Hari Kartini, PT KCI undang barista perempuan bagikan kopi di Stasiun Kota
Merdeka.com - PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) mengundang belasan barista perempuan untuk menyambut hari Kartini di Stasiun Kota, Jakarta Barat. Rencananya, para barista dari berbagai kedai kopi ini, akan membagikan minumannya ke para penumpang kereta secara gratis.
Yang menarik, salah satu barista perempuan, Nia (32) yang menjalani profesinya dari 3 tahun lalu, mengawali menjadi pendamping petani.
"Saya awalnya bukan barista, tapi mendampingi petani. Baik itu kopi, cokelat. Proses pengolahannya di Sidoarjo, tapi mengambilnya di Bali, Lumajang, dan beberapa kota lain," ucap Nia yang ikut memeriahkan acara PT KCJ ditemui Sabtu (21/4).
-
Apa profesi perempuan tersebut? Perempuan tersebut terlihat sedang menjamu tamunya dengan sangat baik.Mereka kemudian berbincang panjang dan menjelaskan masing-masing latar belakangnya. Perempuan pemilik warung sekaligus tukang pijat itu pun akhirnya mengaku bahwa ia bekerja di bidang tersebut karena terpaksa.
-
Siapa yang dikeramasin oleh Nia? Siapa nih yang juga malas keramas sendiri seperti Nia Ramadhani? Tapi nggak apa-apa kalau dikeramasin orang biasanya bisa lebih bersih.
-
Kapan nenek Niah mulai berjualan? Nenek Niah mulai berjualan mulai pukul 5 sore sampai 11 malam.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
-
Siapa yang belajar dengan Nia? Nia tengah mendampingi anak pertamanya, Mikhayla, saat mengerjakan PR. Ironisnya, Nia yang justru bingung karena mereka menggunakan aplikasi yang berbeda untuk mengerjakan PR.
-
Kapan Ibu Putri memulai usaha batiknya? Berawal dari Pandemi Putri bercerita ia merintis usaha batik itu waktu masa pandemi COVID-19.
Dia menuturkan, ini dilakukan, agar tidak hanya pengusaha kedai kopi saja yang mendapat keuntungan. Tapi para petaninya juga.
"Saya ingin dari hulu ke hilir itu mendapat keuntungan semua. Jangan hanya hilirnya saja. Sehingga pasca panen lebih untung," tukas Nia.
Wanita yang pernah diundang ke Istana Negara itu juga menuturkan, apa yang dilakukannya, bukan hanya demi bisnis semata.
"Ya namanya usaha independen. Jalanin sendiri, cari bibit sendiri, jualannya sendiri," ujar Nia.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PNM melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) memberikan bantuan berupa bibit Kopi Arabika Kintamani kepada para petani.
Baca Selengkapnya"Biasanya dadah-dadahin anak kecil di peron, sekarang ke anak sendiri," tulis perempuan ini.
Baca SelengkapnyaCerita Exs Barista, Kini Sukses Jualan Sayur di Pasar Tradisional.
Baca SelengkapnyaDemi menghidupi keluarganya, Sopiah rela menyamar menjadi pria agar diterima bekerja sebagai kuli.
Baca SelengkapnyaPerayaan ini merupakan bentuk kepedulian dan wujud nyata komitmen BRI dalam menjunjung nilai luhur dan semangat perjuangan perempuan.
Baca SelengkapnyaMemperingati hari Kartini 2024, PT Pertamina terus mengoptimalkan Srikandi BUMN Pertamina grup.
Baca SelengkapnyaSebanyak 64 peserta barista dari Jabodetabek memperebutkan piala Kadis Cup Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (DTKE) Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKontribusi Kartini Bluebird perlu diapresiasi, hanya saja program ini masih terbatas di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaCerita pramugari cantik Perusahaan otobus (PO) Kencana.
Baca SelengkapnyaAgenBRILink memiliki peran krusial dalam menyediakan akses keuangan hingga ke pelosok Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeran penting Agen BRILink dalam menyediakan akses keuangan hingga ke seluruh pelosok Tanah Air.
Baca Selengkapnya"Untuk mengelola kafe, saya dibantu oleh 5 karyawan. Sedangkan pengelolaan kebun kopi dibantu 3 orang," kata Deni.
Baca Selengkapnya