Hari Santri, RMI Putri Kediri gelar nikah dan sunatan massal gratis
Merdeka.com - Peringati Hantri Nasional, Robithoh Ma'ahidil Islamiyah (RMI) Putri Kabupaten-Kota Kediri, Jawa Timur gelar nikah dan sunatan massal gratis di Aula Pondok Pesantren (Ponpes) Ar Risalah, Lirboyo, Sabtu (22/10). RMI adalah organisasi gabungan pondok-pondok pesantren di bawah bendera Nahdlatul Ulama (NU).
Hadir di acara itu, Pengasuh Ponpes Lirboyo KH Abdullah Kafabih Mahrus, KH Anwar Mansur, Habib Jamal Ba'agil dari Malang serta para pejabat kota setempat dan Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa.
Selain ikut menyaksikan proses nikah dan khitan massal tersebut, Mensos juga berkesempatan memberi santunan kepada sekitar 100 anak yatim dan 100 duafah.
-
Kapan Hari Santri Nasional dirayakan? Setiap 22 Oktober, umat Muslim di Indonesia merayakan Hari Santri.
-
Dimana upacara Hari Santri di Pasuruan? Ratusan santri mengikuti Upacara Hari Santri di Lapangan Ponpes Bayt Al Hikmah Kota Pasuruan dengan menggunakan sarung dan peci berwarna hitam, sedangkan santriwati menggunakan busana muslim, Minggu (22/10).
-
Kapan Hari Santri Nasional diperingati? Tanggal 22 Oktober setiap tahunnya di Indonesia diperingati sebagai Hari Santri.
-
Siapa yang pimpin upacara Hari Santri? Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo bertindak sebagai inspektur upacara, Minggu (22/10).
-
Mengapa Hari Santri Nasional dirayakan? Peringatan ini bertujuan untuk meneladani perjuangan santri zaman dulu dan mengaplikasikan perjuangannya dalam kehidupan sehari-hari.
-
Siapa yang dirayakan di Hari Santri? Dengan bimbingan kiai dan ustaz, para santri bisa menjelma menjadi generasi pemersatu bangsa.
Di acara itu, wajah-wajah sekitar 48 pasangan tanpak semringah. Para pengantin baru ini, ada yang tua dan muda. Bahkan ada yang sudah punya cucu.
Dalam sambutannya, Kiai Kafabih mengatakan, nikah itu penting. Karena menurutnya, saat menggelar pernikahan di depan penghulu, mereka mendapat do'a dari orang lain.
"Nikah masal ini ada yang sudah punya cucu. Ini bukan masalah apa-apa, karena waktu mau nikah dulu, ngurus surat, biayanya pas-pasan," kata Kiai Kafabih.
Tanpa menikah, ungkap sang kiai, jarang ada orang sukses. "Nikah itu penting. Minimal bisa didoakan orang lain. Jarang sekali orang sukses tanpa nikah."
"Ada cerita, ada perempuan cari suami yang sudah mapan. Kemudian dijawab sama kiai, jarang sekali ada lelaki sudah mapan tapi belum menikah. Makanya, dengan pernikahan oleh Allah akan dimapankan," paparnya.
Selain menggelar nikah masal, RMI Putri NU Kediri ini juga mengkhitankan 57 anak yatim dan duafah. "Umat muslim itu harus dikhitan. Disunatkan (dikhitan) itu juga banyak faktor, terutama faktor kesehatan. Orang tidak sehat itu belum disunat. Itu (khitan) juga menghilangkan najis. Bagi perempuan, untuk mengendalikan syahwat," ucapnya.
Kiai Kafabih juga menjelaskan makna Hari Santri, yang diperingati hari ini, 22 Oktober. Menurutnya, Hari Santri sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT atas jasa KH Hasyim Asy'ari, yang telah mengobarkan semangat Resolusi Jihad untuk mempertahankan kemerdekaan RI.
Pun begitu dengan para kiai-kiai NU yang lain, serta peran serta para santri yang terut berjuang di Kota Pahlawan untuk mempertahankan NKRI di Tahun 1945.
"Kalau tidak ada Hari Santri, 22 Oktober, maka Hari Pahlawan 10 November tidak ada. Karena 10 November itu embrionya ya 22 Oktober itu," ceritanya.
Maka, kata dia, penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri oleh pemerintah adalah tepat. "Ini untuk menghidupkan pesantren, agar bisa berkembang dan bermanfaat bagi negara yang diridhoi Allah SWT," tandasnya.
Sementara Mensos Khofifah yang turut memberi sambutan, mengaku sangat setuju dengan Kiai Kafabih, baik soal penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri maupun soal pernikahan, yang dianggap penting.
Sebab, kata Ketua Umum PP Muslimat NU ini, pernikahan itu berkaitan dengan dokumen identitas warga dan keberlangsungan hidup generasi-generasi sesudahnya.
"Kalau pernikahan tidak dicatatkan di negara, tidak bisa buat KK (kartu keluarga), anaknya nanti tidak akan mendapatkan akta lahir. Kalau tidak ada akta lahir, bagaimana bisa mendaftar sekolah. Makanya pernikahan itu sangat penting," katanya Khofifah. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Surabaya berkesempatan nikah mewah murah. Begini caranya
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin menuturkan, Pesantren Al Falah merupakan pabriknya para kiai. Dari sini lahir banyak kiai yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaHarlah ke-25 PKB digelar di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDalam acara tersebut, Wali Kota juga memberikan motivasi bagi anak-anak untuk terus bersekolah dengan penuh semangat.
Baca SelengkapnyaRatusan ulama dan kiai tersebut berasal dari 35 kecamatan di Kabupaten Pandeglang.
Baca SelengkapnyaSebanyak seratus pasang pengantin mengikuti nikah massal oleh Pemerintah Kota Palembang.
Baca SelengkapnyaAtikoh menyempatkan berziarah dan memanjatkan doa di pusaran makam KH Abdul Aziz Mashuri.
Baca SelengkapnyaTahun ini merupakan kedua kalinya upacara HUT RI digelar di Pesantren Al Mukmin
Baca SelengkapnyaCita-cita dari Permodalan Nasinal Madani adalah menciptakan masyarakat yang maju secara nasional dengan memberikan 3 modal utama.
Baca SelengkapnyaIstri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti bersilaturahmi dengan KH Ahmad Rofiudin, Selasa (6/2) sore.
Baca SelengkapnyaDeklarasi dukungan ini disampaikan dalam acara 'Jawa Timur Bermunajat untuk H. Prabowo Pemimpin Berdaulat dan Petugas Rakyat’ pada Senin (11/9) malam.
Baca SelengkapnyaCak Imin menyebut keteladanan ayahandanya K.H. Muhammad Iskandar tidak akan terhapus.
Baca Selengkapnya