Hari pertama harga BBM turun, SPBU di Surabaya diserbu pengendara
Merdeka.com - Keputusan pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) per 5 Januari 2016, berimbas pada antrean panjang di sejumlah SPBU di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/1). Antrean panjang ini, karena stok BBM, khususnya jenis solar di sejumlah stasiun pengisian BBM habis. Sementara permintaan meningkat.
Pantauan di lapangan, antrean panjang terjadi di SPBU yang ada di Jalan Jakarta, Margomulyo, Nyamplungan dan sejumlah SPBU yang ada di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Di Jalan Laksda M Nasir, Tanjung Perak misalnya. Antrean kendaraan di SPBU Jalan Laksda M Nasir ini, bahkan hingga 1 kilometer panjangnya. Ratusan truk besar dengan bermacam muatan, terpantau mengantre sejak pagi tadi.
-
Apa jenis BBM yang turun harganya? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
BBM apa yang naik harganya? Kenaikan harga ini mencakup beberapa jenis bahan bakar seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina DEX, sementara harga untuk Pertamax dan Pertalite tetap tidak mengalami perubahan.
Asmen External Relation Pertamina Marketing Operasional Region V, Happy Wulansari kepada wartawan, mengakui adanya antrean panjang di sejumlah SPBU tersebut. Pihaknya pun langsung bertindak cepat dengan menambah pasokan BBM ke sejumlah SPBU di Kota Pahlawan ini.
Sayangnya, truk-truk Pertamina juga mengalami kendala. Truk-truk itu juga terjebak antrena panjang di sekitar SPBU. "Memang ada rust. Sejak tiga hari terakhir, penjualan menurun, dan hari ini ada kenaikan pembelian," terang Happy, Selasa (5/12).
Dia menjelaskan, meningkatnya jumlah pembelian BBM itu, seiring dengan turunnya harga BBM per 5 Januari, hari ini. Dan untuk antisipasi kelangkaan BBM, Pertamina mengaku sudah melakukan berbagai upaya mengamankan stok BBM di beberapa SPBU.
"Pertamina sudah melakukan antisipasi dengan mengirim penambahan BBM, dan pihak SPBU bisa menggunakan DO-nya yang masih ada untuk dilakukan penebusan penambahan stok BBM," katanya.
Meski begitu, Happy tetap khawatir stok BBM tetap menipis. "Hingga tiga hari ke depan nanti, kami khawatir stok di SPBU menipis. Tapi kami tetap menjamin, kebutuhan BBM di SPBU tetap aman. Kami akan pasok setiap ada laporan ada SPBU kehabisan stok," janjinya.
Seperti diketahui, per 5 Januari, hari ini, PT Pertamina menurunkan harga BBM jenis solar, premium, pertalite dan pertamax. Untuk harga solar, dari Rp 6.700, turun menjadi Rp 5.750 perliter, solar non PSO dari Rp 8.300 turun menjadi Rp 8.050 per liter.
Sementara premium di luar Jawa, Madura dan Bali, dari Rp 7.300 turun menjadi Rp 6.950 perliter, premium untuk Jawa, Madura dan Bali, dari Rp 7.400 turun menjadi Rp 7.050 per liter. Sedangkan untuk pertalite, dari Rp 8.250 turun menjadi Rp 7.900 perliter, pertamax di Jawa Timur, dari Rp 8.750 turun menjadi Rp 8.600 perliter.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjelang tahun baru dan liburan Natal, terjadi kelangkaan mendadak bahan bakar minyak solar di Pekanbaru, yang mengakibatkan antrean panjang kendaraan.
Baca SelengkapnyaAntrean panjang kendaraan terjadi akibat kelangkaan BBM jelang akhir tahun. Truk-truk bahkan antre panjang bahkan hingga bermalam.
Baca SelengkapnyaPertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca SelengkapnyaJenis BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan pada Shell Super yang sebelumnya Rp13.990 per liter kini Rp13.390 per liter.
Baca SelengkapnyaSebelum SPBU dibuka antrean kendaraan pengantre sudah berjejer panjang, meskipun sudah dilakukan pembagian jalur antrean.
Baca SelengkapnyaBBM yang dijual di SPBU mulai dari Pertamina, Shell, BP AKR hingga Vivo turut mengalami penurunan harga.
Baca SelengkapnyaHarga BBM jenis Revvo 90 kini ditawarkan seharga Rp11.995 per liter, turun dari harga sebelumnya yang mencapai Rp12.990 per liter.
Baca SelengkapnyaMeski Riau dikenal sebagai wilayah penghasil minyak, tapi kelangkaan solar sering terjadi.
Baca SelengkapnyaHarga Bahan Bakar Minyak (BBM) di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami penyesuaian.
Baca SelengkapnyaTak hanya SPBU Pertamina, dan Shell yang mengalami kenaikan harga, harga BBBM di SPBU BP AKR mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaJenis Shell V-Power sebelumnya dibanderol Rp15.270 per liter kini menjadi Rp14.140 per liter atau turun Rp1.130 per liter.
Baca Selengkapnya