Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hari Pers Nasional, Wali Kota Bekasi Bicara Perkembangan Vaksin Covid-19

Hari Pers Nasional, Wali Kota Bekasi Bicara Perkembangan Vaksin Covid-19 Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi yang sedang di wawancara media di Stadion Patriot Candrabhaha Kota Bekasi, tepatnya di Hari Pers Nasional Tahun 2021 angkat bicara mengenai program vaksinasi di Kota Bekasi.

Wali Kota menyebutkan sampai saat ini alat vaksin yang datang dari pusat sebanyak 14.161 vaksin telah terpakai oleh tenaga kesehatan yang tersebar di Kota Bekasi. Hampir semua telah di prioritaskan kepada tenaga kesehatan baik di Pemerintahan maupun dari Rumah Sakit Swasta di Kota Bekasi.

Sampai tahap 2 hampir 50 persen tenaga kesehatan yang jumlahnya sekitar 24.000 tenaga dan baru 14.000 an yang telah di vaksin. Ini dinyatakan juga oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawaty saat mendampingi Wali Kota Bekasi.

Orang lain juga bertanya?

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi juga menyebutkan bahwa vaksinasi akan datang kembali pada akhir bulan Februari 2021 ini dan akan difokuskan kembali kepada sisa tenaga medis yang belum di vaksinasi.

Wali Kota Bekasi saat ditanya oleh awak media tentang pengalaman vaksinasi sampai tahap 2, menceritakan bahwa pada saat suntik tahap pertama rasanya biasa saja malah masih sakit digigit semut dan efeknya tidak terjadi apa apa. Kemudian pada suntik vaksinasi tahap 2, Wali Kota sebutkan ada rasa keluar keringat efek disuntik, kemungkinan karena kondisi tubuh tidak stabil tapi usai itu masih tidak terjadi apa apa.

Wali Kota jelaskan kepada warga Kota Bekasi jika nantinya ada diprioritaskan kepada warga Kota Bekasi agar tidak usah takut untuk di vaksin, karena yang masih aman dari virus Covid-19 ini, ada sistem antibodi yang dimiliki sekitar 65 persen kita terjaga dari serangan virus.

"Kita yang di vaksin, punya usaha untuk survive, ada 65 persen setelah di vaksin mencegah terserangnya virus ini," papar Wali Kota.

Sempat ditanyakan mengenai beberapa yang menolak adanya vaksin karena ada beberapa faktor, Wali Kota menanggapinya sampai saat ini belum ada yang menolak justru pada menanyakan kapan jatah untuk warga, jika nanti ada yang menolak usai di sosialisasikan tidak mengapa ia tidak mau, tapi nanti jangan disalahkan Pemerintah yang sudah usaha menyampaikan apalagi sampai yang menolak kena virus, dan terpenting tidak mempengaruhi yang lain jika ia mau di vaksin.

Disejajarkan dengan faktor ekonomi yang tidak di rem, karena untuk membiayai biaya operasional dan lainnya untuk itu mengapa roda ekonomi masih di jalankan dengan protokol kesehatan yang diberlakukan. Karena di Kota Bekasi untuk pelayanan kesehatan penanganan Covid 19 seperti PCR, Rapid Tes gratis untuk umum.

"Asal masyarakatnya tertib dan bijak menggunakan protokol kesehatan saya rasa akan aman saja," Jelas Rahmat Effendi.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya
Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih

Kemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta

Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Menkes: Setiap Tahun 969 Ribu Warga Indonesia terkena TBC
Menkes: Setiap Tahun 969 Ribu Warga Indonesia terkena TBC

Presiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY
61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY

Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.

Baca Selengkapnya