Hari Ketiga PPKM, Warga Sebut Penyekatan Depok-Jakarta Lebih Ketat

Merdeka.com - Seorang pengendara sepeda motor mengakui kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jakarta cenderung lebih ketat dibandingkan dua hari sebelumnya. Permana mencontohkan di Jalan Raya Lenteng Agung. Permana tinggal di Margonda, Depok yang setiap hari bolak-balik Jakarta.

Permana sebenarnya mengetahui di Jakarta dan daerah penyanggah sedang diberlakukan penyekatan jalan. Namun pihak perusahaan masih menyuruh untuk datang ke kantor. Padahal bukan sektor esensial dan sektor kritikal.

"Tahu-tahu ada penyekatan. tapi ya gimana kan masih diminta ke kantor," kata Permana saat ditemui di Jalan Raya Lenteng Agung, Senin (5/7).

Sabtu kemarin, Permana memang sudah melihat barrier berwarna oranye terpasang di tepat bawah flyover tapal kuda Lenteng Agung, untuk merintangi pengendara yang melintas.

Namun saat itu penjagaan masih longgar. Ada beberapa petugas berjaga-jaga namun tidak fokus menghalau pengendara. Hal itu dialaminya sendiri saat hendak menuju kantor di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Pemandangan itu tidak terlihat lagi pada Senin pagi. Situasi lalu lintas di jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan nampak padat. Kemacetan sudah terjadi sejak dari depan Universitas Pancasila. Para pengendara pun hanya bisa melajukan kendaraan pelan-pelan.

"Biasanya tidak macet gini, beda banget sama kamarin. Kemarin itu lancar-lancar aja," ujar dia.

Permana sudah hampir satu jam terjebak kemacetan di Jalan Raya Lenteng Agung. Ia pun akan berkoordinasi dengan atasanya seandainya tidak diizinkan melintas dan diminta putar balik. "Ya kalau enggak bisa kita enggak paksa, paling nanti cerita sama atasan lah di sini kondisinya begini," ujar dia.

Memasuki hari ketiga PPKM Darurat, TNI dan Polri memang menjaga area penyekaran di Lenteng Agung, Jakarta Selatan yang menjadi perbatasan wilayah DKI dengan Kota Depok. Petugas bertanya kepada pengendara satu per satu.

Jika bukan tenaga kesehatan tidak diperbolehkan melintas. Mereka diminta masuk ke fly over dan putar balik ke arah Depok. Tidak hanya petugas, Kodam Jaya juga mengerahkan alutsista Panser Anoa untuk mengadang pengendara yang lewat.

Kapendam Jaya, Kolonel Arh Herwin BS menyampaikan di sana masih ditemukan masyarakat yang mencoba menerobos penyekatan. Berdasar evaluasi dari kebijakan PPKM Darurat.

"Rute tersebut merupakan rute terpadat masuknya lalu lintas warga luar Jakarta yang akan menuju ke wilayah DKI Jakarta," kata dia saat dihubungi.

Herwin menyebut, Panser Anoa ditempatkan sana selama PPKM Darurat berlangsung. Sebagaimana hasil koordinasi dengan pihak Polda Metro Jaya.

"Betul sesuai dengan waktu PPKM Darurat yang telah ditetapkan. Panser Anoa sesuai dengan permintaan bantuan perkuatan dari Polda Metro Jaya," ujar dia.

Reporter: Ady Anugrahadi