Hari Sumpah Pemuda, Presiden Jokowi undang penari Gandrung ke Istana

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengundang penari Gandrung untuk mengisi atraksi budaya dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda di Istana Negara, pada 28 Oktober mendatang.

Dikonfirmasi terkait undangan ini, Bupati Banyuwangi, Jawa Timur Abdullah Azwar Anas mengatakan, undangan ini, secara tidak langsung menjadi simbol penghargaan bagi kabupaten berjuluk the Sunrise of Java.

"Bisa tampil di hadapan presiden dan tamu kenegaraan itu penghargaan yang luar biasa bagi kami, warga Banyuwangi," kata Anas, Senin (17/10).

Orang nomor satu di Bumi Blambangan ini melanjutkan, ini adalah hasil kerja keras semua pihak, mulai dari budayawan hingga generasi muda yang terus menyintai budaya lokal.

"Mereka telah bersama-sama mendorong eksistensi budaya daerah. Bisa tampil menjadi salah satu pengisi event nasional adalah hal yang luar biasa bagi kami, yang berada bukan di ring satu," ungkapnya bangga.

Suami Ipuk Fiestiandani ini mengungkap usai Upacara Sumpah Pemuda, pada malam harinya, yaitu pada saat Pagelaran Suara Bangsa Ekspresi Budaya, para penari Gandrung akan tampil.

"Tari Gandrung akan ditampilkaan sebelum pidato budaya oleh Presiden Jokowi," katanya.

Selain itu, masih kata dia, pihak Istana juga meminta Banyuwangi untuk menampilkan Tari Kuntulan. "Jadi Banyuwangi mendapatkan kehormatan untuk menampilkan dua tarian daerah sekaligus," ucapnya.

Sekadar diketahui, Tari Gandrung merupakan salah satu tarian khas Bumi Blambangan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya bukan benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2013 silam.

Sementara untuk mengangkat dan melestarikan kesenian daerah, Pemkab Banyuwangi sendiri, tiap tahunnya selalu menggelar atraksi kolosal Tari Gandrung Sewu di Pantai Boom, Kecamatan Banyuwangi Kota. Atraksi budaya Gandrung Sewu ini, masuk agenda Banyuwangi Festival (B-Fest) yang digelar tiap tahun. (mdk/dan)