Hari ke-11 Kecelakaan Sriwijaya Air, 34 Korban Sudah Teridentifikasi
Merdeka.com - Hari ke-11 proses identifikasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ-182, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengaku telah mengidentifikasi 34 korban. Kabiddokpol Pusdokkes Polri Kombes Hery Wijatmoko menerangkan, 23 korban di antaranya telah diserahkan kepada pihak keluarga.
"Sampai hari ini kami sudah berhasil mengidentifikasi 34 korban dan 23 korban sudah diserahkan kepada keluarga," kata Hery di RS Polri Kramatjati Jakarta pada Selasa (19/1).
Hery menerangkan saat ini pihaknya lebih mengutamakan pemeriksaan menggunakan DNA. Pasalnya menurut Hery seiring dengan berjalannya waktu pemeriksaan menggunakan sidik jari kurang efektif lantaran rusaknya jaringan tubuh korban.
-
Kenapa tes sidik jari diragukan para ahli? Banyak ahli di bidang psikologi dan pendidikan meragukan akurasi serta validitas dari tes tersebut.
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Mengapa polisi memeriksa DNA tali? Polres Metro Jakarta Utara fokus menunggu hasil pemeriksaan DNA dari satu keluarga yang tewas bunuh diri di apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menjelaskan DNA yang dicek oleh petugas adalah tali yang dipakai mengikat tangan satu keluarga ini saat melompat. 'DNA yang ada di tali ya, yang ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara). Satu melekat pada korban dan satu masih satunya terlepas dari korban. Itu yang kami lakukan pemeriksa intinya itu,' ucapnya, Senin (18/3).
-
Bagaimana ilmuwan mengungkap identitas korban? Dilansir dari laman the Guardian, dalam jurnal Current Biology, para ilmuwan Italia, Jerman dan Amerika melakukan ekstraksi DNA nuklir dan mitokondria purba dari sampel fragmen tulang yang dicampur dengan plester saat sedang menjalani restorasi.
-
Bagaimana tes sidik jari bekerja? Sidik jari merupakan pola genetik yang terbentuk selama perkembangan janin dan berfungsi sebagai identitas unik seseorang, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa pola tersebut memiliki hubungan langsung dengan kecerdasan, kepribadian, atau bakat anak.
-
Dimana sidik jari ditemukan? Sidik jari yang tertinggal pada pecahan tembikar itu ditemukan pada fragmen objek yang masih ada di situs arkeologi Ness of Brodgar.
"Pemeriksaan yang saat ini digunakan, kami lebih menitikberatkan pada pemeriksaan DNA forensik karena semakin lama semakin ada keterbatasan untuk pemeriksaan yang lain termasuk sidik jari," tutur dia.
Kumpulkan 438 Sampel DNA
Sebelumnya pada hari ini tim DVI Polri juga mengaku telah mengumpulkan 438 sampel DNA. Kabiddokpol Pusdokkes Polri Kombes Hery Wijatmoko menerangkan, sampel tersebut didapat dari keluarga korban (antemortem) maupun dari bagian tubuh korban yang telah ditentukan atau postmortem.
"Total sampel DNA yang kami lakukan pemeriksaan sekarang mencapai 438 sampel, 293 sampel postmortem dan 145 dari keluarga," ujar Hery di RS Polri Kramatjati, Jakarta, Selasa (19/1/2021).
Hery menuturkan, hingga kini total kantong berisi bagian tubuh korban yang telah diterima pihaknya mencapai 310 kantong.
"Jumlah kantong yang kami terima dari fase I di Tanjung Priok sebanyak 310 sampel kantong. Sehingga ada penambahan. Hari ini kami akan melakukan pemeriksaan postmortem dengan membuka empat meja pemeriksaan dengan tim yang lengkap," katanya.
Sementara untuk properti, Hery mengaku pihaknya telah menerima sebanyak 250 kantong properti milik korban kecelakaan nahas tersebut.
"Properti yang kami terima sampai saat ini sebanyak 250 kantong, jadi tambahan keterangan untuk properti ini, jadi properti ini adalah properti yang tidak attached dengan body part sehingga kami memerlukan data-data pendukung untuk melakukan analisa dan pemeriksaan," urainya.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaProses identifikasi satu jenazah membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaDari total 12 jenazah, tujuh di antaranya laki-laki dan 5 perempuan.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaJasad tersebut merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak
Baca Selengkapnya