Hari-hari suram anggota DPRD Depok selama buron kasus narkoba
Merdeka.com - Masa buron Ervan Teladan sebagai tersangka kasus narkoba selama 20 hari lebih akhirnya terhenti. Usaha mengelabui para petugas berakhir meski sempat kabur ke pelbagai penjuru Kota Depok. Berbekal motor matik miliknya, dia berkelana mencari tempat aman guna menghindari penangkapan.
Ervan merupakan anggota DPRD Depok. Sebagai wakil rakyat, dia seharusnya menjadi contoh bagi warga berjuluk kota belimbing itu. Justru sebaliknya. Ervan malah menjadi pemakai narkoba dengan memesan melalui teman wanitanya bernama Siti Ummi. Kasus ini akhirnya terbongkar kepolisian awal Februari lalu.
Ketika kasus ini mencuat, Ervan berhasil lolos dari penangkapan lantaran sembunyi di loteng sehari semalam. Dirasa sudah aman, politisi Partai Golkar akhirnya kabur menggunakan sepeda motornya.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Apa yang dilakukan buronan? ARS (20) ditetapkan sebagai DPO berdasarkan bukti rekaman video perusakan kantor gubernur yang viral beredar di tengah masyarakat dan media sosial.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Kapan buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
Selama pelarian, Ervan banyak berpindah tempat dengan motornya itu. Ervan tidur di mana saja. Dia lebih sering tidur di tempat yang tidak banyak orang seperti pemancingan karena Ervan memang hobi mancing. Dia pernah mendatangi keluarganya namun tidak pernah bermalam.
"Saya ke Sasak Panjang, Tajur Halang, Kampung Rumpin dan Parung Panjang," cerita Ervan, Senin kemarin. "Enggak ada yang mau terima saya. Jadi saya di motor saja," ungkapnya.
Bahkan warga Bedahan sekitar tempat tinggalnya juga menolak. Dia pernah kembali ke rumahnya di Bedahan tapi warga sekitar menolak kehadirannya. "Warga dan keluarga menolak saya. Jadi saya di motor saja selama 20 hari," ujar Ervan dengan nada pelan.
Dia mengaku, selama kabur masih mengonsumsi sabu. Dia mendapatkan barang dari Ummi ketika kurirnya itu digerebek. Bahkan dia juga memesan sabu dari orang lain hasil jual ponsel miliknya. "Pernah beli di tempat pemancingan di Tajur Halang. Ketemu di sana dan belinya di sana. Saya jual ponsel Rp 500 ribu untuk beli (sabu)," ujarnya..
Sebelum menjadi buron dan ditangkap, Ervan hanya tinggal seorang diri. Di rumahnya kawasan Bedahan Sawangan itu, dia kerap melakukan transaksi sabu.
Terjebaknya Ervan dalam dunia kelam ini bermula ketika depresi setelah berpisah dengan istrinya sejak setahun lalu. Masalah rumah tangga menggiring dirinya tergoda narkoba. Sejak bercerai, Ervan juga berpisah dengan dua anak.
Sementara itu, Mukhlis Effendi sebagai kuasa hukum Ervan, mengaku juga memiliki persoalan lain. Kliennya diduga sempat depresi karena gagal pada pemilihan legislatif 2014. Ervan bisa duduk sebagai anggota DPRD Depok setelah menggantikan Babai Suhaemi yang tahun lalu ikut dalam pemilihan pemimpin daerah Depok.
"Dia sempat pusing karena sempat gagal jadi caleg walau akhirnya sempat menjabat sebagai anggota dewan menggantikan posisi rekannya yang di PAW," kata Mukhlis.
Ervan hanya sebatas pengguna, bukan pengedar. Dia memesan dari Siti Ummi. Kepada wanita itu Ervan memesan lebih dari lima kali. "Dia konsumsi sabu, per paket dibeli Rp 500.000," ucapnya.
Akibat kasus narkoba ini, Ervan dipastikan telah dipecat Partai Golkar. Jabatannya sebagai anggota dewan juga terancam dicopot. Kini dia masih menjalani pemeriksaan intensif atas kasus menjeratnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengungkap satu rangkaian aksi kriminal hingga akhirnya ditemukan mayat
Baca SelengkapnyaMaling motor menyerahkan diri ke polisi setelah 4 tahun viral di media sosial. Ia mengaku biar hidup tenang.
Baca SelengkapnyaSejumlah fakta terungkap saat polisi menyelidiki penemuan mayat pria dalam toren air tersebut.
Baca SelengkapnyaKetika itu kondisi di lokasi sangat ramai, karena pelaku yang masih bersikeras mengelak diduga jambret mengundang emosi dari warga.
Baca SelengkapnyaTersangka mencoba menghidupkan sepeda motor dengan kunci kontak miliknya.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial, seorang pengendara berusaha menghindari razia polisi.
Baca SelengkapnyaDari informasi dihimpun, identitas pria yang tewas dalam toren air itu merupakan salah satu target polisi terkait penyalahgunaan narkoba.
Baca SelengkapnyaWarga Duga Mayat dalam Toren Air Buronan Kasus Narkoba, Sembunyi saat Digerebek Polisi
Baca SelengkapnyaDito Mahendra Buron Dua Bulan, Jenderal Bintang Satu Ini Klaim Tak Ada Beking
Baca SelengkapnyaDengan ditangkapnya Dito, per hari ini ia telah resmi ditahan di Rutan Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaBak film action, begini momen mobil polisi kejar-kejaran dengan minibus hingga viral di media sosial.
Baca Selengkapnya