Hari Pers Nasional, Jokowi sindir 'gempuran' berita bernada pesimis
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menghadiri puncak perayaan Hari Pers Nasional 2016 di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Selasa (9/2). Dalam sambutannya, Jokowi meminta pers ikut membangun optimisme publik dengan cara menyajikan informasi dan berita yang menggugah masyarakat untuk membangun.
"Bagaimana agar pers bisa ikut bangun optimisme publik. Bangun etos kerja masyarakat. Bangun produktivitas," kata Joko Widodo seperti dilansir Antara.
Jokowi sekaligus meminta media massa tidak menciptakan terjebak pada berita sensasional yang berujung pesimisme di masyarakat. Apalagi ditambah 'bumbu' pernyataan pengamat yang justru menumbuhkan pesimisme.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana Jokowi meminta awak media untuk informasi lebih lanjut? 'Tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada. Kapolri? Kapolri ada. Tanyakan ke kapolri langsung,' ujar dia.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Bagaimana Jokowi bantu warga? 'Tadi sudah saya sampaikan yang meninggal segera akan diberikan santunan, kemudian yang rumahnya rusak untuk menenangkan beliau-beliau masyarakat akan segera bantuannya diberikan dan dimulai pembangunannya. Tetapi sekali lagi, dengan catatan lahan untuk relokasi sudah ditetapkan dari Pak Bupati,' jelas Jokowi usai meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Apa yang diminta anak buah Jokowi? Ramai-Ramai Anak Buah Jokowi Minta Tambah Anggaran Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Presiden menyindir berita-berita bernada pesimis dengan memaparkan sejumlah judul di media massa. beberapa judul berita yang dipaparkan Jokowi antara lain "Indonesia Diprediksi Hancur", "Pemerintah Gagal", "Kabut Asap Tak Teratasi, Riau Terancam Merdeka", "Indonesia Akan Bangkrut", dan "Jokowi-JK akan Ambruk".
"Kalau judul-judul itu diterus-teruskan di era kompetisi sekarang ini, yang muncul adalah pesimisme. Yang muncul etos kerja tak baik. Yang muncul tidak produktif," katanya menegaskan.
Jokowi khawatir, jika berita bernada pesimis itu terus tumbuh subur, maka berdampak pada ketidakpercayaan investor.
Investasi hanya akan mengalir jika investor percaya penuh kondisi suatu negara. Karena itu Jokowi minta media massa ikut membangun kepercayaan investor. "Kepercayaan yang bisa bangun adalah media dan pers," katanya.
Tidak hanya itu, Jokowi juga menyinggung media siber (online) yang dianggap sering mengabaikan kode etik dan hanya terjebak mengejar kecepatan berita. Sehingga tidak akurat, tidak berimbang dan mencampuraduk fakta dan opini.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan terima kasih kepada insan Pers yang selama ini memberi masukan dan mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, setiap lima tahun sekali dipastikan Pemilu akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi kata sambutan pada pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi mengeluarkan ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong.
Baca SelengkapnyaStabilitas politik di tanah air selalu menjadi perhatian internasional.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada GAMKI untuk ikut mendinginkan situasi di lapangan jika melihat situasi politik yang memanas.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaGanjar mengingatkan, kebebasan pers dijamin oleh negara
Baca SelengkapnyaSaat disinggung banyaknya masyarakat Jawa Tengah yang masih bimbang, Jokowi minta kedua calon agar bisa meyakinkan
Baca Selengkapnya