubaya belum disidang.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum Dini, Dimas Yemahura, membeberkan sejumlah kejanggalan hakim yang membebaskan Ronald Tannur
Baca SelengkapnyaPKB tidak akan mentolerir terhadap Edward Tannur dan keluarganya terkait kasus penganiayaan Ronald Tannur terhadap Dini Sera Afriyanti
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikannya menyusul pernyataan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono di Mapolresta Padang, Minggu (23/6).
Baca SelengkapnyaKeluarga meminta bantuan hukum karena tak terima tiga dari empat tersangka tidak dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR menerima audiensi keluarga korban penganiayaan Dini Sera Afrianti oleh Gregorius Ronald Tannur, yang kini divonis bebas.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR menerima audiensi keluarga korban penganiayaan Dini Sera Afrianti oleh Gregorius Ronald Tannur, yang kini divonis bebas
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR menerima audiensi keluarga korban penganiayaan Dini Sera Afrianti oleh Gregorius Ronald Tannur, yang kini divonis bebas, Senin (29/7).
Baca SelengkapnyaLaporan itu karena dugaan kuat KPAI tentang adanya unsur pelanggaran undang-undang tentang perlindungan anak oleh pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaLembaga Bantuan Hukum (LBH) Anshor menilai kasus pembunuhan Haniyah mirip Vina Cirebon dan menuntut polisi usut tuntas kasus kematian Haniyah.
Baca SelengkapnyaAnak anggota DPR tersangka pembunuhan Gregorius Ronald Tannur menjalani 41 adegan saat menganiaya Dini Sera Afriyanti.
Baca SelengkapnyaMeski telah menikah, namun Roy disebut menjalin hubungan asmara dengan Angeline. Singkat cerita Roy akhirnya membunuh Angeline pada 3 Mei 2023.
Baca Selengkapnya