Hari ini, jenazah mahasiswi tewas tenggelam diberangkatkan dari Jerman
Merdeka.com - Jenazah Shinta Putri Dina Pertiwi (26) mahasiswa asal Kota Malang yang tewas tenggelam di Jerman, dijadwalkan akan diterbangkan hari ini, Jumat (17/8) ke Tanah Air. Jenazah diperkirakan akan tiba di rumah duka di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, pada Sabtu malam (19/8).
"Belum (diberangkatkan), Jumat late night waktu setempat baru diterbangkan dari Bayreuth ke Indonesia. Saya masih terus berkoordinasi dengan Kemenlu," kata Ummi Shalamah dalam pesannya melalui WhatsApp, Jumat (17/8).
Saat ini jenazah almarhumah masih disemayamkan di sebuah rumah duka, sambil menunggu proses pemulangan. KJRI bersama rekan korban tengah dalam menyelesaikan proses administrasinya.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang menyaksikan kejadian langka ini? Pada Oktober 2020, di Akiz Wildlife Farm, Distrik Bandarban, para peneliti menyaksikan momen langka ini. Piton Burma sepanjang 3,04 meter terlihat memangsa piton batik yang sebagian tubuhnya sudah masuk ke mulutnya.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
Sementara hasil autopsi yang dikeluarkan oleh pihak keamanan setempat memastikan korban dinyatakan meninggal murni karena kecelakaan. Hasil autopsi telah diumumkan Selasa (14/8) pukul 15.00 WIB.
"Sabtu malam sampai Indonesia. Rencana Minggu pagi disalatkan lagi di Masjid Bandulan. Terus dimakamkan di Makam Kunden Bandulan," lanjutnya.
Shinta Putri Dina Pertiwi ©2018 Merdeka.com/istimewaa
Shinta awalnya bersama-sama temannya berenang, sebelum kemudian seorang teman mengabarkan kalau korban tenggelam. Saksi yang tidak ikut berenang, begitu khawatir setelah dua jam menunggu korban tidak kunjung terlihat. Karena khawatir, akhirnya melaporkan kejadian tersebut pada petugas, sebelum dilanjutkan ke kepolisian setempat.
Rabu (8/8) pukul 16.30 atau Kamis waktu Indonesia, kepolisian mulai melakukan pencarian hingga pukul 01.30 dini hari, tetapi tidak membuahkan hasil. Jenazah ditemukan keesokan harinya, Kamis (9/8) sekitar pukul 5 sore.
Shinta yang akan menikah Desember mendatang menempuh pendidikan jurusan kedokteran di Universitas Leipzig, sebelum kemudian melanjutkan konsentrasi pendidikan spesialis forensik di Universitas Bayreuth. Perempuan kelahiran 1 November 1993 itu sebelumnya belajar di SMA 7 Kota Malang sebelum menempuh pendidikan di Jerman.
"Kami sangat berterima kasih jika saudaraku berkenan hadir untuk ikut salat jenazah dan proses pemakaman. Semoga Allah membalas kebaikan panjenengan," tulis Ummi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, dari pemeriksaan luar tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan.
Baca SelengkapnyaRombongan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menggelar tour bersama 29 orang mahasiswa.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Tanjung Makmur, Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, gempar dengan tewasnya bocah perempuan akibat terjatuh ke kolam ikan.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaJarak sungai dengan sekolah tidak sampai satu kilometer.
Baca SelengkapnyaSatu korban terseret ombak di kawasan Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap, Kabupaten Malang, ditemukan selamat, sedangkan empat lainnya masih hilang.
Baca Selengkapnya