Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harmoni Antar Umat Beragama di Kaki Gunung Lawu

Harmoni Antar Umat Beragama di Kaki Gunung Lawu Harmoni Antar Umat Beragama di Kaki Gunung Lawu. ©2019 Merdeka.com/Liputan6.com

Merdeka.com - Masyarakat di Dusun Jlono, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar memiliki cara untuk merawat toleransi beragama. Hal ini nampak kala umat Hindu tengah memperingati Hari Raya Nyepi di Pura Jonggol Shanti Loka.

Dalam keheningan melakukan ritual sembahyang, warga dusun yang beragama Islam dan Nasrani menjunjung semangat toleransi. Mereka dengan berpatroli menjaga keamanan dusun agar umat Hindu lancar dalam melaksanakan ritual catur brata.

Caranya dengan patroli keliling untuk menjaga rumah milik umat Hindu yang sedang ditinggal sembahyang di Pura. Bahkan, mereka juga berjaga di jalan masuk menuju dusun tersebut untuk menghalau warga luar yang akan masuk. Tujuannya supaya tidak mengganggu kekhusyukan umat Hindu menggelar sembahyang pada Hari Besar Nyepi.

Orang lain juga bertanya?

Kehidupan warga yang penuh toleransi di Dusun Jlono memang sudah terjadi sejak turun temurun. Saking rukun dan harmonisnya kehidupan antar umar beragama di dusun tersebut sehingga ditetapkan sebagai 'Kampung Toleransi' sejak tujuh tahun silam. Sebagai penandanya, sebuah spanduk dengan tulisan 'Jlono Kampung Adat dan Budaya, Berbeda Itu Indah' terpasang di salah satu sudut jalan masuk menuju dusun tersebut.

Salah satu tokoh masyarakat Dusun Jlono, Andi Sutarto mengatakan, toleransi antar umat beragama di Dusun Jlono telah menjadi tradisi secara turun temurun. Selain umat Hindu, warga yang tinggal di dusun itu juga terdiri dari umat Islam dan Nasrani. Alhasil kampung ini penuh dengan kemajemukan dan keberagaman antar umat beragama.

"Sekali pun kami dari umat non Hindu, tapi kami juga ikut menjaga ketenteraman agar warga Hindu di sini merasa khidmat dan nyaman saat merayakan Nyepi," kata dia.

Bentuk kepedulian itu ditunjukkan dengan ikut bertanggung jawab menjaga situasi dan kondisi di dusun tersebut supaya kondusif selama Hari Raya Nyepi. Tak hanya itu, wisatawan yang biasanya saban hari mendatangi dusun itu untuk berwisata kebun dengan petik buah pun ditiadakan untuk menghormati hari besar agama Hindu itu.

"Untuk obyek wisata khusus di dalam kampung memang untuk sementara kami tiadakan dalam waktu 1 X 24 jam. Tapi kalau di luar kampung masih ada acara karena kita juga peduli dengan wisatawan yang berliburan di sini," jelas Andi.

Terpisah, Ketua RW 15 RT 01 Dusun Jlono, Citro Suwarso mengungkapkan masyarakat Dusun Jlono memang terdiri dari berbagai pemeluk agama. Hanya saja, dalam kehidupan sehari-harinya selalu mengutamakan kerukunan dan saling bantu-membantu tanpa membedakan agamanya.

"Kita di sini memang ibaratnya semua saudara jadi sudah menjadi kewajiban untuk saling membantu," ucapnya.

Bahkan, saat membangun sebuah tempat ibadah salah satu agama, semua warga ikut bergotong royong membantunya tanpa melihat apa agamanya. Seperti halnya saat membangun tempat ibadah agama Hindu, warga pemeluk agama Islam maupun Nasrani ikut membantunya.

"Saat membangun masjid juga demikian, warga yang beragama Hindu ikut membantu pembangunan masjid. Meskipun berbeda tapi kita hidup bergotong royong karena kebersamaan inilah yang diutamakan," tegasnya.

Sikap saling menghormati terlihat saat umat Hindu melakukan catur brata yang mana salah satunya tidak boleh menyalakan lampu. Adanya pantangan tersebut membuat warga yang beragama Islam dan Nasrani ikut melakukan hal yang sama, tidak menyalakan lampu, terutama lampu yang ada di bagian depan rumah.

"Kalau lampu jalan pasti dimatikan semua selama ritual catur brata. Lampu yang tidak dimatikan biasanya lampu yang ada di kamar. Itu pun bagi warga yang memiliki anak kecil yang menyalakan lampu kamar," tutur dia.

harmoni antar umat beragama di kaki gunung lawu©2019 Merdeka.com/Liputan6.com

Setelah selesai pelaksanaan ritual catur brata, selanjutnya pada esok harinya warga yang beragama Hindu akan melakukan silaturahmi kepada warga lainnya yang beragama Islam dan Nasrani. Silaturahmi itu menyerupai saat umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan dengan mengunjungi rumah warga lainnya.

"Semua warga baik beragama Islam maupun Kristen dikunjungi oleh saudara kita yang beragama Hindu untuk saling memaafkan. Saat Lebaran juga begitu, mereka yang beragama Hindu juga mengunjungi rumah warga yang Islam untuk silaturahmi," ungkapnya.

Sementara itu Pemuka Pura Jonggol Shantika Loka, Gimanti mengakui wujud solidaritas umat pemeluk agama lain sangat tinggi di kampung ini. Hal ini terlihat saat melakukan catur brata, salah satunya amati geni atau tidak menyalakan lampu, para warga di lingkungan ini secara kompak tidak menyalakan lampu demi menghormati umat Hindu yang sedang Nyepi.

"Satu lingkungan itu ikut mendukung tidak menyalakan lampu selama 24 jam, namun sebatas lampu di depan rumah atau di jalan, tapi kalau sebatas menyalakan lampu di dalam rumah itu bagi yang punya anak kecil," kata dia.

Ia juga mengaku sangat berterima kasih kepada saudara umat Islam dan Nasrani di dusunnya karena saat warga beragama Hindu melakukan sembahyang Nyepi di Pura, mereka ikut membantu menjaga rumah yang ditinggal umat Hindu.

"Jadi warga yang non Hindu itu akan berpatroli dan berjaga di rumah yang sedang ditinggal umat Hindu sembahyang Nyepi di Pura," jelasnya.

Gimanti menyebutkan jumlah pemeluk Hindu di Dusun Jlono sebanyak 77 warga atau sekitar 25 KK. Sementara itu jumlah warga di kampung itu sebanyak 50 KK. "Dari jumlah itu sisanya warga yang beragama Islam dan Kristen,” kata dia.

Reporter: Fajar AbroriSumber: Liputan6.com

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Rahajeng Rahina Nyepi 2024, Semoga Umat Hindu Lancar Laksanakan Catur Brata Penyepian
Jokowi: Rahajeng Rahina Nyepi 2024, Semoga Umat Hindu Lancar Laksanakan Catur Brata Penyepian

Presiden Jokowi mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi 2024 kepada seluruh umat Hindu yang merayakan.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Hindu di Pegunungan Banyumas, Suasananya Seperti di Bali
Mengunjungi Kampung Hindu di Pegunungan Banyumas, Suasananya Seperti di Bali

Di pelosok Pegunungan Serayu Selatan, Kabupaten Banyumas, ada sebuah desa yang mayoritas warganya menganut agama Hindu

Baca Selengkapnya
Patroli Skala Besar TNI-Polri di Sukabumi, Ini Lokasi yang Jadi Sasaran
Patroli Skala Besar TNI-Polri di Sukabumi, Ini Lokasi yang Jadi Sasaran

Patroli dilakukan ke sejumlah lokasi di wilayah Sukabumi dengan tujuan memberi rasa aman

Baca Selengkapnya
Melihat Hutan Larangan Leuweung Gede di Ciamis, Dikeramatkan Warga dan Pernah Dapat Penghargaan Kalpataru
Melihat Hutan Larangan Leuweung Gede di Ciamis, Dikeramatkan Warga dan Pernah Dapat Penghargaan Kalpataru

Selain memiliki fungsi spiritual, hutan ini juga memiliki fungsi ekologis bagi perkampungan di sekitarnya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Walau Hujan, Prosesi Tawur Agung Kesanga Jelang Hari Raya Nyepi Berlangsung Khidmat di Pura Cinere
FOTO: Walau Hujan, Prosesi Tawur Agung Kesanga Jelang Hari Raya Nyepi Berlangsung Khidmat di Pura Cinere

Ratusan Umat Hindu berkumpul di Pura Cinere untuk mengikuti prosesi Tawur Agung Kesanga.

Baca Selengkapnya
Potret Toleransi, Warga Lintas Agama di Lumajang Guyub Bikin Patung Ogoh-Ogoh Jelang Nyepi
Potret Toleransi, Warga Lintas Agama di Lumajang Guyub Bikin Patung Ogoh-Ogoh Jelang Nyepi

Warga Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mulai membuat patung raksasa untuk tradisi pawai ogoh-ogoh persiapan perayaan Hari Raya Nyep

Baca Selengkapnya
Pastikan Situasi Rumah yang Ditinggal Mudik Aman, Kapolres Rokan Hulu Patroli Permukiman Warga
Pastikan Situasi Rumah yang Ditinggal Mudik Aman, Kapolres Rokan Hulu Patroli Permukiman Warga

Pastikan Situasi Rumah yang Ditinggal Mudik Aman, Kapolres Rokan Hulu Patroli Permukiman Warga

Baca Selengkapnya
Jelang Nyepi, Umat Hindu Tengger Turun Gunung Gelar Upacara Melasti di Pantai Watu Pecak Lumajang
Jelang Nyepi, Umat Hindu Tengger Turun Gunung Gelar Upacara Melasti di Pantai Watu Pecak Lumajang

Upacara Melasti pagi ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang masuk ke dalam rangkaian perayaan Nyepi.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Balun Lamongan, Warga dengan 3 Agama Berbeda Hidup Rukun dan Kompak Meriahkan Pawai Ogoh-ogoh
Mengunjungi Desa Balun Lamongan, Warga dengan 3 Agama Berbeda Hidup Rukun dan Kompak Meriahkan Pawai Ogoh-ogoh

Saking harmonisnya hubungan antarwarga beda agama, kampung ini dijuluki Desa Pancasila.

Baca Selengkapnya
Sensasi Mengunjungi Pura Megah dan Sakral di Tengah Hutan Banyuwangi, Auto Bikin Damai
Sensasi Mengunjungi Pura Megah dan Sakral di Tengah Hutan Banyuwangi, Auto Bikin Damai

Keberadaan ratusan monyet liar menambah kesan istimewa pura ini

Baca Selengkapnya
Belajar Saling Toleransi dari Dusun Susuru Ciamis, Tetap Rukun di Tengah 4 Keyakinan Berbeda
Belajar Saling Toleransi dari Dusun Susuru Ciamis, Tetap Rukun di Tengah 4 Keyakinan Berbeda

Di sini warganya menjujung tinggi gotong royong dan saling mendukung peribadatan kelompok lain.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Hargo Dalem, Desa Tertinggi di Indonesia yang Dikenal sebagai Pusat Energi Spiritual
Mengunjungi Hargo Dalem, Desa Tertinggi di Indonesia yang Dikenal sebagai Pusat Energi Spiritual

Tak hanya memberikan pengalaman spiritual, Hargo Dalem juga punya pemandangan alam menakjubkan

Baca Selengkapnya