Harta, tahta dan wanita di balik 'penculikan' Sultan Ternate
Merdeka.com - Harta, tahta dan wanita adalah pencapaian yang bisa menjadi sumber masalah bagi seorang lelaki. Sultan dari Kesultanan Ternate, Mudaffar Sjah pun merasakannya. Di usianya yang ke-80 tahun, keluarganya ribut. Bahkan hingga melibatkan pihak kepolisian.
Minggu (23/11) sore, Mudaffar, yang tengah dalam keadaan sakit, diambil paksa oleh anak dari pihak istri ketiga saat tengah berada di rumah istri keempat, Boki Ratu Nita Budi Susanti di Vila Cinere Mas, Jakarta Selatan. Wiriawati, anak dari istri ketiga, membawa bapaknya itu ke Rumah Sakit Pondok Indah dengan alasan Sultan ke-48 Ternate itu sakit keras.
"Kami membawa paksa ayah dari rumah istri keempatnya karena istrinya itu hanya melakukan perawatan berupa dokter yang datang ke rumahnya, bukan dirawat di rumah sakit. Padahal ayah kami sakit keras," ujar Wiriawati saat ditemui merdeka.com di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (24/11).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
-
Mengapa Sultan Agung menyerang Tuban? Adapun penyerangan kepada Tuban dilatarbelakangi oleh kemurkaan Sultan Agung pada pemimpin Tuban yang berniat melepaskan diri dari bayang-bayang Mataram Islam.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Apa yang terjadi dengan pejabat yang datang ke Kembang Gundul? Pejabat yang datang ke sini, terutama saat dia menggunakan seragam, biasanya tak lama kemudian akan dipindahtugaskan atau turun jabatan.
-
Siapa yang dijerat kasus oleh pemerintah? Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh mengungkapkan, keheranannya atas kasus yang menjerat eks timses Anies Baswedan yakni Tom Lembong.
Sementara itu, Nita membantah bahwa Sultan sakit keras. Menurut dia, suaminya hanya mengalami demam.
"Mereka membuat image, seolah-olah sakit keras. Padahal Sultan infeksi di lambung, gula naik, ginjal bermasalah. Karena kan kalau demam di usia tertentu menyebabkan komplikasi," kata Nita.
Perdebatan soal penyakit Sultan, yang akhirnya berujung laporan 'penculikan' ke polisi, hanyalah apa yang muncul di permukaan. Di baliknya, persoalan pelik soal harta, tahta dan wanita, yang menjadi pangkal. Berikut ulasannya:
Penculikan Sultan Ternate dilatarbelakangi perebutan tahta
Sultan dari Kesultanan Ternate, Mudaffar Sjah (80) 'diculik' oleh anak dari pihak istri ketiga saat tengah berada di rumah istri keempat, Boki Ratu Nita Budi Susanti di Vila Cinere Mas, Jakarta Selatan, Minggu (23/11) sore. Nita, yang kemudian melaporkan kasus ini ke Polres Jakarta Selatan, mengakui kisruh tersebut dilatarbelakangi perebutan tahta.Kepada merdeka.com, Nita mengatakan Wiriawati (anak Sultan dari istri ketiga) tidak terima atas pengesahan putra kembar dari istri keempat sebagai penerus tahta. Padahal, kata Nita, dialah yang ditetapkan sebagai permaisuri pada tahun 2000 silam."Zulkanain (suami Wiriawati/ menantu Sultan) itu otak pelakunya," kata Ratu saat dihubungi merdeka.com, Senin (24/11).Menurut Nita, Wiriawati ingin saudaranya, Firmansyah, yang dijadikan penerus tahta selanjutnya. "Dia membawa sekitar 30 orang ke rumah saya untuk mengambil paksa Sultan," ujar Ratu yang pernah menjadi anggota Fraksi Partai Demokrat DPR periode 2009-2014 ini.
Keluarga istri ke-3 Sultan Ternate tuding istri ke-4 incar harta
Sultan Ternate Mudaffar Sjah (80) dibawa paksa oleh keluarga dari pihak istri ketiganya dari rumah istri keempatnya, Boki Ratu Nita Budhi Susanti di kawasan Cinere, Jakarta Selatan, Minggu (23/11) sore. Anak kedua dari istri ketiga Mudaffar Sjah, Wiriawati mengatakan ingin merawat Sultan di rumah sakit karena sakit keras.Saat berbincang dengan merdeka.com, Wiriawati menuding bahwa istri keempat Mudaffar yang bernama Nita Budi Susanti itu ingin mengambil seluruh perhatian Ayahnya. Sementara itu, salah satu pria yang juga keluarga Mudaffar emosi ketika menceritakan istri keempat Sultan Ternate ke 48 itu."Coba saya tanya kamu? Kalau ada cewek umur 38 tahun, mau sama cowok berumur 80 tahunan alasannya apa? Pasti duit kan?" ucapnya kesal di Rumah Sakit Pondok Indah, Senin (24/11).Wiriawati yang berada di sebelahnya mencoba menenangkan pria itu. Wiriawati menjelaskan bahwa istri keempat ayahnya itu tidak menaruh perhatian penuh kepada Sultan yang sedang sakit. Menurut Wiriawati, ayahnya tidak dibawa ke rumah sakit, hanya memberikan perhatian berupa memanggil dokter ke rumahnya."Ini kan setelah dirawat di rumah sakit, ayah saya jadi mendingan keadaannya. Kami kan enggak tega kalo sakit kok di rumah aja," tuturnya.
Keluarga istri ke-3 tuding Boki Ratu Nita bohong soal kehamilan
Pihak keluarga dari istri ketiga Sultan Ternate, Mudaffar Sjah, menuding pihak istri keempat, Ratu Boki Nita Budhi Susanti, berbohong soal putra kembarnya yang telah disahkan sebagai penerus tahta.Wiriawati, anak dari istri ketiga, tidak yakin Ali Muhammad Tajul Mulk Putra Mudaffar Sjah dan Gadjah Mada Satria Nagara Putra Muaddfar Sjah adalah anak kandung Nita."Ayah enggak punya anak laki-laki untuk jadi penerusnya. Hal ini dilihat oleh istri keempatnya untuk dijadikan kesempatan merebut tahta itu. Ia mengaku hamil anak kembar laki-laki," ungkap Wiriawati saat ditemui merdeka.com di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan, Senin (24/11)."Dalam tradisi, anak yang belum akil baligh, maka tahta boleh diwariskan ke ibunya (istri keempat Sultan)," tambahnya.Wiriawati memastikan Nita telah berbohong dengan mengaku hamil dari ayahnya. Sebab dalam sebuah pertemuan, dirinya tak melihat tanda-tanda seorang wanita hamil pada tubuh Ratu Boki."Setahun lalu kami bareng di satu acara keluarga, perutnya tidak besar. Logikanya kalau hamil anak kembar, pasti perutnya gede banget, kemarin perut dia besar karena dia itu sengaja makan banyak biar perutnya kelihatan besar," tuturnya.Dugaan kebohongan Ratu Boki inilah yang membuat pihak keluarga Istri ketiga Sultan Ternate ke-48 itu geram. Dia meminta Nita bisa membuktikan bahwa kehamilannya adalah benar dan anak yang dilahirkan dari ayah mereka. Jika benar, mereka siap mengalah."Kalau memang hamil beneran, kami terima ia jadi penerus tahta Kesultanan. Ini kan belum ada buktinya kalau dia itu hamil dan telah melahirkan anak sultan," tandasnya.Sekitar setahun lalu, Nita melahirkan anak kembar yang diberi nama Ali Muhammad Tajul Mulk Putra Mudaffar Sjah dan Gadjah Mada Satria Nagara Putra Muaddfar Sjah. Keduanya pun sudah dinobatkan sebagai Kolano Ma Doru atau Sultan Muda Ternate, Maluku Utara (Malut).Saat itu pula, kelahiran putra kembar Boki Nita sudah buat heboh. Bahkan Boki Nita sempat ditantang melakukan tes DNA untuk memastikan bahwa dua anak laki-laki itu adalah keturanan sah dari pernikahan Boki Nita dan Sultan.
Istri keempat: Penculik Sultan Ternate rusak mobil dan rumah
Istri keempat Sultan Ternate Mudaffar Sjah (80), Boki Ratu Nita Budhi Susanti melapor ke Polres Jakarta Selatan kalau suaminya 'diculik' saat berada di kediamannya di Cinere, Jakarta Selatan, Minggu (23/11). Sultan 'diculik' pada Minggu (23/11) oleh anak kedua dari istri ketiganya dan dibawa ke RS Pondok Indah dengan ambulans.Menurut Ratu Nita, saat 'penculikan' itu pihak istri ketiga tersebut berbuat arogan. Ratu menyebut sekitar 30 orang mendatangi rumahnya."Mereka merusak mobil dan rumah," kata Ratu Nita saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (24/11).Selain itu, lanjut Ratu, si 'penculik' juga menggebrak-gebrak meja. "Mereka mengambil Sultan dengan paksa, padahal sedang diinfus. Tangannya ditarik-tarik," katanya.
Kronologi penculikan Sultan Ternate versi istri keempat
Sultan dari Kesultanan Ternate, Mudaffar Sjah (80) 'diculik' oleh anak dari pihak istri ketiga saat tengah berada di rumah istri keempat, Boki Ratu Nita Budi Susanti di Vila Cinere Mas, Jakarta Selatan. Kisruh tersebut versi Ratu Nita dilatarbelakangi perebutan tahta.Menurutnya, saat kejadian dua anak mereka yakni Nabila Purboningsih Mudaffar Sjah (10), dan Azka Nukila Purboningrum Mudaffar (9) memaksa ikut saat Sultan dibawa. Belakangan diketahui Sultan ke-48 itu dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah."Nabila dan Azka sampai paksa masuk ke mobil ambulans, padahal kan bahaya sekali," kata Ratu Nita sambil menangis saat dihubungi merdeka.com, Senin (24/11).Berikut kronologi 'penculikan' Sultan yang sudah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan:Minggu (23/11), pukul 15.00 WIBMenurut Ratu, tiba-tiba datang sekitar 30 orang ke rumahnya untuk membawa Sultan. Di dalam rombongan itu ada Wiriawati, anak Sultan dari istri ketiga, dan suaminya Zulkarnain."Ada perusakan di rumah, diambil sama teman saya sutradara yang lagi datang buat film dokumenter si kembar (anak Ratu)," katanya.Pukul 16.00 WIBPuluhan orang masuk dan membawa Sultan yang terbaring lemah. Lantunan shalawat juga terdengar saat Sultan ditandu keluar rumah.Dari sana Sultan langsung dibawa ke RSPI untuk menjalani perawatan. Saat ini Wiriawati menjaga sang ayah di rumah sakit.Senin (24/11), pukul 00.00 WIBRatu mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan untuk melaporkan kasus dugaan penculikan dan perusakan. Polisi masih mengkaji laporan ini dan memeriksa sejumlah saksi mata.Ratu Nita beserta kuasa hukumnya berencana mendatangi Polres Jakarta Selatan untuk di BAP. "Saya masih nunggu kabar karena penyidiknya masih di Polda Metro," tuturnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia adalah satu-satunya wali perempuan asal Bali yang tersohor.
Baca SelengkapnyaHakim menilai pejabat di Kementan era SYL berupaya menutupi kebobrokannya masing-masing.
Baca SelengkapnyaSastrawan Goenawan Mohammad mengisahkan tentang kehidupan Ratu Sima. Cerita ini merupakan legenda kerjaan kuno.
Baca SelengkapnyaPenjarah Curi Harta Karun dari Makam 2.400 Tahun, Tapi Artefak Berharga Ini Justru Ditinggalkan
Baca SelengkapnyaSebuah kisah legenda yang berawal dari rasa cinta dari Raja Aceh terhadap seorang putri dari Tanah Deli yang berujung peperangan.
Baca SelengkapnyaCerita rakyat ini mengisahkan kesetiaan seorang putri raja kepada kekasihnya yang tidak direstui oleh ayahnya.
Baca Selengkapnya