Hari Pahlawan, Megawati Cerita Revolusi Jihad Santri pada 22 Oktober 1945
Merdeka.com - Presiden kelima Megawati Soekarnoputri memaknai Hari Pahlawan 10 November sebagai momen untuk melihat perjuangan anak-anak bangsa mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang telah diraih. Dia bilang, momentum mempertahankan kemerdekaan Indonesia digaungkan oleh para santri pada 22 Oktober 1945, dengan semangat hubbul wathon minal iman.
"Semangat hubbul wathon minal iman oleh para santri melalui revolusi jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 menjadi api semangat bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia," kata Megawati dalam webinar dengan tema Dialog Kebangsaan Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial, yang diadakan oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (10/11).
Dia melanjutkan, semangat kemerdekaan itulah yang membawa hingga ke Surabaya, tepatnya di Hotel Yamato. Di mana para pemuda dengan gagah berani naik ke puncak gedung tertinggi, merobek warna biru pada bendera Belanda. Kemudian, diganti sang saka merah putih.
-
Siapa yang mengibarkan bendera? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Dimana bendera diibarkan? Aksi ini dilakukan di kawasan Bukit Teras Pass, Jalur Bukanagara.
-
Kapan Bendera Merah Putih dikibarkan? Bendera itulah yang dikibarkan pertama setelah Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945.
-
Dimana Sukarno-Hatta diungsikan oleh para pemuda? Mereka membawa Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok yang saat itu dianggap cukup tersembunyi dan sukar dilacak Tentara Jepang.
-
Siapa yang menggagas Sumpah Pemuda? Peristiwa yang terjadi pada 28 Oktober 1928 ini digagas oleh golongan pemuda yang ingin menyatakan janji persatuan.
-
Kapan bendera Belanda dirobek di Hotel Majapahit? Tempat Bersejarah Atap bangunan hotel jadi saksi perjuangan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda Merah Putih Biru menjadi Merah Putih pada 19 September 1945.
"Generasi muda mestinya mengetahui heroiknya sejarah tersebut," kata Ketum PDIP ini.
Oleh karena itu, Mega mengusulkan untuk semua pihak memutarkan kembali film-film dokumenter. Tujuannya, agar generasi muda sekarang bsia membayangkan bagaimana sebenarnya perjuangan para pemuda di era kemerdekaan itu.
"Sehingga anak keturunan kita tetap mengerti bahwa mengapa Hari Pahlawan ini disebut Hari Pahlawan. Terbayangkankah kalau sekiranya kita merdeka itu dengan diberi? Saya kira tidak akan ada namanya pahlawan," ucap Putri Bung Karno ini.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puncak dari penyerbuan ini adalah pengibaran bendera merah putih di markas tentara Belanda di Bukit Teling.
Baca SelengkapnyaApa tujuan para pemuda menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok?
Baca SelengkapnyaRencana penculikan sudah disusun secara matang di salah satu gedung, Jalan Menteng Raya 31, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaDini hari tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda menculik Sukarno-Hatta. Kedua pemimpin ini dibawa ke Rengasdengklok. Ini kesaksian Fatmawati soal peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaTerdapat momen tak terduga saat pengibaran bendera merah putih oleh Latief. Ketika itu, dirinya masih mengenakan seragam tentara Jepang dan tidak melepasnya
Baca SelengkapnyaSaat para pemuda menantangnya untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Sukarno menolaknya. Dia memilih tanggal 17 Agustus. Apa makna di baliknya?
Baca SelengkapnyaHotel Majapahit saksi perjuangan arek-arek Suroboyo mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ini potret terbarunya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa berdarah di Tebing Tinggi, merupakan perjuangan para pemuda melawan penjajah pasca kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaRiski naik tiang bendera setinggi 14 meter tanpa rasa ragu.
Baca SelengkapnyaHotel ini merupakan simbol perlawanan rakyat dan santri Jawa Timur mengusir penjajah.
Baca SelengkapnyaPerlawanan yang dilakukan kaum PKI terhadap pemerintah Hindia Belanda ini pecah di Minangkabau atau tepatnya di daerah Silungkang dekat tambang Sawahlunto.
Baca SelengkapnyaZanariah berpesan kepada para pemuda di Kota Kediri untuk terus bertekad mendorong semangat kebangsaan.
Baca Selengkapnya