Hari ketiga pencarian AirAsia, TNI AU kerahkan dua pesawat
Merdeka.com - Setelah pencarian hari ke dua belum membuahkan hasil, TNI Angkatan Udara kini melanjutkan pencarian pesawat AirAsia QZ-8501 menuju titik koordinat terakhir di sekitar perairan Pulau Belitung, Selasa (30/12) pagi. Satu unit pesawat Hercules C 130 A-1319 dan pesawat CN 295 TNI AU dikerahkan untuk pencarian hari ketiga ini.
Komandan Lanud Marsekal Pertama TNI AU Sri Pulung mengatakan, pihaknya bakal mengupayakan kekuatannya hingga memperluas lokasi pencarian mulai dari perairan Selatan Tanjung Pandan, Bangka Belitung, dan Kalimantan, Pangkalan Bun, hingga di daratan wilayah tersebut.
"Sesuai dengan perintah dari Basarnas kami melaksanakan pencarian yang lebih lanjut untuk hari ketiga, area sudah dibagi. Kami akan melaksanakan pencarian di wilayah-wilayah tersebut," ujarnya sebelum melakukan penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (30/12).
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana MH370 diperkirakan hilang? Untuk studi mereka, Kadri dan rekan-rekan timnya menganalisis data dari stasiun hidroakustik di wilayah di mana MH370 diyakini telah hilang – dengan fokus pada Cape Leeuwin di Australia Barat dan Diego Garcia, sebuah pulau di Samudra Hindia.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Menurut dia, pesawat diterbangkan dari Lanud Halim Perdanakusuma. Adapun pesawat CN 295 memiliki kemampuan terbang selama 8 jam, sedangkan C130 dengan kemampuan 10 jam terbang.
"Dengan melihat penerbangan (pencarian) sebelumnya, kami akan melaksanakan lebih detail ke area-area pencarian itu sesuai yang kami dapat informasi dari Basarnas," katanya.
Dia menambahkan, cuaca cerah membantu pencarian pesawat hilang tersebut. "Cuaca pada hari cukup mendukung untuk melakukan pencarian," tambahnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaKecelakaan pesawat tempur latih Super Tucano TNI AU menewaskan tiga prajurit.
Baca SelengkapnyaDua pesawat itu diterbangkan oleh empat perwira menengah TNI AU.
Baca SelengkapnyaDua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru, Pasuruan.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diterjunkan kemungkinan bakal lebih banyak pada saat pelaksanaan upacara kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan letak geografis Provinsi Aceh dimana di sebelah barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Baca SelengkapnyaSelain meninjau kesiapan pesawat tempur, Presiden Jokowi juga menyaksikan penampilan atraksi udara.
Baca SelengkapnyaMisi Pegase 2024 dirancang untuk memperkuat kerja sama antara TNI AU dan AU Prancis melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca Selengkapnya