Hari ke-13 tragedi AirAsia, sebagian Tim DVI diistirahatkan
Merdeka.com - Di hari ke-13 tragedi AirAsia QZ8501, Polda Jawa Timur mengistirahatkan sebagian Tim Disaster Victim Identification (DVI) yang telah bekerja keras melakukan identifikasi puluhan jenazah. Mereka diistirahatkan untuk menyimpan tenaganya sementara waktu karena proses identifikasi diperkirakan masih akan berlangsung lama.
Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono di Posko AirAsia Mapolda Jawa Timur, Jumat siang (9/1).
"Di hari ke 13 ini, untuk sampel DNA yang sudah kita terima ada 160 yang selesai, tinggal dua yang belum. Sementara untuk data ante mortem sudah lengkap, yaitu 162 jenazah," terang Awi.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
Mantan Wadirlantas Polda Jawa Timur ini melanjutkan, untuk hari ini, dari 16 jenazah korban AirAsia yang belum teridentifikasi sebelumnya, ada dua jasad yang berhasil diidentifikasi, yaitu jenazah dengan label B009 dan B020. Sehingga tersisa 14 jenazah, yang belum teridentifikasi.
"Dalam operasi post mortem, hanya dua yang sudah berhasil diidentifikasi hari ini. 12 tinggal proses rekonsiliasi, dan dua sisanya masih proses post mortem," katanya.
Karena Tim DVI terbagi dua tim, kata Awi, tim yang satu tinggal menggelar rekonsiliasi untuk 12 jenazah dan hanya sisa dua jenazah yang masih proses identifikasi, karena baru tiba kemarin malam (8/1), sebagian tim DVI diistirahatkan untuk sementara waktu.
"Karena masih ada banyak jenazah yang kita identifikasi, dan kita masih menunggu kedatangan banyak jenazah dari lokasi, untuk sementara waktu kita mengistirahatkan sebagian tenaga medis, untuk menyimpan tenaga. Saat ada banyak jenazah lagi, kita akan menugaskan mereka kembali," lanjut dia tanpa menyebut berapa orang yang diistirahatkan sementara waktu itu.
Untuk mengidentifikasi seluruh korban AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada 28 Desember lalu, Polda Jawa Timur mengerahkan 242 ahli dari berbagai disiplin ilmu.
Rinciannya, beberapa tim ahli dari Universitas Airlangga Surabaya (Unair), RSUD dr Soetomo, RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, serta beberapa universitas dan rumah sakit lainnya di Tanah Air.
Tak hanya itu, Tim DVI Polda Jawa Timur juga dibantu tenaga ahli dari negara sahabat, di antaranya 10 orang dari Singapura, Australia (4 orang), Korea Selatan (2 orang), Uni Emirat Arab (5 orang) dan Malaysia (7 orang).
Sementara itu, dari 41 jenazah korban AirAsia QZ 8501 yang berada di RS Bhayangkara, 27 jasad sudah teridentifikasi dan diserahkan ke pihak keluarga. Rinciannya, 11 perempuan dan 16 laki-laki.
Sedangkan 14 sisanya, 12 jenazah selesai proses post mortem, tinggal menunggu hasil rekonsiliasi untuk menentukan identitasnya dan dua jenazah masih proses post mortem, karena baru tiba di Surabaya, malam tadi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaRS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tidak berjalan mudah setelah dua korban terjebak di badan pesawat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaProses identifikasi satu jenazah membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam.
Baca SelengkapnyaKapolri soal Korban Kecelakaan KM 58: 7 laki, 5 Wanita, Keluarga di Bogor dan Ciamis
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaPihak RS Polri akan mempersiapkan jika mau dibawa ke kediaman masing-masing.
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan, saat ini seluruh jenazah jatuhnya pesawat sedang dalam proses identifikasi.
Baca Selengkapnya