Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hari-hari Terakhir Saksi Kunci Kasus P2SEM Sebelum Ditemukan Tewas di Penjara

Hari-hari Terakhir Saksi Kunci Kasus P2SEM Sebelum Ditemukan Tewas di Penjara Dokter Bagoes. ©2017 Merdeka.com/Bruriy

Merdeka.com - Kematian dr Bagoes Soetjipto Soelyoadikoesoemo, saksi kunci kasus korupsi dana hibah Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat atau P2SEM yang meninggal dunia di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya di Porong, Sidoarjo, masih menyisakan banyak pertanyaan.

Sebab, sebelum meninggal dr Bagoes diketahui masih dalam kondisi yang sehat. Bahkan, ia masih bisa menjalankan tugasnya di dalam Lapas, sebagai tahanan pendamping (Tamping) kesehatan.

Kondisi ini diceritakan oleh Kalapas Porong Pargiyono kepada merdeka.com, Kamis (20/12). Ia menyatakan terkejut dengan kematian saksi kunci kasus P2SEM tersebut.

"Dua hari lalu, yang bersangkutan malah sempat mentensi tekanan darah saya. Saya lihat dia masih baik-baik saja," ungkapnya.

Ia menambahkan, selama ini tidak ada keluhan terkait dengan kesehatan dr Bagoes. Bahkan, sebagai Tamping kesehatan, ia masih menjalankan pemeriksaan terhadap para penghuni Lapas.

"Versi saya ya meninggal mendadak. Selama ini tidak ada curhatan sakit baik itu pada dokter Lapas maupun ke saya," ujarnya.

Dikonfirmasi soal surat wasiat yang terkesan bahwa ia sedang mengalami sakit parah, hingga kesulitan untuk menulis, Kalapas mengaku tidak tahu.

Ia menyatakan tidak tahu menahu terkait dengan surat wasiat tersebut dan ia juga tidak tahu mengenai sakit yang sedang diderita dr Bagoes.

Namun ia memastikan, jika ada warga binaannya yang sedang sakit, maka akan mendapatkan perawatan sebagaimana mestinya. "Jika perlu perawatan di Lapas pasti akan dirawat. Kalau perlu dirujuk, pasti akan kita rujuk. Saya menangani kesehatan warga binaan dengan sepenuh hati," ujarnya.

Ditanya kemungkinan dr Bagoes melakukan upaya bunuh diri, Kalapas memastikan bahwa itu tidak mungkin. Sebab, dalam satu selnya, dr Bagus tidak sendirian. Ia bersama dengan 3 napi lainnya.

Menurut keterangan teman satu selnya, malam sebelum mereka tidur, dr Bagoes masih sempat mengobrol. Dan kondisi dr Bagoes juga masih terlihat prima.

"Dia kan juga dokter, spesialis jantung loh. Tentu dia tahu kalau ada apa-apa dengan tubuhnya. Kalau sampai ada surat wasiat semacam ini, dia tentu meninggalkan jejak yang tidak baik bagi Lapas," tegasnya.

Ia juga menceritakan, jika kematian dr Bagoes ini baru diketahui oleh petugas sekitar pukul 06.15 WIB.

Saat itu, sedang hendak dilaksanakan apel pagi. Namun, saat dilakukan absensi, dr Bagoes tidak menjawab seperti napi lainnya. "Saat itulah, petugas baru mengetahui yang bersangkutan meninggal di atas tempat tidurnya," ucapnya.

Nama dr Bagoes sendiri sempat fenomenal pada tahun 2010-an, lantaran ia disebut-sebut sebagai salah satu saksi kunci yang dapat membuka tabir korupsi berjemaah kasus P2SEM di Jawa Timur.

Dokter Bagoes adalah terpidana kasus dana hibah P2SEM yang buron sejak ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Jatim pada 2010 silam. Dia ditangkap di Malaysia pada Desember 2017 lalu. Karena sudah berstatus narapidana, dia langsung menjalani hukuman di Lapas Porong.

Dana hibah P2SEM adalah dana bantuan dari Pemprov Jatim untuk kelompok masyarakat atau Pokmas senilai lebih Rp 200 miliar pada 2008 silam. Ratusan Pokmas di seluruh Jatim sudah menerima itu, dengan rekomendasi dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jatim.

Kejaksaan mengendus peruntukan dana hibah P2SEM tidak sesuai. Tahun 2009, Kejaksaan mengusut kasus tersebut.

Puluhan penerima dana hibah pun sudah ada yang dipidana. Bahkan, Ketua DPRD Jatim saat itu, almarhum Fathorrasjid juga sempat menjadi pesakitan. Karena buron, Dokter Bagoes di sidang in absentia atau tanpa kehadiran terdakwa. Dia divonis bersalah dan kini menjalani masa pidananya di Lapas Porong hingga akhir hayatnya.

Kasus itu dinilai publik belum tuntas lantaran dinilai banyak pihak yang terlibat belum terjamah hukum. Namun sayangnya, hingga ia tertangkap, belum ada kemajuan yang signifikan terkait dengan pengungkapan kasus tersebut.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pembunuh Siswa SMP Tewas di Lapas Palembang, Ada Bekas Jeratan di Leher dan Kaki
Pembunuh Siswa SMP Tewas di Lapas Palembang, Ada Bekas Jeratan di Leher dan Kaki

Pembunuh Siswa SMP Tewas di Lapas Palembang, Ada Bekas Jeratan di Leher dan Kaki

Baca Selengkapnya
VIDEO: Dua Kapolda 'Dipelototi' Mantan Wakapolri di DPR, Tahanan Tewas & Pemecatan Ipda Rudy Soik
VIDEO: Dua Kapolda 'Dipelototi' Mantan Wakapolri di DPR, Tahanan Tewas & Pemecatan Ipda Rudy Soik

Anggota Komisi III DPR Fraksi PKS Adang Daradjatun menyoroti tajam dua kasus besar di Polda Sulteng dan Polda NTT

Baca Selengkapnya
Empat Bulan Berlalu, Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kasus Kematian Mahasiswa PPDS Undip
Empat Bulan Berlalu, Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kasus Kematian Mahasiswa PPDS Undip

Meski sudah empat bulan berlalu, menurut dia, tidak ada kendala dalam penanganan perkara tersebut.

Baca Selengkapnya
Babak Baru Kasus Tahanan di Palu Tewas Dianiaya 2 Polisi, Makam Korban Diekshumasi
Babak Baru Kasus Tahanan di Palu Tewas Dianiaya 2 Polisi, Makam Korban Diekshumasi

BA tewas diduga akibat dianiaya dua personel Polresta Palu yakni Bripda CH dan Bripda M.

Baca Selengkapnya
Polisi Gali Kembali Makam Casis TNI di Sawahlunto yang Dibunuh Serda Adan
Polisi Gali Kembali Makam Casis TNI di Sawahlunto yang Dibunuh Serda Adan

Kapolda mengatakan untuk pengambilan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA), maka dapat dilihat atau dipastikan dengan mendalami struktur gigi jenazah.

Baca Selengkapnya
Jalani Sidang Kode Etik, Penampilan Aipda Robig Kenakan Seragam Polisi Jalan Tertunduk Masuki Ruang Sidang
Jalani Sidang Kode Etik, Penampilan Aipda Robig Kenakan Seragam Polisi Jalan Tertunduk Masuki Ruang Sidang

Aipda Robig dikawal empat anggota Provos masuki ruang sidang Bidang Propam Mapolda Jateng

Baca Selengkapnya
Selidiki Dugaan Perundungan Dokter PPDS Undip, Polisi Dalami Rekaman Suara dr Aulia Risma
Selidiki Dugaan Perundungan Dokter PPDS Undip, Polisi Dalami Rekaman Suara dr Aulia Risma

Saat ini, tim investigasi dari Kemenkes bersama polisi sedang bergerak untuk membongkar dugaan perundungan pada sistem praktik pendidikan dokter spesialis.

Baca Selengkapnya
Mantan Bendahara Disdik Sumut jadi Tersangka Korupsi, Rugikan Negara Rp1 Miliar Lebih
Mantan Bendahara Disdik Sumut jadi Tersangka Korupsi, Rugikan Negara Rp1 Miliar Lebih

Aksi culasnya itu merugikan negara hingga Rp1.158.628.535

Baca Selengkapnya
Polisi Buka Peluang Periksa Kapolda Kaltara Terkait Ajudan Tewas Tertembak
Polisi Buka Peluang Periksa Kapolda Kaltara Terkait Ajudan Tewas Tertembak

korban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.

Baca Selengkapnya
Kabar Terbaru Penyelidikan Kasus Kematian Mahasiswi PPDS Undip dr Aulia
Kabar Terbaru Penyelidikan Kasus Kematian Mahasiswi PPDS Undip dr Aulia

Aulia diduga mendapat bully dari senior saat menjadi mahasiswa Program Pendidikan Doktor Spesialis (PPDS) Undip Semarang.

Baca Selengkapnya
Pembunuh Bocah SMP Dihabisi Teman Satu Sel di Lapas, Motifnya Sepele
Pembunuh Bocah SMP Dihabisi Teman Satu Sel di Lapas, Motifnya Sepele

Korban tak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh napi senior

Baca Selengkapnya
Terungkap, Tahanan Kasus KDRT yang Tewas di Penjara Palu Ternyata Dianiaya 2 Polisi
Terungkap, Tahanan Kasus KDRT yang Tewas di Penjara Palu Ternyata Dianiaya 2 Polisi

Motif kedua personel menganiaya tahanan BA karena yang bersangkutan bikin jengkel.

Baca Selengkapnya