Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hari Pers Nasional dan kekerasan terhadap jurnalis

Hari Pers Nasional dan kekerasan terhadap jurnalis Wartawan Demo TNI . ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - 9 Februari 1946 menjadi salah satu tonggak bersejarah dalam dunia jurnalisme di Tanah Air. Di waktu tersebut, beberapa wartawan berkumpul di Societeit Sasana Soeka, Surakarta atau kini lebih sering disebut Monumen Pers Nasional.

Dari perkumpulan tersebut lalu dibentuklah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Organisasi pers pertama pasca Indonesia merdeka. Sejak saat itu 9 Februari ditetapkan sebagai hari lahir PWI. Melalui Surat Keputusan Presiden No 5/1985, tanggal 9 Februari kemudian dijadikan Hari Pers Nasional (HPN).

Tahun ini peringatan Hari Pers Nasional (HPN) digelar di Bengkulu. Sejumlah pejabat penting, pemimpin media, perwakilan negara tetangga hingga Presiden SBY dijadwalkan akan hadir.

Namun di tengah perayaan tersebut, salah satu masalah krusial ternyata masih terus menghantui para insan pers. Kekerasan terhadap jurnalis.

Kekerasan terhadap pers hingga kini masih terus terjadi. Padahal kasus-kasus lama hingga kini juga belum terpecahkan.

Catatan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, sejak Januari hingga Mei 2013, telah terjadi sedikitnya 25 kasus kekerasan terhadap jurnalis. Kekerasan terhadap jurnalis berulang karena negara terus memberikan impunitas terhadap para pelakunya.

Praktik impunitas terhadap para pelaku kekerasan terhadap jurnalis yang kini terjadi merupakan kelanjutan praktik impunitas dalam delapan kasus pembunuhan jurnalis yang terjadi sejak 1996.

Delapan kasus pembunuhan jurnalis itu yang kasusnya tak terselesaikan adalah kasus pembunuhan Fuad Muhammad Syarifuddin alias Udin (jurnalis Harian Bernas di Yogyakarta, 16 Agustus 1996), Naimullah (jurnalis Harian Sinar Pagi di Kalimantan Barat, ditemukan tewas pada 25 Juli 1997) dan Agus Mulyawan (jurnalis Asia Press di Timor Timur, 25 September 1999).

Juga ada Muhammad Jamaluddin (jurnalis kamera TVRI di Aceh, ditemukan tewas pada 17 Juni 2003), Ersa Siregar, jurnalis RCTI di Nangroe Aceh Darussalam, 29 Desember 2003) dan Herliyanto (jurnalis lepas tabloid Delta Pos Sidoarjo di Jawa Timur, ditemukan tewas pada 29 April 2006).

Sementara Adriansyah Matrais Wibisono (jurnalis TV lokal di Merauke, Papua, ditemukan pada 29 Juli 2010) dan Alfred Mirulewan (jurnalis tabloid Pelangi, Maluku, ditemukan tewas pada 18 Desember 2010).

Meski menjadi salah satu pilar demokrasi, nyatanya pers hingga saat ini masih dalam posisi yang sangat rawan menjadi objek kekerasan bahkan pembunuhan. Lalu apa makna peringatan Hari Pers Nasional jika hingga saat ini pers masih sering mendapat intimidasi saat melakukan tugas jurnalistik?

Bahkan beberapa wartawan harus menjadi martil saat melakukan tugas peliputan berita. Mereka dibunuh, mayatnya dibuang dan hingga saat ini kasusnya belum terungkap.

Hari ini menyambut Hari Pers Nasional, merdeka.com akan mengulas cerita-cerita wartawan yang menjadi martir. Mereka gugur saat menjalankan tugasnya, jurnalistik. Selamat membaca.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dewan Pers: Kritisi Pemberitaan Gunakan Hak Jawab, Tidak Usah Main Kekerasan
Dewan Pers: Kritisi Pemberitaan Gunakan Hak Jawab, Tidak Usah Main Kekerasan

Ninik pun meminta kepada siapapun agar memahami dan bisa menghormati kerja-kerja dari jurnalis.

Baca Selengkapnya
Sahroni Desak Penegak Hukum Tingkatkan Perlindungan untuk Insan Pers
Sahroni Desak Penegak Hukum Tingkatkan Perlindungan untuk Insan Pers

Kejagung dan Dewan Pers memperkuat kolaborasi dalam upaya melindungi jurnalis dari kekerasan dan intimidasi.

Baca Selengkapnya
Hari Pers Nasional, Ganjar: Ujian Jurnalis Tidak Ringan, Apalagi Memberitakan Isu Politik
Hari Pers Nasional, Ganjar: Ujian Jurnalis Tidak Ringan, Apalagi Memberitakan Isu Politik

Ganjar mengingatkan, kebebasan pers dijamin oleh negara

Baca Selengkapnya
Menkominfo: Publisher Rights Wujudkan Jurnalisme Berkualitas
Menkominfo: Publisher Rights Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Media saat ini harus bisa menyesuaikan diri terhadap perkembangan zaman untuk terus dapat eksis.

Baca Selengkapnya
3 Mei Hari Kebebasan Pers Sedunia: Sejarah, Tema, dan Tujuannya
3 Mei Hari Kebebasan Pers Sedunia: Sejarah, Tema, dan Tujuannya

Pada peringatan Hari Kebebasan Pers diharapkan dapat melindungi seluruh lapisan yang berkecimpung di dalamnya.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Selamat Hari Pers, Terima Kasih Atas Dukungan dan Kerja Samanya
Prabowo: Selamat Hari Pers, Terima Kasih Atas Dukungan dan Kerja Samanya

Prabowo menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerja sama rekan-rekan media

Baca Selengkapnya
Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran
Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran

Ninik menegaskan mandat penyelesaian karya jurnalistik itu seharunya ada di Dewan Pers.

Baca Selengkapnya
Gonjang-ganjing RUU Penyiaran, Begini Aksi Jurnalis Jember dan Lumajang Tolak Aturan yang Mengancam Kebebasan Pers
Gonjang-ganjing RUU Penyiaran, Begini Aksi Jurnalis Jember dan Lumajang Tolak Aturan yang Mengancam Kebebasan Pers

Sebagian isi draft RUU Penyiaran bertentangan dengan UU Pers

Baca Selengkapnya
Dewan Pers Sebut KPI Produk Politik, Tak Tepat Urus Sengketa Jurnalistik
Dewan Pers Sebut KPI Produk Politik, Tak Tepat Urus Sengketa Jurnalistik

Anggota Dewan Pers Yadi Hendriana menyebut, ada perbedaan mendasar antara KPI dengan Dewan Pers

Baca Selengkapnya
KPID DKI Tekankan Kemerdekaan Pers
KPID DKI Tekankan Kemerdekaan Pers

Dewan Pers mengadakan riset Indek Kemerdekaan Pers untuk Tahun 2023 secara nasional.

Baca Selengkapnya
Kongres AJI: Intimidasi Jurnalis Peliput Isu Lingkungan Masif
Kongres AJI: Intimidasi Jurnalis Peliput Isu Lingkungan Masif

Pada Juli 2023 misalnya, seorang jurnalis media asing yang meliput penambangan nikel di Halmahera Tengah menjadi korban intimidasi petugas keamanan perusahaan.

Baca Selengkapnya
AJI Desak Polisi Usut Tuntas Penyerangan Jurnalis saat Ricuh Diskusi Generasi Muda Partai Golkar
AJI Desak Polisi Usut Tuntas Penyerangan Jurnalis saat Ricuh Diskusi Generasi Muda Partai Golkar

Ketua AJI Jakarta, Afwan Purwanto mengatakan kasus kali ini merupakan kasus kekerasan terhadap jurnalis yang terus berulang menjelang tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya