Harimau Sumatera Mati Terjerat di Minas Barat
Merdeka.com - Seekor harimau sumatera tewas terjerat di area konsesi PT. Arara Abadi anak usaha Sinarmas Group, Desa Minas Barat, Kabupaten Siak, Riau. Satwa dilindungi itu diperkirakan sudah sepekan berada di lokasi jeratan hingga ditemukan mati pada Senin (18/5).
Begitu mendapat informasi tersebut, Tim Rescue Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSA) Riau diberangkatkan untuk ke lokasi.
"Berawal dari laporan Humas PT Arara Abadi kepada BBKSDA Riau, bahwa ada seekor Harimau Sumatera yang terjerat di area konservasi Distrik Gelombang," kata Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono kepada merdeka.com.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Dimana ikan mengerikan itu ditemukan? Ikan yang sangat langka dengan bentuk mengerikan ditemukan terdampar di pesisir pantai selatan Cannon, Negara Bagian Oregon, barat laut Amerika Serikat.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Dimana nelayan menemukan hewan laut itu? Hewan laut aneh dan misterius ini tidak sengaja ditangkap kapal nelayan Jepang; Zuiyo Maru yang sedang berlayar disebelah timur Christchurch, Selandia Baru.
-
Dimana ular ditemukan? Brooke Bonilla, wanita asal Texas ini kebelet untuk ke kamar mandi pada tengah malam. Tetapi, alangkah kagetnya Brooke saat membuka penutup WCnya, ada ular sedang mengawasinya.
Dia menyebutkan, PT Arara Abadi pertama kali mendapat laporan tersebut dari Kepala Desa Minas Barat yang diberitahu oleh masyarakat pencari ikan di sekitar lokasi. Informasi itu diterima Senin sekitar pukul 11.00 WIB.
"PT. Arara Abadi segera meneruskan laporan tersebut pada pukul 13.00 WIB ke BBKSDA. Saya langsung memerintahkan tim evakuasi dan tim medis untuk langsung bergerak ke lokasi ditemukan satwa tersebut," ujar Suharyono.
Sayangnya, harimau sumatera sudah dalam kondisi mati dengan kaki depan kanan terjerat. Bahkan, bangkai satwa bertaring tajam itu sudah dipenuhi lalat dan belatung.
Suharyono mendapat laporan dari PT Arara Abadi dan sumber sumber lainnya, bahwa harimau tersebut diperkirakan sudah terjerat sekitar 1 minggu atau sepekan.
"Sehingga memperparah luka yang ada di kakinya. Jauhnya sumber air dari lokasi harimau yang terjerat menjadi penyebab satwa tersebut mengalami dehidrasi," jelasnya.
Selanjutnya, tim BBKSDA langsung melakukan evakuasi terhadap Harimau sumatera berjenis kelamin jantan tersebut dan membawanya ke kantor mereka untuk neukropsi sebelum dikuburkan.
Terpisah, Head of Conservation APP Sinar Mas, Dolly Priatna menuturkan bahwa harimau tersebut ditemukan dalam kondisi terjerat ketika salah satu staf PT Arara Abadi di lokasi area konservasi Distrik Gelombang, yang merupakan bagian dari wilayah konsesi PT Arara Abadi.
"Setelah mendapat laporan, pihak perusahaan segera melaporkan hal ini kepada Balai Besar KSDA Riau dan segera memberangkatkan tim evakuasi dan tim medis ke lokasi. Namun, harimau tersebut ditemukan sudah dalam kondisi mati dengan jeratan di kaki kanan depannya," tuturnya.
Pihak perusahaan bekerja sama dengan tim BKSDA dan terus memberikan dukungan dalam proses investigasi lanjutan. "Perburuan ilegal satwa kunci, termasuk dengan menggunakan jerat, merupakan praktik yang merugikan lingkungan hidup dan komunitas di sekitarnya. Oleh karena itu, APP Sinar Mas beserta berbagai unit bisnis dan pemasoknya, termasuk PT Arara Abadi, senantiasa berupaya untuk berkontribusi menekan praktik tersebut oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab di sekitar wilayah konsesi kami," terang Dolly.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaPetugas sampai ke Sungai Pua sekitar pukul 18.30 WIB dan langsung ke lokasi.
Baca SelengkapnyaPekerja bernama Rahmad (26) tewas diterkam harimau sumatera di HTI yang dikelola perusahaan akasia itu pada Kamis (9/5).
Baca SelengkapnyaTotal ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaSebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaMomen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaSi Manis merupakan spesies kucing besar dari genus Panthera yang memiliki ciri loreng khas pada bulunya.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini seekor Harimau Sumatera bernama Nurhaliza dikabarkan mati di Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo.
Baca SelengkapnyaSeorang warga bernama Rusli (62) meninggal dalam upaya penangkapan kera liar di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3) pagi.
Baca Selengkapnya